Setelah makan malam dan membahas
segudang aktivitas hari ini, si bungsu nyeletuk..... "Ma, masih ada
kue?". Hmmm, tak kuhiraukan, karena kami baru habis makan malam.
Namun
kemudian, karena ini dia ulangi berkali sambil nonton teve jelang
tidur, dan si bapak juga minta minum teh es, oke....... sang emak sudah
seharusnya bersiap membongkar dapurnya.
Kami
berkumpul di ruang belakang. Kukeluarkan berbagai bahan dan barang yang
mungkin kami pergunakan. Ada tepung terigu dua gelas, ada pisang
sesisir, ada telur dua butir.
Si
bungsu dengan sigap mencuci tangannya dan mengaduk tepung dan telur
dalam sebuah piring. Kuberi gula pasir dua sendok. Penggorengan panas
dengan sedikit minyak, lalu adonan dituang ke dalam penggorengan hingga
pipih. Setelah kekuningan, kuangkat dan diangsur pada si sulung. Dia
menuangkan sedikit
madu, sedikit gula aren, sedikit misis, sedikit irisan pisang.... dan,
Ouilala...... Kerja sama ini berbuah hasil yang ceria.....
Dapurku
kembali kotor berseri....Namun kebersamaan ini sungguh indah. Takkan
kugantikan dengan apa pun. together with my lovely handsome amazing
bodyguards. Ouilala..... a simple magic, and, avecadabra.... astungkara, seribu rasa, seribu gaya, seribu cara, bersama keluarga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar