Bertahun,
tertatih, terjatuh berkali... bangkit kembali berkali dan berkali.
Ibu cantik ini menempuh pendidikan lanjutan pada Program S2 Pascasarjana, Program Studi Kajian Budaya, Universitas Udayana, Menempuh jalur panas berdebu Nusa Dua - Denpasar hampir setiap hari. Antara tuntutan keluarga dan kuliahnya, antara aktivitas kehidupan bermasyarakat dan urusan di tempat kerja, antara keperluan pribadi dan keinginan anak-anaknya. Seringkali, bahkan tak mampu terurai dengan kata dan air mata lagi......
Di tambah dengan, suami yang sedang bertugas di luar negeri, harus menjadi mandor bagi upaya membangun tambahan kamar demi anak2, mengasuh anak2 dan segala problemanya, dan merawat ibu mertua yg terbaring sakit karena dilanda stroke.... sungguh, rasa hormatku dan tabik mendalam bagimu, bu.
Empat kali tahapan ujian yang dilalui mulai dari proses pengajuan proposal tesis, hingga layak dinyatakan tamat dari program pascasarjana tersebut pada ujian tesis, Selasa, 12 Februari 2013. Ibu cantik ini disalami oleh bapak ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali, Drs. Dewa Gede Ngurah Byomantara, M.Sc.
Terbukti kini, perjuangan akan selalu indah pada akhirnya. Congrat Mom....
Gelar Master di tangan. Siapa bilang, perempuan tidak bisa
multitalenta... pekerja keras, pelajar tangguh, ibu yg hebat di mata
keluarga, sahabat yg unik bagi rekan kerja, guru nan patut digugu dan
ditiru....
Prof. Dr. Anak Agung Bagus Wirawan, SU, sebagai pembimbing utama, dan Dr. I Wayan Redig sebagai pembimbing II, dengan
Tesis berjudul : Usaha Sarana Dekorasi Tradisional dalam Melestarikan
Kebudayaan Bali : Studi Kancah pada Hotel-hotel di Kawasan Pariwisata
Nusa Dua.
Perjuangan tidak akan berhenti hingga di sini, BuGeg. Jangan
pernah berhenti berkarya dalam berbagai ruang dan sisi kehidupan. Akan
datang ujian-ujian lain dalam hidup ini, namun, kepakkan sayap untuk
selalu menjulang, menjadi semakin bijak dan dewasa, dari hari ke
hari....
Tetaplah
menjadi ibu Iswarini yg kita kenal..... ramah dan rendah hati. Karena
keberhasilan dalam hidup tidak diukur dari deretan gelar dan jabatan, atau banyaknya piala,
juga timbunan harta dan tumpukan sertifikat.... namun dari proses
perjuangan dalam menjalani kehidupan, berdoa selalu pada Hyang Widhi,
dan semangat yang ada di dada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar