Ibu IGA Mirah ditinggal bis antar jemput. Wah... dengan hebohnya ibu ini berulang kali telpon dan mengirim sms. Hmmm, tipikal orang yg mudah panik. Maka, kujemput dengan menggunakan motor tercinta, lalu kami bersama menyusuri jalanan mengarah ke Nusa Dua. Tiba di jalan Imam Bonjol, sebelum pom bensin, ban motor pecah. Swaha, ini ujian Hyang Widhi bagi kami.
Perjalanan kami tertunda. Kuhubungi ketua panitia Pensisba, Pak Dw Sujatha, menyampaikan problem kami. Untung tepat terdapat sebuah bengkel yang baru buka di samping kami, dan, untung pula, bapak tua pemilik bengkel tersebut memiliki ban motor baru. Tidak terlalu lama, kami berhasil melanjutkan perjalanan dengan kecepatan 80 - 90 km per jam. Melaksanakan tugas yang dibebankan negara pada kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar