"Siapapun bisa marah. Marah itu
mudah.
Tetapi, marah pada orang yang tepat,
dengan kadar yang sesuai, pada waktu yang tepat,
dengan kadar yang sesuai, pada waktu yang tepat,
demi
tujuan yang benar, dan dengan cara yg baik, bukanlah hal mudah"
Demikian pepatah
The Nicomachean Ethics,
yang pernah disampaikan oleh Aristoteles.......
Senin, 10 Juni 2013.... Terbangun di pagi dini hari. Langsung mandi pagi sekaligus cuci mencuci, kutuntaskan 2 ember cucian.Pagi ini minggu ujian teori akhir semester di Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua, dan aku sudah harus berada di sana untuk bertugas sebagai pengawas semenjak pukul 8 pagi.
Yudha si bungsu, akan berangkat ber darmawisata beberapa bis bersama teman-teman kelas lima dan enam, SDN 3 Padang Sambian Kelod. Dia sudah rapi jali semenjak pukul 6.15, lengkap dengan tas ransel berisi beragam makanan dan minuman. Juga lengkap dengan pakaian ganti, karena mereka berencana akan mancing dan berenang di Taman Tirta Gangga, Karangasem. Aku sebenarnya khawatir melepasnya pergi, karena dengan jumlah murid banyak, sementara para guru terkadang terbatas dalam mengawasi para murid, apalagi mereka akan berenang di koam renang tersebut.... Namun Adi, putra sulungku, meyakinkan, agar membiarkan si Yudha untuk menjadi sang pria mandiri. Dan kami juga memiliki kesibukan masing-masing. Dheuuhhh.
Pukul 6.30, Yudha menangis menyadari mobile phone yang sedang di charge semenjak kemarin malam telah dicabut aliran listriknya oleh sang kakak, sementara batere belum penuh terisi. Kutenangkan hatinya, dan mengatakan, masih cukup waktu untuk melakukan pengisian. Dia masih mengeluh, karena bersikukuh ingin mendengarkan musik selama perjalanan. Hhmmm..... Sang Bapak terjaga, dan mengatakan untuk menggunakan batere mobile phone bapak, karena sama jenisnya. Namun, entah apa yang terjadi, mereka malah ribut saling berbantahan. Aarrgghhh....
Simbok yang datang kemudian, malah memperkeruh suasana dengan mengatakan ingin berbelanja ke pasar. Dheeuuhh. Kuminta dia berkonsentrasi menyiapkan sarapan si Yudha, agar dia dapat sarapan sebelum berangkat tamasya. Lagipula, simbok bisa bebas leluasa menggunakan waktu untuk memasak dan berberes rumah setelah kami semua berangkat. Lagipula, siapa yang akan makan hasil masakan se pagi ini, karena kami semua akan berangkat di pagi hari. Namun simbok tetap berkeinginan ke pasar pagi-pagi hanya untuk belanja sayur. "Agar ga kesiangan dan kehabisan sayur, bu". Demikian jawabnya mantap. Hiikksss.....
Adi akan les pemantapan menghadapi SBNMPTN, si bapak akan berangkat bekerja. Simbok ke pasar, dan aku berangkat mengantar Yudha ke sekolahnya. Hmmmm. Morning Crazy di pagi hari. Namun, bukankah.... hidup ini indah dengan segala nuansa yang ada. Rwa Bineda, suka dan duka, yin dan yang, baik dan buruk, tua dan muda, sakit dan sehat, akan selalu ada mewarnai hidup kita, bagai bianglala, pelangi yang terbit sehabis hujan.
Mengeluh dan mencaci maki tak akan menuntaskan problema yang ada. Bersikap pengecut dan menghindari situasi yang ada hanya akan mengerdilkan arti diri kita sendiri. Mencari kambing hitam dan menyalahkan orang lain terhadap keadaan yang kita miliki hanya membuat kita sakit hati dan dendam berkepanjangan tanpa mau berusaha dan bekerja keras. Aku mungkin bukanlah perempuan hebat, bukan orang terbaik dan paling pintar yang bisa menuntaskan setiap masalah. Namun aku akan selalu mencoba menjalani dan mencari solusi dari permasalahan yang kuhadapi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar