Jumat, 03 November 2023

Sadhana Youth Camp II/Pasraman Kilat, 29-30 Mei 2019

 



Begitu busur terbentang dan anak panah bersiap melesat, pantang urung bergerak lanjut bertindak. Begitu rencana telah disepakati bersama dan ditetapkan, pantang langkah surut ke muka. Karena tentu semua telah disusun dengan baik dan seksama. Meski karya tidak lah sempurna, hal ini yang perlu menjadi catatan kita bersama, diperbaiki, diolah, diawasi, dipahami, kemudian dilaksanakan bersama pula.

Karmani eva dhikaras te, Ma paleshu kadachana, Ma kharma phala, hetur bhur, Ma te sango, stu a karmani (Bhagawadgita II : 47). Kewajibanmu kini hanya bertindak, bekerja tanpa mengharapkan hasil, jangan sekali pahala menjadi motifmu, jangan pula hanya berdiam diri

Yayasan Jaringan Hindu Nusantara bukanlah organisasi  abal-abal atau tidak jelas. Yayasan ini sudah berbadan hukum, memiliki landasan bergerak secara yuridis formil, sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan para pendirinya. Yayasan ini juga bukan baru berdiri kemarin sore. Dengan sejarah perjuangan dan perkembangan pergerakannya, berharap dapat berperan serta secara aktif bagi umat Hindu.

Yayasan ini berdiri semenjak Hari Selasa, 1 Oktober 2013, dengan para pendiri :  Ida Pandhita Mpu Jayawijaya Ananda, Putu Gede Raka Adnyana, Ngurah Pratama Citra yang kini bergelar Ida Rsi Bhujangga Waisnawa Kerthananda, Wayan Kantha Adnyana, Wayan Sukarma, Ketut Kinog, dan Ida Bagus Adnyana. Para Penasehat dan Pengawas adalah Ida Pandhita Mpu Jayawijaya Ananda, Putu Gede Raka Adnyana, Wayan Sukarma, dan Gusti Putu Karep.

 



Pada Periode tersebut, Susunan Kepengurusan Yayasan Jaringan Hindu Nusantara adalah Ngurah Pratama Citra selaku Ketua Umum, Sekretaris Jenderal adalah Wayan Kantha Adnyana, Sekretaris I adalah Made Ayu Diah Indira Virgiastuti T., Sekretaris II adalah Ade Swadhe, Bendahara I adalah Ida Bagus Adnyana, dan Bendahara II adalah Ida Bagus Purnawan.

Ketua I yang membidangi Urusan Dharma Agama adalah Nyoman Matra, dengan anggota Bidang Tattwa: Tiwi Etika dan Nyoman Suharta, Bidang Susila: Komang Susila, dan Bawa, Bidang Acara: Vajra Satva dan Jarot Widhi, Bidang Kelembagaan: Putu Dana dan Gede Artha, Bidang Sraddha Bhakti: Ida Bagus Putra dan Wayan Seni Arsana,

Ketua II yang membidangi Urusan Dharma Negara adalah Ngakan Nyoman Kutha Pariartha, dengan anggota Bidang SDM: Edi Susilo dan Putu Liongs, Bidang Hukum dan Ekonomi: Ida Bagus Putu Susena, Bidang Organisasi: Wyat Geniten dan Dhanu Wijaya, Bidang IT: Ketut Susila dan Putu Sugiharta, Bidang LN: Nyoman Sudiana, Saptana, dan Yogi Iswara.

Susunan Dewan kepengurusan ini masih dilengkapi dengan Koordinator Yayasan Jaringan Hindu Nusantara Utusan dari Berbagai daerah, Seperti Dino Pranoto dari Palangkaraya, Nipung Bulu dan Martin Riung dari Barito Timur, Habibi dan Ketut Suprayitna dari Murungraya, Ketut Fourent Kusamba dari Katingan (Kal-Teng). Sukono Kardimin dari Lampung. Oka Suyasa dari Klungkung, Nengah Sudana dari Tabanan, Gede Marayana dari Singaraja, Ida Bagus Anggapurana Pidada dari Karangasem, Sri Guru dari Bangli, Pan Dana dari Badung, Romo Poniman dari Banyuwangi, Wayan Moel dari Malang, Viant dari Tengger, Wayan Sudarma dari Surabaya, Hismudiati Mubadi dari Sidoarjo, Hartin Kasah Subroto dari Tulungagung, Slamet Prawiro dari Solo, Andri Asanto Mahendra Jawane dari Semarang, Guru Rakanadi dari Cikarang, Dewa Sanisca dari Jakarta, IGAI Puspadiani dari Bekasi, Wayan Coeklexz dari Cilegon, Nyoman Marheni dari Bandung, Sudharma Yamko dari Maluku, Nengah Sumendra dari Sulawesi Tengah, Gentha Apritaura dari Lombok, Agus Mahasaputra dari Papua, Agung Parwati dari India, Aryani Willems dari Jerman, Ketut Janssen dari Belanda, Vedanta Yoga dari Jepang.

 



Yayasan Jaringan Hindu Nusantara memiliki Visi: "Hindu Nusantara yang ber Bhineka Tunggal Ika menjunjung tinggi nilai -- nilai local genius dan nilai -- nilai Hindu yang universal"

Misi :

1. Menyebarkan keberadaan umat Hindu di seluruh nusantara melalui media IT maupun kunjungan sosial (Dharma Yatra)

2. Meningkatkan pemahaman pengetahuan umat Hindu secara Tattwa, Etika, dan Ritual, baik melalui media Forum Dharma Tula (FDJHN) maupun kunjungan sosial (Dharma Yatra) dan Dharma Wacana langsung ke lokasi kantong umat Hindu.

3. Membangun dan memperkuat Jaringan Hindu sebagai basis koordinasi di seluruh nusantara, melalui koordinator wilayah masing -- masing.

4. Melindungi dan memproteksi umat dari segala intimidasi, diskriminasi, dan upaya konversi yang dapat merongrong keutuhan Hindu di nusantara.

Program Kerja yang ditetapkan adalah :

1. Dharma Yatra ke kantong -- kantong umat yang membutuhkan bantuan menurut kebutuhan / undangan dalam skala prioritas.

2. Dharma Yatra, Dharma Wacana dan Dharma Tula secara berkala ke daerah -- daerah umat Hindu sesuai prioritas.

3. Tanggap darurat membangun kebersamaan jika terjadi permasalahan atau musibah atas kejadian-kejadian yang menimpa umat kita dimanapun berada di seluruh nusantara.

4. Memfasilitasi terbangunnya dana punia dan mempertemukan umat yang peduli dan umat yang membutuhkan kepedulian untuk umat di seluruh nusantara baik materi maupun spiritual.

5. Membangun Jiwa Militansi Jaringan Hindu melalui informasi yang benar, baik pendidikan, pekerjaan, wirausaha, maupun karakter, untuk peningkatan SDM Hindu Nusantara.

Sadhana Youth Camp merupakan aplikasi atau penjabaran dari program kerja Yayasan Jaringan Hindu Nusantara dalam upaya mengembangkan dan meningkatkan Sraddha kaum remaja Hindu. Memberikan pemahaman terkait Tattwa, Etika dan Ritual Keagamaan bagi remaja era milenial sudah tentu memerlukan pendekatan yang multi point pula. Jaman mengalami perubahan demikian pesat. Mereka memiliki dunia berbeda dengan pola yang ada terdahulu. Dengan kemampuan memahami serta mendengarkan mereka, kita akan bisa menentukan pola yang tepat bagi masing-masing remaja, sehingga mereka bisa mengembangkan potensi diri secara maksimal untuk menjadi remaja Hindu yang semakin stabil kepribadiannya dalam menjalani kehidupan.

 



Mengembangkan kepribadian merupakan sebuah proses yang tidak bisa terbentuk hanya dalam waktu dua hari mengikuti kegiatan Pasraman Kilat. Hal ini sudah tentu membutuhkan kerjasama kita semua, baik dari peserta pasraman, lingkungan keluarga dan sahabat dimana para remaja berada, kemampuan dan kemauan mereka beradaptasi dengan lingkungan sekitar, serta kesempatan yang dimiliki dalam mengasah kepribadian mereka untuk tumbuh menjadi dewasa.

Mengumpulkan banyak remaja pelajar ini bukan lah hal mudah. Mereka berasal dari berbagai latar belakang, dari berbagai sekolah yang berbeda, dari berbagai jurusan dan bidang studi, dengan berbagai kesibukan, kemampuan, kebutuhan. Namun disini, di dalam Pasraman Kilat ini, mereka diajarkan berbagi, bersatu, bersama, bekerja sama, saling mengenal dan memahami perbedaan yang ada, baik dalam hal sosial, ekonomi, budaya, oleh para narasumber yang mumpuni dalam berbagai bidangnya masing-masing.

Sadhana Youth Camp II pada tahun 2019 berlangsung selama dua hari, 29-30 Mei 2019. Pada hari pertama kegiatan Sadhana Youth Camp berlangsung, selaku narasumber, ada Ida Rsi Bhujangga Waisnawa Kerthananda,  Wayan Kantha Adnyana, Arinita Sandria, SH., M.Hum., Ida Rsi Bhujangga Waisnawa Putra Sara Shri Satya Jyoti. Pada hari kedua, terdapat narasumber Desak Made Sri Rejeki dan Nyoman Matra, beserta Guru Mangku Hypno K.G. Suatmayasa, SH., M.Ag., CHT., MNNLP., juga Ida Pandita Mpu Jaya Acharya Nanda.

Bahkan, di dalam Pasraman Kilat ini, bukan hanya para siswa atau remaja peserta saja yang belajar. Kami semua, para panitia,  para orangtua yang turut hadir, para guru pendamping dari berbagai sekolah, juga merupakan siswa, sisya, pelajar, yang bersama -- sama belajar, menggali pemahaman dari para narasumber, mengenai begitu kayanya Hindu Nusantara, mengenai pemahaman Dharma yang terkadang menembus batas persepsi di dalam diri sendiri. Kita semua adalah para pencari kebenaran, para Bhakta, pemuja Tuhan dalam Dharma atau ajaran agama Hindu.


Terdapat empat jenis Bhakta dalam ajaran agama Hindu (Bhagawadgita VII: 16) yang disebut dengan Catur Wiyda Bhajanta. Empat jenis Bhakta atau penyembah Tuhan tersebut adalah :

1. Artah, yakni Bhakta yang memuja Tuhan karena ditimpa kesusahan, menghadapi masalah, mengalamai sakit. Tuhan dipuji dan disembah saat sengan mengalami kesusahan atau sedang sengsara. Tingkat bhakta seperti ini tentunya masih berada di bawah kualitas rohaninya.

2. Artha Rthi, yakni Bhakta yang menyembah Tuhan untuk mendapatkan keuntungan material. Begitu tujuan tercapai, kekayaan material terpenuhi, Tuhan tidak begitu diingan atau disembah. Hal ini memperlihatkan bahwa baru sampai pada tahap demikian saja kemampuan Bhakta atau pemuja Tuhan tersebut. Mereka bersembahyang, menghaturkan banten disaat awal memulai kerja, beroda memuhon keuntungan. Jika cita-cita sudah terpenuhi, kurang ingat untuk bersembahyang dan bersyukur atas karunia yang sudah diperoleh.

3. Jijnasuh, yakni Bhakta yang memuja Tuhan denganmengharapkan jabatan atau kedudukan. Berharap memperoleh ilmu pengetahuan dan kesaktian. Mereka juga merupakan penganut Weda. Menyembah Tuhan dengan bersujud dan menghaturkan bhakti dengan adanya pamrih keduniawian.

4. Jnani, merupakan tingkatan Bhakta yang mulia karena sudah melepaskan ikatan keduniawian. Bhakta seperti ini hanya memuja Tuhan tanpa harapan akan sesuatu hal, kecuali pasrah dan bersemangat, mengalir seperti air sungai  yang bergemiricik dan mengalir ke hilir. Bhakta seperti ini telah mencapai proses yoga dan sanyasin tertinggi, sudah mampu mengendalikan hawa nafsu dan keinginan, terlepas dari ego dan emosi keduniawian, tanpa terikat pada sesuatu hal apapun lagi.

“Sadhana Youth Camp II/Pasraman Kilat, 29-30 Mei 2019


Rabu, 05 April 2023

5 April 1969 - 5 April 2023 (54 Tahun Umurku Kini)

 



Amare nihil est alu,

Nisi eum ipsi amre,

Quem amas nulla utilitate quaerita.

 

Mencintai adalah tiada lain

Mencintai dia yang engkau cintai

Tanpa mengambil keuntungan apa pun….

 

Berharap bisa semakin bijak dalam bertindak,

lugas dan cerdas bergerak.

Mengendalikan ego dan emosi

Demi sesuatu yang lebih mulia dan hakiki

 

Prius vox virtuis

Suara kebajikan lebih dahulu berbicara

(Kebajikan adalah pedoman hidup)

 

Memasuki tahun emas dalam sejarah kehidupan,

Bukanlah merupakan sesuatu yang menakutkan,

Meski bukan pula merupakan hal yang mudah

Dalam meraih cerah dengan kendalikan resah dan marah.

 

Beragam asam dan garam

Garis kehidupan yang terkadang hadir penuh ruam,

Mencoba meraih ceritera secara tepat dan cermat

54 tahun hadir terkadang tidak pula nikmat

 

Disini aku tegak berdiri

Dengan segala hal yang telah kulalui dan kuhadapi

Takkan pernah pergi berlalu di penghujung waktu

Tanpa berupaya berbagi segala yang bermutu

 

Quod deis teste promisseris, in tenendum set

Apa yang telah kujanjikan kepada para dewa,

Pada Tuhan, di hadapan para saksi, akan selalu kupegang teguh……

 

Terima kasih, Tuhan, Ida Sang Hyang Widhi Wasa

Telah memberi segala anugerah di dunia

Mengajariku tentang indahnya ujian kesabaran

Walau terkadang hadir secara perlahan….

 

Cintaku adalah tentang menjalani kehidupan

Dengan segala pernak-pernik dalam perbedaan

Di tengah beragam tuntutan yang hadir berturutan

Cintaku selalu hadir bertautan bergenggaman tangan

 

Senja selalu memberi makna indah

Tentang mengalah tak selalu kalah

Tiada ada yang sempurna seutuhnya

Namun kita bisa bersama atasi segala coba dan goda…..


Sabtu, 25 Maret 2023

Dies Natalis ke 45 Politeknik Pariwisata Bali, 27 Maret 2023 (2)



Tulisan ini merupakan bagian II dari Trilogi Tulisan yang saya persembahkan bagi lembaga tercinta, Politeknik Pariwisata Bali, dalam rangka Dies Natalis ke 45, tanggal 27 Maret 2023.

“Di masa lalu, pemimpin adalah seorang bos. Namun kini, pemimpin harus menjadi partner bagi mereka yang dipimpin. Pemimpin tidak lagi bisa mengandalkan kekuasaan berdasar tingkat struktural belaka”, Erich Fromm bertutur tentang pimpinan efektif di masa kini.

Politeknik Pariwisata Bali memiliki jumlah total 260 pegawai. Dari total jumlah tersebut, 187 merupakan ASN (68,85), 113 laki-laki dan 74 perempuan, dan 73 PTT (28,08 %), 108 laki-laki, dan 31 perempuan. Total terdapat 171 jumlah dosen dengan jumlah dosen yang telah menempuh Pendidikan Diploma 4 sebanyak 3 orang, Strata 1 sebanyak 10 orang (6 pria dan 4 wanita), Strata 2 / Magister sebanyak 109 orang (60 pria dan 49 wanita), Strata 3 / Doktor sebanyak 14 orang (6 pria dan 8 wanita).

Politeknik Pariwisata Bali telah memiliki dosen yang berkompeten dalam berbagai bidang, dibuktikan dengan berbagai sertifikasi yang diperoleh. Termasuk hingga tahun 2023 ini, telah terdapat 12 dosen yang telah lulus CHA (Certified Hotel Administrator), CEE (The Community Engagement Exchange), dan CHE (Certified Hospitality Educator). Terdapat tambahan tiga dosen pada bulan November 2022, yang menamatkan pendidikan dan lulus program CHE (Certified Hospitality Educator) ini adalah: Ibu Putu Ayu Aryasih, SE., M.Par., CEE., CHE., Setyowati Ayu Widuri, SE., M.Par., Made Uttari Pitanatri, S.ST.Par., M.Par., juga I Made Purwa Dana Atmaja, S.ST.Par., M.Pd.

Politeknik Pariwisata Bali juga mendorong para tenaga pengajar untuk selalu belajar mengisi diri, mengirim dosen mengikuti berbagai program pembelajaran. Contohnya, Program Kampanye Sadar Wisata yang dilaksanakan oleh Kemeparekraf RI, Program Training of Trainers Kampanye Sadar Wisata pada bulan Agustus 2022. Program Training of Trainers Pariwisata Menengah yang diselenggarakan oleh Pusbang SDM Kemenparekraf, pada tanggal 8 – 12 Agustus 2022. Program Training of Trainers ASEAN National Trainer, pada tanggal 12 – 17 Desember 2022. Program Training of Trainers COCOS (ToT Community Coaching on Sustainability), pada tanggal 26 Januari – 17 Maret 2023).

Program Training of Trainer Kampanye Sadar Wisata pada bulan Agustus 2022, diikuti oleh Hanugerah Kristiono Liestiandre, S.ST.Par., MM., Setyowati Ayu Widuri, SE., M.Par. Program Training of Trainer Pariwisata Menengah yang diselenggarakan oleh Pusbang SDM Kemenparekraf, pada tanggal 8 – 12 Agustus 2022, dengan kategori peserta terbaik Putu Ayu Aryasih, SE., M.Par., CEE., CHE.  

Program Training of Trainers ASEAN National Trainer, pada tanggal 12 – 17 Desember 2022, dengan kategori Best Practice diraih oleh Putu Ayu Aryasih, SE., M.Par., CEE., CHE., Ni Putu Evi Wijayanti, SE., M.Par., CEE., Ni Putu Ariesta Budiani, A.Par., M.Erg. Prestasi Best Micro Teaching diraih oleh Ni Luh Suastuti, S.ST.Par., M.Par., CHE., dan Ni Kadek Eni Juniari, S.St.Par., MM.

Program Training of Trainers Community Coaching on Sustainability yang dilaksanakan berkat Kerjasama Kemenparekraf, Swiss Contact, dan Swiss Tour, pada tanggal 26 Januari – Maret 2023, Dr. Dra. Ni Desak Made Santi Diwyarthi, M.Si., dan Ida Bagus Gede Agung Widana, SH., Dipl. TM., M.Par.

                                     


Berbagai program yang dilaksanakan di dalam lingkungan civitas akademika Politeknik Pariwisata Bali, sebagai bukti kepedulian Lembaga ini dalam peningkatan kualitas civitas akademikanya, termasuk para dosen. Beberapa diantaranya seperti program Research Camp, pada bulan November hingga Desember 2022. Penyusunan Renstra PKM 2023-2024, di Element by Westin, Ubud. Pelaksanaan Seminar Nasional dan Internasional, seperti Seminar Nasional Gastrodiplomacy dan Diseminasi Hasil Penelitian Tahun 2022 (25 November 2022), Seminar Internasional The 1st InHEIC 2021 (8 April 2021) dan The 2nd InHEIC (14 April 2022), dan yang akan datang, The 3rd InHEIC 2023 (5 Mei 2023), bersamaan dengan pelaksanaan program Aplikasi Manajemen Mahasiswa Program Studi Pengelolaan Perhotelan Semester 8.

Pengembangan diri tersebut termasuk pula penyelenggaraan berbagai workshop Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat pada tanggal 8 Oktober 2021, Research Camp bagi para dosen, pada bulan Nov – Des 2022, Launching Sistem Riset & Puslittabmas pada tanggal 10 Maret 2023, Workshop Kewirausahaan bagi para dosen pada awal tahun 2023, yakni 15 Februari 2023.

Seminar Diseminasi Hasil Penelitian pada bulan Desember tahun 2021, dengan 66 dosen peneliti pada penelitian individu sejumlah 22 buah dan penelitian kelompok sejumlah 12 buah. Seminar Nasional Gastrodiplomacy dan Diseminasi Hasil Penelitian Poltekpar Bali 25 Nov 2022, dengan 63 dosen penulis pada tahun 2022, dengan penelitian kelompok sejumlah17 buah, dan penelitian individu sejumlah 41 buah.

International Seminar Hospitality & Tourism Creative (INSPIRE) 2019 dengan 25 orang dosen Politeknik Pariwisata Bali yang menulis dan ikut ambil bagian dalam menyajikan hasil karyanya pada seminar internasional ini, pada tanggal 11 Juli 2019. INSPIRE 2019 bertemakan “Membangun Tata Kelola Destinasi dan Industri Hospitaliti yang Berdaya Saing dan Berkelanjutan”. International Seminar Hospitality & Tourism Creative (INSPIRE) 2022 dengan 52 orang dosen yang menulis dan ikut ambil bagian dalam menyajikan hasil karyanya pada seminar internasional ini, pada tanggal 30 September 2022.



Tidak pula mengabaikan pengembangan diri bagi para mahasiswa, manajemen Politeknik Pariwisata Bali memberi ruang bagi aktivitas dan kreativitas mahasiswa. Contohnya pelaksanaan berbagai program dalam wujud berbagai Unit Kegiatan Kemahasiswaan. Mulai dari Florist, Entrepreneurship, Bulutangkis, E-Sport, Menari, Menyanyi, dan berbagai unit lainnya.



Bukan hanya menjadikan hasil akhir sebagai tolok ukur keberhasilan, berbagai langkah perencanaan dan pelaksanaan program kerja terus dikembangkan. Berbagai upaya monitoring dan evaluasi serta perbaikan terus menerus dilakukan civitas akademika Politeknik Pariwisata Bali. Manajemen berupaya mengembangkan karakter mahasiswa yang handal, kreatif, mandiri dan berjiwa entrepreneurship.

Beberapa contoh di antaranya dengan melaksanakan kegiatan pembekalan yang dilaksanakan bagi para mahasiswa Politeknik Pariwisata yang menjadi supporting team pada G20. Memberi ruang kreativitas dengan pelaksanaan DIES Natalis ke 45 dengan melibatkan Senat Mahasiswa, Hima Prodi, para pengurus kelas, dan seluruh mahasiswa. Hingga terselenggara dengan lancer, mulai dari Jalan Santai Bersama, Dosen, Pegawai dan mahasiswa, Lomba Penjor, beragam perlombaan dan pertandingan olah raga, Kegiatan Donor Darah.



Tidak hanya aktivitas di ruang internal Politeknik Pariwisata Bali, civitas akademika juga bergerak ke berbagai pelosok negeri, mengembangkan ketrampilan, menjalin koordinasi, semangat kerjasama, berjuang dalam berbagai bidang kreativitas, seperti berbagai Kompetisi, Ekshibisi, Seminar dan Diskusi Bersama. Contohnya, menyelenggarakan Expo & Closing Batch VIII STPreneur, terkait Erntrepreneurship, pada tanggal 9-11 Desember 2022, di Park 23 Creative Hub, Kuta.

Termasuk pula upaya manajemen mengirim mahasiswa mengikuti Udayana Tourism Championship 2022, pada bulan November 2022. Pada bidang lomba Tourism Essay Competition: Galuh Amelia Nikensari (Juara 2), Tour Package Competition: Kadek Kirana Putri Indraswari, I Ketut Mudeyasa, dan Caroline Brigita Naur (Juara 3), Mobile Legend BB Tourism Cup XIII, Tim CBL E-sport UPW: I Komang Krisna Putra Yasa, I Made Krishna Wira Gunawan, Muhammad Quthub Fathul Ikhsan, Gusti Putu Gede Aditya Putra Wibawa, Nyoman Wahyu Adi Permana, Muhammad Arbi Hambali, dan I Made Mahendra Putra (Juara 3).

Hasil lain diperlihatkan oleh mahasiswa Prodi UPW: smt 5, I Made Mahendra Putra yang mewakili Kabupaten Badung, meraih medali perunggu pada Porprov Bali XV tahun 2022, cabang olah raga rugby, Rugby team 7”S Men PA dan Rugby X PA.



Lomba 4th NHI Tourism Skill Competition 2022 pada Politeknik Pariwisata NHI Bandung, memperlihatkan hasil dalam berbagai bidang lomba Hotel Accounting Competition: Gusti Ayu Junietta (Juara 1), Making Bed & Towel Art: I Ketut Pasek Julianta dan I Made Deo Rastika (Juara 1) dari Prodi MDK, Front Office Competition: Pearl Arlene Lie (Juara 2) dari Prodi ADH smt 5, Tour Package Competition: Dini Laili Wulandari, Nathanael Aji Prinanda, dan I Putu Yoga Dharma (Juara 1) dari program studi MKP smt 3, Tourism Business Idea: Daniel Christian (Juara 1) dari Prodi MKP smt 5.

Pekan Olah Raga Pariwisata Nasional (POPARNAS) 2022 di Politeknik Pariwisata Palembang 19-23 Nov 2022, juga memperlihatkan semangat dan perjuangan civitas akademika untuk memberikan hasil terbaik di dalam mengikuti pelbagai lomba yang dipertandingkan.

Lomba Video The Majestic of Badung terkait HUT Mangupura ke 13, tahun 2022, mahasiswa Politeknik Pariwisata Bali, dari Program Studi MKP smt 7, Ida Wayan Rakae Keswara Gotama, meraih juara I.



Namun di atas segalanya, proses yang memperlihatkan bahwa semangat dan perjuangan menjadi semakin bijak dan dewasa menyikapi situasi. Bukan hasil akhir semata, bukan hanya kemenangan dan prestasi tinggi, namun pula kemampuan mengendalikan setiap ego dan emosi yang bergejolak, dalam menghadapi kekalahan, ketidak sempurnaan, kesalahan yang dilakukan, hingga mereka menjadi semakin tangguh dan berjiwa entrepreneurship sejati.

Tidak hanya aktivitas di ruang internal Politeknik Pariwisata Bali, civitas akademika juga bergerak ke berbagai pelosok negeri, mengembangkan ketrampilan, semangat kerjasama, berjuang dalam berbagai bidang kreativitas, seperti berbagai Kompetisi, Ekshibisi, Seminar dan Diskusi Bersama.

Contohnya, menyelenggarakan Expo & Closing Batch VIII STPreneur, terkait Erntrepreneurship, pada tanggal 9-11 Desember 2022, di Park 23 Creative Hub, Kuta.

Mengikuti Udayana Tourism Championship 2022, pada bulan November 2022. Pada bidang lomba Tourism Essay Competition: Galuh Amelia Nikensari (Juara 2), Tour Package Competition: Kadek Kirana Putri Indraswari, I Ketut Mudeyasa, dan Caroline Brigita Naur (Juara 3), Mobile Legend BB Tourism Cup XIII, Tim CBL E-sport UPW: I Komang Krisna Putra Yasa, I Made Krishna Wira Gunawan, Muhammad Quthub Fathul Ikhsan, Gusti Putu Gede Aditya Putra Wibawa, Nyoman Wahyu Adi Permana, Muhammad Arbi Hambali, dan I Made Mahendra Putra (Juara 3).



Pengembangan fasilitas sarana dan prasarana Gedung serta ruang beraktivitas bagi para civitas akademika Politeknik Pariwisata Bali terus ditingkatkan. Contohnya, Pembangunan Gedung Pascasarjana I Gede Ardika, yang telah diresmikan oleh Menparekraf pada tanggal 13 November 2022. Demikian pula Plaza Saraswati, Amphi Theater dan Tugu Monumental Watu Gunung Runtuh, hingga Skywalk yang sekaligus diresmikan dengan memanfaatkan momen Hari Pariwisata Dunia pada tanggal 28 September 2022, oleh Sesmen Kemenparekraf /Baparekraf RI, ibu Ni Wayan Giri Adnyani. Peresmian ini sekaligus dibalut dengan pentas seni budaya yang juga melibatkan Tari Rejang oleh 150 penari gabungan dosen, pegawai dan mahasiswi, pada tanggal 28 September 2022.

Keesokan hari masih dilanjutkan dengan parade busana tradisional nusantara dari ke 34 propinsi di Indonesia, pentas sendratari serta tari kolosal kecak oleh 100 mahasiswa dan mahasiswi Politeknik Pariwisata Bali, pada tanggal 29 September 2022.



Rangkaian World Tourism Day 2022 yang dipusatkan di Politeknik Pariwisata Bali, pada hari Jum’at 30 September 2022, dimulai dengan rangkaian kegiatan Senam Bersama dan Yoga Ketawa. Penanaman Mangrove di Jimbaran, Pelepasan tukik di pantai Benoa, bersama pimpinan Kemenparekraf beserta ke enam UPT, Peresmian Plaza Saraswati, Demo masakan Tradisional: Sate Lilit Goes International 5000 tusuk dalam puncak World Tourism Day, Pameran Kewirausahaan dengan puluhan Tenant Peserta pada booth yang disediakan oleh panitia,

 



Tidak mudah menyatukan berbagai perbedaan latar belakang, karakteristik, ketrampilan, minat dan bakat dari beragam mahasiswa, dosen dan pegawai. Namun semangat, doa, kerja keras, kerja ikhlas, dan kerja tuntas berbuah hasil. Latihan panjang dengan berbagai rintang serta serba kurang, namun niat saling melengkapi. Baik pada aktivitas terkait pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan juga pengabdian kepada masyarakat. Baik itu berupa beban kerja, pilihan kegiatan ekstra kurikuler mahasiswa, maupun dalam tugas yang diberikan Lembaga Politeknik Pariwisata Bali.

Contohnya, saat melakukan kolaborasi di antara program Aplikasi Manajemen mahasiswa, menyatukan gerak tari rejang dalam gabungan 150 mahasiswi dan dosen sehingga bisa tampik menarik pada tanggal 28 September 2022. Melaksanakan Rapat Koordinasi ke enam UPT yang tergabung di bawah Pusbang SDM Kemenparekraf / Baparekraf RI yang berjalan lancar di Politeknik Pariwisata Bali pada tanggal 29 September 2022, di MICE, dengan topik Implementation Center of Excellence.

Bahkan, hingga berupaya mengundang dan menghadirkan pencipta lagu Mars & Hymne Politeknik Pariwisata Bali, bapak Imam Sarjono. Sungguh bukan merupakan upaya mudah yang bisa tuntas hanya karena satu orang atau sekelompok orang tertentu belaka. Ini membutuhkan kemampuan dan kemauan yang terlibat dari banyak orang, berbagai pihak, lintas prodi dan Lembaga, instansi dan stake holder lain. Semangat menyatukan berbagai latar ini yang membuktikan level manajemen berbagai pihak yang terlibat, bisa diterima dan tertanam lama dalam ingatan, sebagai implikasi positif terhadap Politeknik Pariwisata Bali.

Sudah tentu, tidak ada gading yang tak retak. Manusia hanya berencana dan bertindak, namun hasil akhir takkan bisa serentak menghentak. Bagai pesan singkat yang disampaikan oleh Martin Luther King Jr., aktivis HAM AS, “Jika anda bisa membuat orang lain tertawa, maka anda akan mendapatkan semua cinta yang anda inginkan……”. Maka, mari berbuat kebajikan, bahkan, bagi diri sendiri, tertawa Bersama, menebar kebaikan dan kebahagiaan di sekeliling kita…..


Santi Diwyarthi, 23 Maret 2023


Senin, 27 Februari 2023

Dies Natalis ke 45 Politeknik Pariwisata Bali, 27 Maret 2023 (1)

 


Tulisan ini merupakan bagian I dari Trilogi Tulisan yang saya persembahkan bagi lembaga tercinta, Politeknik Pariwisata Bali, dalam rangka Dies Natalis ke 45, tanggal 27 Maret 2023.

Alvin Toffler bertutur, “The illiterate of the 21st century will not be those who cannot read and write, but those who cannot learn, unlearn, and relearn”. Orang yang gagal adalah orang yang tidak mau belajar, tidak mampu belajar, dan menolak untuk selalu belajar dalam kehidupan. Hal ini memberi gambaran pada kita semua, bahwa setiap orang akan selalu bergerak dinamis mengikuti perubahan dan perkembangan dalam kehidupan ini, untuk selalu belajar, belajar dan belajar. Tidak menyerah kalah oleh beragam situasi dan kondisi yang ada. Politeknik Pariwisata Bali bersama sivitas akademika senantiasa bergerak dinamis, berbenah diri, siap beradaptasi dan berinovasi, menjalin kolaborasi dengan setiap komponen yang ada, tanpa mengabaikan literasi, dalam era tatanan kebiasaan baru.

Lembaga Pendidikan Tinggi yang beralamat di jalan Raya Dharmawangsa Kampial ini, pada awalnya berada di dalam area BTDC. Berdiri semenjak tahun 1978 dengan nama Pusat Pendidikan Perhotelan dan Pariwisata Bali, berikutnya menjadi Balai Pendidikan dan Latihan Pariwisata, hingga akhirnya pada tahun 2013 berubah menjadi Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali. Pada tahun 2019 menjadi Politeknik Pariwisata Bali.



Sebagai sebuah lembaga pendidikan tinggi yang berada di bawah naungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Politeknik Pariwisata Bali kini memiliki tenaga pengajar berstatus dosen sebanyak 91 dosen pria, 71 dosen wanita, dengan total jumlah dosen 162. Dari jumlah tersebut, 124 orang merupakan dosen tetap, 38 orang merupakan dosen tidak tetap, dan 70 orang sudah tersertifikasi sebagai dosen. Total terdapat 180 orang ASN, 8 CPNS dan 73 PTT pada Politeknik Pariwisata Bali yang mendukung kelancaran operasional pada Politeknik Pariwisata Bali sehari-harinya.

Kepemimpinan yang telah bergulir semenjak tahun 1978, berawal dengan nama Pusat Pendidikan Perhotelan dan Pariwisata Bali (P4B), kemudian berganti nama menjadi Balai Pendidikan dan Latihan Pariwisata Bali (BPLP). Sesuai Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 102 Tahun 1993 berganti nama menjadi Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua. Dan semenjak tanggal 21 Oktober 2019, menjadi sekolah vokasi di bawah Kementerian Pariwisata Ekonomi dan Kreatif, Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dengan nama Politeknik Pariwisata Bali.


Ketua pertama Pusat Pendidikan Perhotelan dan Pariwisata Bali adalah Drs. I Gde Ardika (1978 – 1985). Berikutnya, Drs. Nyoman Bagiarta (1985 – 1992), I Gde Wijana (1992 – 1998), Prof. Dr. Dra. N.K. Mardani, M.S. (1998 – 2000), Drs. Sumekto Djayanegara (Januari – Agustus 2000), Drs. I Gusti Putu Laksaguna, CHA., M.Sc. (Agustus 2000 – April 2002), I Made Sudjana, SE, MM, CHT. (April 2002 – Juni 2010). Dr. I Nyoman Madiun, M.Sc. (23 Juni 2010 – 28 Januari 2013). Drs. Dewa Gede Ngurah Byomantara, M.Ed. (28 Januari 2013 – 18 Oktober 2019).
 Drs. Ida Bagus Putu Puja, M.Kes., menjabat sebagai Direktur Politeknik Pariwisata Bali semenjak 18 Oktober 2019 hingga saat ini.

Politeknik Pariwisata Bali kini memiliki dua jurusan, yakni Jurusan Pariwisata dan Jurusan Perhotelan, di dalamnya termasuk Delapan Program Studi, terdiri dari Program DIV Program Studi Pengelolaan Perhotelan, Program DIV Program Studi Destinasi Pariwisata, Program DIV Program Studi Manajemen Akuntansi Hospitaliti, Program DIV Program Studi Usaha Perjalanan Wisata, Program DIV Program Studi Pengelolaan Konvensi dan Acara, Program DIII Program Studi Divisi Kamar, Program DIII Program Studi Tata Hidang, Program DIII Program Studi Seni Kuliner, Program Studi S2 Pariwisata Program Magister Terapan Pariwisata. Total jumlah mahasiswa secara keseluruhan adalah 2.234 orang, dengan jumlah mahasiswa sebagai berikut: 1.175 orang mahasiswa, dan 1.059 mahasiswi. Terdiri dari 482 orang (21,58 %) prodi Pengelolaan Perhotelan (PPH), 225 orang (10,07 %) berasal dari Program Studi Manajemen Akuntansi Perhotelan, 260 orang (11,64 %) berasal dari Program Studi Divisi Kamar, 352 orang (15,76 %) berasal dari Program Studi Tata Hidangan, 356 orang (15,94 %) berasal dari Program Studi Seni Kuliner, 225 orang (10,07 %) berasal dari Program Studi Manajemen Kepariwisataan, 113 orang (5,06 %) berasal dari Program Studi Usaha Perjalanan Wisata, 221 orang (9,89 %) berasal dari Program Studi Konvensi.



Politeknik Pariwisata Bali memiliki visi menjadi perguruan tinggi di bidang kepariwisataan berstandar internasional, unggul, dan berkepribadian Indonesia.  

Untuk mewujudkan visi tersebut, Politeknik Pariwisata Bali memiliki misi:

1.  1. Menyelenggarakan Pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat dalam bidang kepariwisataan yang berdaya saing internasional

2.    2. Berperan aktif dalam pembangunan kepariwisataan daerah dan nasional melalui kegiatan dengan para pemangku kepentingan baik di tingkat local, nasional maupun internasional

3.     3. Menyelenggarakan tata Kelola birokrasi secara professional melalui peningkatan kapasitas, etos kerja dan penghargaan bagi sivitas akademika dan tenaga kependidikan

Dengan tujuan yang dimiliki, terdiri dari

1. 1. Menghasilkan lulusan yang berkompeten, professional dan berjiwa wirausaha di bidang kepariwisataan

2.  2. Menghasilkan penelitian dan karya terapan yang dimanfaatkan oleh masyarakat nasional maupun internasional

3.    3. Melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan kualitas kehidupan

4.  4. Menjalin kerjasama dengan para pemangku kepentingan dalam pengembangan pembangunan kepariwisataan daerah, nasional dan internasional, dan

5.     5. Mewujudkan tata kelola birokrasi yang baik

Selamat Dies Natalis ke 45, Politeknik Pariwisata Bali. Semoga jaya selalu selamanya