PSDP
STPNDB Tahun 2013, Pembinaan Sikap Dasar Profesi Sekolah Tinggi
Pariwisata Nusa Dua Bali. Bertujuan untuk mengenalkan visi dan misi
lembaga pada para mahasiswa baru, mendidik mental dan perilaku mereka
sebagai para pemuda di bidang pariwisata dan perhotelan yang sigap,
lugas, dan bijak. Di samping itu juga memperkenalkan lingkungan kampus bagi para mahasiswa baru ini, saling mendekatkan diri di antara para dosen dan pegawai dengan para mahasiswa, mempererat jalinan di antara senior dan yunior, mengenal lingkungan di luar kampus yang akan sering mereka hadapi kelak.
Terdaftar 753 peserta, dengan 24 orang di antara mereka adalah kakaktua,
atau mahasiswa STPNDB yang lebih senior, namun belum lulus dari PSDP,
sedang sertifikat PSDP adalah prasyarat untuk mengikuti ujian sidang
skripsi dan tugas akhir mereka. Setelah mengikuti acara Gladi Resik pada
hari Jum'at, 27 Juli 2013. Dibuka oleh Ketua STPNDB, bapak Drs. Dewa
Gde Ngurah Byomantara, M.Ed, pada hari Senin, Juli 2013. Mereka bersiap
dengan rangkaian aktivitas sepanjang PSDP ini.
Kami juga dibantu oleh tim dari POLDA dengan beberapa tenaga SDM nya, termasuk bantuan tenda yang kusebut dengan istilah Gubuk Derita, karena dipergunakan untuk tempat beristirahat bagi mereka yang jatuh sakit, kelelahan dan kepanasan, dan perlu istirahat sejenak, termasuk juga tempat sementara berkumpul panitia melakukan koordinasi berkaitan dengan kegiatan PSDP STPNDB Tahun 2013 ini.
Anak dosen, anak pegawai, putra pejabat, saudara para pengusaha dan
penguasa pada berbagai bidang kehidupan, anak pedagang canang, yang
berasal dari pelosok tanah air, dari seberang pulau, yang cantik dan
putih mulus, yang tampan dan tinggi besar, yang hanya mampu berjalan
kaki dan menumpang berkendara dengan temannya, semua bercampur baur
menjadi satu tanpa adanya perbedaan perlakuan.
Tema PSDP STPNDB kali ini adalah Love, Share and Care. Bersama panitia dari kalangan dosen dan pegawai STPNDB sendiri, kami dibantu oleh para mahasiswa dan mahasiswi dari Senat Mahasiswa STPNDB, dan juga mereka yang mendaftar untuk terlibat acara ini. Betapa..... sungguh sebuah pelajaran berharga mengenai kematangan dan kebijakan dalam berorganisasi, menjalin kerja sama dengan beragam pihak, baik di kalangan kampus dan juga dari kalangan luar kampus.
Kami juga dibantu oleh tim dari POLDA dengan beberapa tenaga SDM nya,
termasuk bantuan tenda yang kusebut dengan istilah Gubuk Derita, karena
dipergunakan untuk tempat beristirahat bagi mereka yang jatuh sakit,
kelelahan dan kepanasan, dan perlu istirahat sejenak, termasuk juga
tempat sementara berkumpul panitia melakukan koordinasi berkaitan dengan
kegiatan PSDP STPNDB Tahun 2013 ini. Ada Virginia dari Prodi MTB yang
mengidap gangguan syaraf di kepalanya, hingga tidak bisa alami kepanasan
dan kelelahan yang bisa memacu dan memicu sakit berkepanjangan. Ada
Dessy dari Prodi BHP yang mengidap penyakit kanker kelenjar getah
bening, hingga tidak bisa lancar menjalankan tugas-tugas selama PSDP.
Mereka yang mengidap penyakit ini, sering berteduh di tenda. PSDP adalah
sebuah kewajiban yang harus ditempuh hingga mahasiswa mendapat
sertifikat sebelum menempuh ujian sidang akhir semester. Sedang mereka
mengidap penyakit yang tidak memungkinkan melaksanakan rangkaian
kegiatan PSDP secara utuh.
Adi, anakku, lulus pada program studi Manajemen Kepariwisataan. Hari kedua PSDP pukul
18.00 mereka bubar dari lapangan olah raga kampus STPNDB. Dia tetap
bersikeras tak ingin terlihat terlalu dekat denganku di tengah masa PSDP
STPNDB ini. Kutemui dia di depan gerbang STPNDB, dia sedang bersama
Dede, sahabatnya semenjak di SMANSA. Kuangsurkan makanan dan minuman,
dan kami berpisah. Dia kembali bergabung bersama teman-teman, dan aku
bergerak pulang.
Pukul
8 malam, dia meminta untuk di cek kan datanya pada pengumuman UGM. Dia
telah mengikuti ujian masuk di Jogja bulan lalu. Dan.... kembali dia
gagal. "Maafkan Adi, mak. Gagal menjadi anak UGM seperti mama dan bapak". Ujarnya galau via pesan singkat di mobile phone ku.
Ahhh.
anakku sayang...... My Lovely Handsome Amazing Bodyguard..... dia
sedang terluka. Kembali gagal seleksi masuk perguruan tinggi favorit.
Aku yakin, dia menangis pula. Kutenangkan dia, bahwa bukan UGM
yang menentukan kehebatan seseorang, namun dia akan tetap menjadi anakku
yang hebat, dengan segala kehebatan yang dimilikinya sendiri, dengan
tetap menjadi dirinya.......
Perlengkapan yang mereka sandang beberapa diantaranya adalah, tas dari
anyaman tikar yang mereka jahit, dilengkapi tali yang dibungkus selang
air, dilengkapi dengan beragam pernak-pernik sebagai ciri dari kelompok
mereka, mulai dari nama-nama negara seperti China, Jepang, Korea
Selatan, Philipina, Indonesia, Papua Nugini, Rusia, Thailand. Foto
bersama turis yang dipajang pada tas mereka, perlengkapan yang ada di
dalam tas, mulai dari kotak P3K, tas kertas untuk kantong sampah, botol
berisi air minum, persediaan makanan.
Belum lagi tugas-tugas lain yang harus mereka lakukan, mulai dari
mencari tahu visi dan misi lembaga STPNDB, visi dan misi masing-masing
program studi mereka sendiri, menggambar logo dari masing-masing
penerbangan yang ada di dunia, membuat tulisan route bis sarbagita,
mencari berbagai perlengkapan lainnya. Sungguh, tiada waktu untuk
bermalas dan berkeluh kesah. Dibutuhkan kerjasama dan kemampuan
berkordinasi dengan sesama anggota lain, karena satu kesalahan anggota
akan mengakibatkan anggota lain ikut menanggung sanksi yang dijatuhkan
panitia.
Bagaimana dengan Adi dan para sahabatnya? Setelah
tiga hari digojlok dengan beragam aktivitas, dan terpisah tinggal
sementara dari kami, dia terlihat begitu hitam legam. Demikian pula
dengan sekitar 700 an calon mahasiswa baru peserta PSDP STPNDB yang
telah berjemur seharian di bawah terik mentari selama tiga hari
berturut-turut.... Namun
Adi sudah lebih tabah dan tenang menjalani hari-hari ini. "Adi sudah
besar. Tidak perlu lagi selalu mengganggu mama dan bapak dengan
tugas-tugas Adi". Demikian ujarnya saat kutanya, tugas apa lagi yang
belum diselesaikannya, dan membutuhkan bantuan kami untuk melengkapinya.
Uji ketangguhan juga berupa pelajaran baris-berbaris yang diberikan
oleh tim Brimob. Dari pagi hingga siang hari, tentu bukan hal mudah bagi
mereka untuk bertahan di tengah rasa kantuk dan lelah di tengah terpaan
panas mentari. Namun, ini adalah bagian dari ujian mental dan
ketangguhan fisik.
Dheuuhh......
Sungguh,
terkadang aku begitu miris, dan merasa sedih. Dia masih begitu muda,
membutuhkan bimbingan dan pendampingan kami. Namun, semua ini demi masa
depannya pula...... Dia harus melalui tahapan penggemblengan ini, agar
menjadi pria dewasa nan bijak bagi dirinya sendiri, tangguh dalam
menjalani hari demi hari, dan segala tantangan juga rintangan dalam
kehidupannya kelak.
Bahkan.....
kulihat pula para calon mahasiswa baru lainnya, setelah lelah seharian
berjemur dengan beragam tugas yang masih menanti untuk dikerjakan, namun
menyempatkan diri untuk berfoto ria bersama. Ehm..... sungguh,
keceriaan remaja. Dengan segala aktivitas yang ada di seputar kehidupan
mereka..... dengan segala tipe karakter kepribadian juga lingkungan yang
menyertainya. Mereka akan belajar untuk menjadi dewasa dengan cara mereka sendiri.
Memanjakan
sang anak terlalu berlebihan sungguh tidak baik bagi dirinya sendiri,
juga bagi lingkungan. Dia hanya akan menjadi pria lembek dan manja.
Takkan bisa mandiri. Hidup juga berarti dia harus belajar beradaptasi
dengan lingkungan dan situasi yang mungkin terjadi, belajar
berorganisasi, belajar bersama-sama dalam sebuah tim, yang berarti harus
siap dengan segala kelemahan dan kelebihan orang lain, harus siap
mengakui kekurangan dan kesalahan diri sendiri, harus menjadi smakin
baik dan bijak dari hari ke hari. Terjatuh berkali, akan bangkit kembali
berkali dan berkali.....
Ah,
Adi anakku tersayang...... My lovely handsome amazing bodyguard.......
Berjalanlah selalu, tegakkan langkah tubuhmu, meski terkadang hidup ini
tidak selalu mudah, tidak seindah mimpi dan harapan kita semua.....
Hari terakhir PSDP STPNDB di pantai Pendawa, karena hari terakhir ini, mereka dipusatkan di pantai tersebut. Dari
kegiatan bersih pantai, hingga beragam permainan, dan kemudian akan
diakhiri dengan kegiatan penutupan oleh bapak ketua STPNDB di sore hari.
Akhirnya...... 753 peserta Pembinaan
Sikap Dasar Profesi Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali tahun 2013
berkumpul di ruang aula hari Jum'at 2 Agustus 2013. dengan 24 orang warga kakaktua di antara
mereka, dan 4 % diantaranya tidak lulus karena masalah prosentasi
kehadiran selama PSDP, dan juga tugas-tugas yang mereka lakukan.
Kami,
para dosen dan pegawai yang terlibat, para panitia dari Senat Mahasiswa,
semua berkumpul bersama menikmati acara sederhana ini. Mereka secara sah dinyatakan lulus PSDP, dan diterima sebagai warga baru STPNDB. Perjuangan
belum berakhir, namun baru dimulai, dan kita semua harus bahu membahu
saling memotivasi agar visi dan misi lembaga, juga dalam diri
masing-masing, bisa selalu berprestasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar