skip to main |
skip to sidebar
Tumpek Kandang, Nara sumber: Guru Taksu Narayana
TUMPEK KANDANG, MENURUT DESA-KALA-PATRA/TATWA.
Hari ini, tanggal. 15 Juni 2013, adalah Hari Sabtu,..menurut Kalender
Masehi,....dan menurut Kalender Bali, adalah SANISCARA-KLIWON
UYE.,dimana Umat HINDU-BALI, merayakan Upacara yang dinamakan
TUMPEK-KANDANG.
Untuk mengetahui dan memahami, Apa dan
Bagaimana Tumpek Kandang itu, maka perlu membahasnya melalui dasar,
Menawa Dharma Sastra, yaitu : IKSA-SAKTI-DESA-KALA-PATRA/TATWA.
Untuk mengatahui IKSA-nya dan Sakti-nya, terlebih dahulu, mesti
beranjak dari TATWA/PATRA-nya......Oleh karena Upacara Tumpek Kandang
ini, merupakan Upacara Agama Hindu-Bali, maka untuk menelisik -nya,
mesti melalui SASTRA-nya di BALI, yaitu ada pada "Lontar
SUNDARIGAMA".....berbunyi :
" Saniscara-Kliwon Uye,
TUMPEK-KANDANG, ngaran" Pakerti ring sarwa sato, mina, paksi, manuk,
mwang pasu.......Widi-widanania : suci daksina,peras, penek-ajuman,
sodaan putih-kuning,canang burat-wangi, panyeneng-pasucian.......Astawakena : ring sanggar, pengarcanane ring "SANGHYANG RARE ANGON"
Kalingannya Ikang WANG, wenang nunas ring Sanghyang Rare Angon. apan
tatwaning manusa, ikang paksi, sato, mina , ring ranganta,minaka
Wewalungan raganta ika,.Sanghyang Rare Angon,sarira utama.
ARTINYA :.." Saniscara - Kliwon wuku Uye, Tumpek-Kandang,
namanya....Pelaksanaan Upacar terhadap semua jenis Binatang, Ikan,
Burung, Ayam, Binatang-liar.....Sarana-Upacara/Banten,nya
suci daksina,peras, penek-ajuman, sodaan putih-kuning,canang
burat-wangi, panyeneng-pasucian.....Yang di-PUJA, adalah "Sanghyang Rare
Angon" (saktinya Ida Hyang Widhi),.beliaulah yang
memelihara/mengendalikan semua jenis Binatang........
Untuk
Manusia.......Puja dan mohon kehadapan beliau Sanghyang Rare Angon, agar
sifat-sifat Binatang yang ada pada diri manusia, juga di
kendalikan/dihilangkan, karena , beliau sebgai Sarira-Utama.
Makna dari Tatwa itu, adalah, memohon kepada beliau Sanghyang Rare
Angon, agar binatang piaraan itu, tidak kena Penyakit, dan berguna
sesuai dengan Gunanya.......dan memohon pula, agar sifat-sifat Binatang,
yang ada pada diri manusia, terkendalikan/dimusnahkan.............begitulah makna, tujuan, perayaan Tumpek-Kandang, menurut Tatwanya.
Dari segi "DESA"....yang berati TEMPAT...adalah di Bali dan Nusantara,
.oleh karena itu, Tata-Upacara, dan tata-pelaksanaannya mesti mengikuti
Adat-Budaya setempat, yaitu Bali- Nusantara.
Unsur KALA, yang
berarti WAKTU-nya Tumpek-Kandang itu, tertata melalui Kalender Bali,
dengan sisitim Pawukon-nya, dilaksanakan tepat pada Hari-Sabtu-Kliwon,
wuku Uye, setiap 210 hari, atau OTON, ( 6 bulan Bali).
Demikianlah
makna dan tujuan dari pelaksanaan hari Tumpek-Kandang,secara khusus,
dan kalau dikembangkan, maka melalui Tumpek Kandang ini, merupakan
Usaha secara "NISKALA", untuk menjadikan Binatang itu, sehat, gemuk,
serta berguna sesuai dengan keperluannya,....Ayam agar tidak kena
Gerubug-siap, Babi agar gemuk, sapi agar kuat untuk membajak (
tidak-galak), Anjing agar tidak kena rabies, dan sebagainya, dan dengan
demikian, maka USAHA Peternakan bisa menjadi Berkembang dan
Berhasil.........Begitupula bagi diri Manusia, melalui Tumpek Kandang
ini, saat untuk mohon Kekuatan pada Sanghyang Rare Angon, agar
dijauuhkan dari sifat-sifat Binatang,, seperti Loba-Rakus-Arogan, dan
mau menang sendiri, .....sehingga tercapailah tujuan Agama, ...yaitu
Shanti-Jagathita....... Keto-kone.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar