Ada banyak hal menarik
saat dibukanya pameran I Made Griyawan : Inquire Within, pada hari Jum’at, 12
Juli 2019, di Agung Rai Museum of Art, Ubud. Manajemen ARMA juga menyertakan
hasil karya lukisan anak-anak yang menggambarkan keindahan dan keunikan seni
dari kacamata seniman kecil ini.
“Berikan informasi pada
mereka, maka mereka akan menjadi peneliti canggih. Namun, berikan beragam benda
di sekeliling mereka, maka jadilah mereka kreator-kreator seni yang ulung,
seniman dan budayawan milenial era kini “. Jadilah, lukisan “keroyokan” seperti
“Gajah” oleh lima belas seniman anak ini, jadilah karya lukis oleh I Made Arya
Krisna …. beragam benda di sekeliling, ikut masuk menjadi karya seni mereka. Seperti
gambar panda pada bungkus makanan.
I
Made Griyawan merupakan pelukis unik nan kreatif yang menjadi asset berharga,
tidak hanya bagi desa Batuan, dimana dia dilahirkan tahun 1979. Dia telah
menjadi asset seni dan budaya dunia.
Sebagai seorang pelukis yang melanjutkan seni lukis bergaya Batuan, ia
sukses mengembangkan beragam kreativitas
pada lembaran kertas dan kanvas karyanya.
“I
have been gifted with a curious mind,” ujarnya, dan menjelaskan riwayat
perjalanan panjang percakapan dengan diri sendiri, mencoba mencari jati diri,
diskusi panjang, hingga menemukan gambaran kesepahaman dengan dirinya.
Anak-Anak
Bercuda. Arjuna Bertapa. Balonku Balonmu rupa-rupa warnanya. Banyak Jalan
Menuju KepadaKu. Bawang Merah Bawang . Ini hanya sebagian kecil dari
begitu banyak hasil karya yang telah diwujudkannya. Dan beberapa dari puluhan
pameran yang telah diikutinya mencakup pameran bersama hingga pameran tunggal, semenjak
fase awal berkarya di dunia seni. Solo Exhibition pada tahun 2016, Awakening
Soul in Tokyo, tahun 2018 Window onto
another World di Gallery Maya Sanur Resort & Spa. Pameran bersama tahun
2013 di ARMA, Ubud, 2014 Pameran bersama di Museum Puri Lukisan Ubud, tahun 2015
finalis Art Contest di Jakarta, tahun 2016 pameran bersama ARMA Museum di
Kedutaan Besar Indonesia di Washington DC, USA. Tahun 2017 pameran di Jepang,
Tokyo International Art Fair
Tidak ada komentar:
Posting Komentar