Sudah 10 tahun berlalu, semenjak terakhir kenaikan pangkatku. Tahun 2003, kududuki pangkat golongan Penata Tingkat I - III/d, jabatan Lektor / Dosen.
Dosen...... Duuuhhh. Ber bangga kah aku?? Ya, tentu. Namun, tidak perlu terlibat dalam euforia dan hysteria massa....... Yang penting adalah upaya untuk selalu meningkatkan kualitas diri. Jauh lebih banyak orang yang lebih pintar, lebih hebat, lebih tangguh daripada kita, namun tidak mau dan tidak mampu menonjolkan dirinya. Bahkan, para murid bisa jauh lebih canggih dan lebih baik, lebih berkualitas, dibandingkan gurunya sendiri.....
Ku ikuti beragam seminar, dari yang gratis an, hingga harus merogoh kocek sendiri, dari yang nempel nama suami dan teman2 bila ada info seminar dan pelatihan. Hingga menempuh pendidikan S2, di Program Studi Kajian Budaya, Program Pascasarjana / Magister / S2, Universitas Udayana, dan tamat tahun 2008 lalu. Kembali masuk ke Program Pascasarjana / Doktor / S3, tahun 2010, dengan prodi sama pula.
Jabatan dan gelar sederet, bukan jaminan keberhasilan hidup seseorang. Namun proses perjuangan yang dilakukan dalam menggapai hal tersebut. Betapa, perjuangan demi perjuangan yang harus kualami dalam mewujudkan setiap harapan dan tujuan hidup......
Masih teringat saat-saat kuliah menuntaskan program magister ku. Keakraban di antara sesama rekan kuliah, dukungan dari teman2 dosen di kantor, keluarga tercinta, kedua anakku terkasih..... Saat sedang bersiap untuk bimbingan dengan para profesorku, kuterima telpon guru SMP anakku, bahwa Adi alami kecelakaan bersepeda ditabrak pengendara motor. Saat menyelesaikan tesis, kuterima berita bapak tercinta meninggal di Pontianak, dan aku hanya memiliki uang Rp 50.000 saja. Saat jelang ujian tesis, rumahku kebanjiran, dan yg sempat kuselamatkan hanya laptop dan mesin printerku. Ratusan buku koleksiku dan suami hancur karena banjir, juga baju2 balita ku tatkala itu.
Kini, kudapatkan kesempatan mengurus kenaikan pangkat. Dari golongan III ke golongan IV. Ternyata....... tidak semudah yang kubayangkan. Menyusun ratusan lembaran bukti tersebut, dari bukti-bukti surat penugasan, dari bukti-bukti sertifikat yang kumiliki, dari jam demi jam yang kulalui di depan kelas mengajar para mahasiswa, dari satu keterangan ke keterangan lain, data yg harus tepat.
Sudah banyak hasil karyaku berupa penelitian, tulisan / artikel, buku rujukan perkuliahan beberapa mata kuliah, beberapa di jurnal dengan standar ISSN. Namun, ya itu tadi.... menyusun dan mengarsip ternyata tidak semudah yg kuperkirakan. Sudah seminggu lebih, tenggat waktu yang diberikan pada kami, namun tak satu pun yang tuntas mengerjakan ini. Bahkan, ketua panitia penyusunan Daftar Urutan Pangkat dan Angka Kredit, Drs, Dewa Ketut Sujatha, M.Si, sekaligus Pembantu Ketua II di STPNDB, tidak sanggup menuntaskan DUPAK, disamping juga karena kesibukan tugas sebagai pejabat teras. Ir. Nyoman Sukana Sabudi, MP, Jum;at, 8 Februari 2013, ditugaskan ke Jakarta demi urusan negara. Bu Nyoman Sukerti, SE., M.Si, sibuk dengan urusan keluarga dan anak yg sakit.
Dan, Bu Santi ?!!?
Sibuk dengan kegalauan.... Hehehe. Gak lah. Teteup bersemangat abizzz, meski dikejar utang piutang. Hahaha. Meski ngebut bikin laporan penelitian bersama kelompokku. Meski meluangkan waktu membantu beberapa teman lainku dalam menuntaskan tesis mereka, tuntutan perhatian keluarga, kerja, diri ku sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar