Angin puyuh, angin ribut, hujan badai...... atau dengan istilah lain yang sering kita dengar dan ketahui.... bisa terjadi dimana saja, kapan saja, dan menimpa siapa saja. Salah satu bencana alam yang memperlihatkan kehadirannya dengan beragam cara dan gaya yang terkadang tidak bisa diprediksi.
Sabtu, 23 Februari 2013. Waktu menunjukkan pukul 21.30.Kami sudah bersiap untuk tidur. Mendadak, angin puyuh menderu disertai hujan deras. Bersiap atas segala kemungkinan yang terjadi, maka pompa air telah kusiagakan di halaman kami, dekan dengan saluran air menuju ke got yang telah kuberi tambahan pipa. Senter dan juga lampu cadangan seandainya listrik padam mendadak. Duuh Tuhan, petir dan gemuruh yang menyertai hujan deras ini membuat hatiku galau. Semoga tidak ada musibah.
Hujan angin tersebut hanya terjadi sekitar 45 menit. Dan kuikuti info yang beredar di beragam media massa, memantau dari teman-teman yang ada..... berharap semoga semua baik-baik saja.
Memang Februari ini masih termasuk musim penghujan. Dan info yang beredar memperlihatkan beragam situasi akibat bencana alam yang terjadi di musim penghujan ini. Mulai dari angin puyuh yang mengakibatkan tanah longsor di Singaraja, Tabanan. Banjir di Jakarta, Bandung, Bogor, Padang, Aceh. Gelombang air laut pasang setinggi 4 meter terjadi di beberapa lokasi di dunia, hingga nelayan tidak bisa melaut. Semoga..... alam tidak murka berlama, sehingga tidak ada umat yang alami bencana lagi.
Namun, sungguh, kekuatan alam dan takdir Yang Maha Kuasa tidak bisa kita tolak. Hari Senin kutemui bencana alam akibat angin ngelinus, atau angin puyuh yang terjadi di hari Sabtu, 23 Februari 2013 juga menimbulkan beberapa kerusakan di Pura Niti Bhuwana kampus kami, Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali. Swaha.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar