Genius Local Wisdom & Globalisasi bisa seiring sejalan
1. Tri Hita Karana
2. Desa Kala Patra
Hulu teben adalah
konsep Bali Kuno dengan arah dasar konsep di Pura Pucak Penulisan dengan pura
Deha sebagai tebennya, konsep ini diterapkan pada zaman bali kuno sebelum keraton
bali kuno pindah dari pegunungan menuju daerah dataran
Konsep ini dibuka secara
transparan oleh Thomas A Router dalam bukunya yang diterjemahkan berjudul
acara-acara keagamaan pada masa bali kuno di pegunungan Bali
Konsep hulu teben masih
dipakai oleh masyarakat sampai sekarang, dengan mencari hulu utara dan timur
sebagai daerah yang sakral, contohnya tempat tidur orang Bali akan menghadap utara
atau timur
Konsep Segara Gunung
mulai diperkenalkan pada sekitaran tahun 1550 masa pemerintahan Dhalem
Baturenggong, dengan mengadopsi hulu teben dengan lebih kaya, karena sudah munculnya
faham Siwa Sidanta di Bali. Hal ini juga dengan mengambil konsep Lingga Yoni,
Purusa dan Predana
Konsep Segara gunung
diperkenalkan oleh pengawi Ida Dhang Hyang Niratha pada tahun 1557 dengan
kekawin Dharma Sunya. Sampai sekarang proses segara gunung dilaksanakan dalam
upacara-upacara penting diantaranya pada saat pemlaspas, memukur dll
Konsep Tri sadaka
muncul dari sari-sarinya Tri Murthi, dan Tri Bhuwana. Alam bhur bwah dan swah.
Lahir, hidup dan mati. Siwa budha bujangga. Siwa, sadha siwa dan parama siwa.
Juga Tri Datu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar