Aum Avighnam astu namo siddham
Aum Siddhirastu tat astu astu svaha.
Tuhan yang Maha Agung, Ida Sang Hyang
Widhi Wasa,
Semoga atas perkenanMu, tiada halangan bagi
kami memulai bekerja
Dan semoga berhasil melaksanakan pekerjaan
ini.
Aum Abhyam mitrad abhyam amitrad,
Abhayam jnatad ajnatad abhayan puroyah
Abhayam naktam abhayam divanah
Sarva asa mama mitram bhavatu”
“Ya Tuhan Yang Maha Kuasa.
Semoga saya tidak takut kepada kawan,
lawan,
Dan tidak takut kepada yang tidak
dikenal.
Semoga malam dan siang hari kami tanpa
takut. Semoga semua arah memberikan sahabat kepada kami” (Titib, 1996: 691)
Hari ini telah
berlangsung Serah Terima Jabatan Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali
kepada Direktur Politeknik Pariwisata Bali. Dari Drs. Dewa Gde Byomantara,
M.Ed. kepada Drs. Ida Bagus Putu Puja, M.Kes. Dengan demikian, resmi per hari
Senin, tanggal 21 Oktober 2019, Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali telah
berubah menjadi Politeknik Pariwisata Bali.
Perjalanan panjang
sejarah berdirinya Lembaga ini, semenjak tahun 1975, berawal dari Pusat Pendidikan
dan Pelatihan Pariwisata Bali, kemudian menjadi Balai Pendidikan dan Latihan Pariwisata
Bali pada tahun 1981, kembali berubah, pada tahun 1993 menjadi Sekolah Tinggi
Pariwisata Bali, kemudian per tanggal 21 Oktober 2019, menjadi Politeknik
Pariwisata Bali.
Serah Terima Jabatan
ini berdasar Surat Keputusan Nomer KM. 308/KP.04/MENPAR/2019, yang
ditandatangani oleh Arief Yahya, Menteri Pariwisata Republik Indonesia, tentang
pemberhentian dan Pengangkatan dari dan dalam jabatan Direktur Politeknik
Pariwisata Bali. Serah Terima Jabatan berlangsung di Gedung Widyatula, MICE,
STP Nusa Dua, diikuti oleh seluruh Dosen dan Pegawai Politeknik Pariwisata
Bali, perwakilan dari Senat Mahasiswa Politeknik Pariwisata Bali.
Upacara Serah Terima
Jabatan ini berlangsung tepat sehari setelah pelantikan Presiden Republik
Indonesia yang baru, pada hari Minggu, 20 Oktober 2019, Ir. Joko Widodo.
Presiden menyampaikan bahwa “Pembangunan SDM akan menjadi prioritas utama kita,
membangun SDM yang pekerja keras, yang dinamis, membangun SDM yang terampil, menguasai
ilmu pengetahuan dan teknologi”. Menteri Arief Yahya menyampaikan bahwa “Yang
membedakan antara satu bangsa dengan bangsa yang lain adalah manusianya. Yang
membedakan antara manusia yang satu dengan manusia yang lain adalah karakter
dan kompetensinya”.
Hal ini menjelaskan
bahwa sumber daya manusia, khususnya insan pariwisata yang ada di bawah
kementerian pariwisata, dituntut menjadi sumber daya manusia berkualitas, baik
dalam hal karakter maupun kompetensi, yang siap mengabdi pada negeri tercinta. Ketua
baru, Direktur Politeknik Pariwisata Bali, membutuhkan bantuan dan kerja sama
kita bersama. Kita semua, membutuhkan Direktur yang siap menjadi teladan,
memotivasi bawahan, menggerakkan tim kerja. Bersatu padu kita pasti bisa. Sekarang
sudah tidak pada tempatnya santai dan lengah, kita dituntut selalu belajar,
mengembangkan potensi, dan membuktikan prestasi, dengan bekerja, berdoa, dan
bertindak nyata. Bagai pepatah Jawa yang mengatakan…… Ngelmu Iku Kelakone Kanthi Laku,
belajar selalu, baik bagi diri maupun orang lain, kreatif dalam bertindak dan
bekerja, membuktikan prestasi kerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar