Selasa, 22 Januari 2019

Pura Gunung Payung dikala Purnama Indah Merona




Pura Gunung Payung terletak di Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan. Pura ini merupakan Pura Dang Kahyangan yang erat kaitannya dengan sejarah perjalanan spiritual Dang Hyang Dwijendra atau Maharsi DangHyang Nirartha yang berasal dari Majapahit. Setelah kerajaan Majapahit dilanda perang saudara dan dikalahkan kerajaan Demak, para penganut agama Hindu yangtidak mau masuk agama Islam memilih tinggal di daerah pegununga seperti Bromo, Semeru, Kelud, Blambangan, Pasuruan, dan Bali. Salah satunya adalah DangHyang Dwijendra. Perjalanan beliau memberikan kesejukan bagi umat Hindu. Beberapa tempat suci yang beliau dirikan disebut dengan Pura Dang Kahyangan, antara lain Pura Rambut Siwi, Pura Melanting, Pura Er Jeruk, Pura Petitenget, dan Pura Gunung Payung. 


Pura Gunung Payung berlokasi di daerah tandus berbukit, dan menyerupai payung. Pura ini menjadi awal perjalanan Danghyang Nirartha ke Pura Luhur Uluwatu. Di saat Dang Hyang Nirartha mengadakan perjalanan spiritual dan tiba di daerah perbukitan desa Kutuh, beliau terpesona pada lokasi tersebut yang memancarkan aura spiritual kuat, dan beristirahat bersama pada pengiring maharsi, melepas lelah. Umat yang mengetahui keberadaan beliau langsung berdatangan menghaturkan sembah, memohon bimbingan agama dan memohon petunjuk. Umat berkeluh kesah karena tidak adanya sumber air di daerah tersebut. Dang Hyang Nirartha kemudian menancapkan tongkat ke tanah, dan seketika keluar air suci tersebut dari dalam tanah. Beliau berpesan agar tempat tersebut selalu terjaga dengan baik. Di lokasi tersebut kemudian didirikan Pura Gunung Payung.


Piodalan Pura Gunung Payung jatuh pada . Kali ini puncak karya pujawali terlaksana bertepatan dengan Purnama Kaulu, Kajeng Kliwon, Redite Pujut, 20 Januari 2019. Nyejer selama tiga hari, Piodalan akan berakhir pada hari Rabu, 23 Januari 2019.


Pura Gunung Payung berada di Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan.. Pura Gunung Payung berada di Kawasan Wisata Taman Budaya Gunung Payung, dibawah pengelolaan Bhaga Utsaha Manunggal Desa Adat (BUMDA) Desa Kutuh. 


Desa Kutuh terletak di Kecamatan Kuta Selatan. Data desa pada tahun 2016 mencatat total 4.197 jiwa, 2.055 diantaranya adalah laki-laki, dan 2.142 wanita. Desa Adat Kutuh juga dikenal karena keindahan Pantai Pandawa. Pengelolaan Pantai Pandawa berhasil mengangkat citra desa, sehingga berhasil mendapatkan penghargaan sebagai Desa Mandiri Nasional pada tahun 2017 dari Direktorat Bina Desa Kementerian Dalam Negeri, yang diterima oleh Bendesa Adat Kutuh, I Made Wena, di Jakarta. 


Pura Gunung Payung semakin berkembang dan menjadi salah satu tujuan wisata spiritual dengan daya tarik pemandangan indah langsung ke laut lepas samudera India yang biru mempesona, dan  kawasan wisata taman budaya Gunung Payung yang bisa dijadikan destinasi wisata menarik tingkat dunia.


Anda lelah berkeliling menikmati suasana ? deretan warung sederhana menyajikan aneka hidangan menggugah selera, mulai dari tipat cantok, es campur, ayam be sisit dengan sayur buah kacang. 


Rabu, 16 Januari 2019

Aplikasi Manajemen Program Studi Administrasi Perhotelan STP Nusa Dua Bali 2019




Aplikasi Manajemen Program Studi Administrasi Perhotelan Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali Tahun 2019

Program Diploma IV Program Studi Administrasi Perhotelan Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali semester delapan memiliki mata kuliah  yang termasuk dalam kelompok Mata Kuliah Keahlian Berkarya, yakni Aplikasi Manajemen (APM). Di awal semester mereka diminta membuat struktur organisasi kelas bagi Aplikasi Manajemen, mengunjungi suatu kabupaten, menggali informasi, menjalin interaksi, menemukenali situasi dan kondisi yang terkait dengan topik yang telah ditetapkan, menghubungi narasumber yang sesuai, mempersiapkan proposal, dan mulai bekerja dengan langkah-langkah yang telah direncanakan.

Kelas A lokasi APM bertempat di Kabupaten Klungkung, dengan dosen penanggungjawab Drs. Dewa Ketut Sujatha, M.Si., Ni Nyoman Sukerti, SE., M.Si., I Dewa Putu Hendri Pramana, S.Kom.,  Kadek Andita Dwi Pratiwi, S.ST., Par.

Kelas B lokasi APM bertempat di Kabupaten Karangasem, dengan dosen penanggungjawab Luh Gede Sri Sadjuni, SE., M.Par., Dra. NDM Santi Diwyarthi, M.Si., Nyoman Gede Mas Wiartha, SE., S.IPI., M.Par., Ni Putu Diah Prabawati, S.ST.Par., M.Par.

Kelas C lokasi APM bertempat di Kabupaten Jembrana, dengan dosen penanggungjawab Ir. Nyoman Sukana Sabudi, M.P., Dr. Irene Hanna H. Sihombing, SE., MM.,  Putu Diah Sastri Pitanatri, S.ST.Par., M.Par., Nyoman Sukarma, SE.

Kelas D lokasi APM bertempat di Kabupaten Buleleng, dengan dosen penanggungjawab Dra. Ni Luh Ketut Sri Sulistyawati, M.Par., I Wayan Jata, S.Sos., M.Phil., Ni Made Suastini, SE., MM., Drs. I Nyoman Wirtha.

Seiring dengan arah kebijakan pemerintah, khususnya Kementerian Pariwisata, terkait pengembangan destinasi pariwisata, terdapat 10 program strategis yang akan dilaksanakan pada tahun 2019. Salah satu di antaranya adalah pengembangan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas.
“Selama periode 2019 – 2024, investasi sektor pariwisata antara lain untuk membangun 120.000 hotel rooms, 15.000 restoran, 100 operator diving, 100 marina, 100 kawasan ekonomi Khusus (KEK), 100.000 homestay, dengan melibatkan peran serta dunia usaha dan UKM pariwisata”, ujar Menteri Pariwisata, Arief Yahya, di Jakarta, 20 Desember, saat acara Jumpa Pers Akhir Tahun. https://www.genpi.co/berita/4305/ini-strategi-kemenpar-di-tahun-2019
Pada tahun 2018, dari target capaian jumlah kunjungan wisatawan sebesar 17 juta, meleset jadi 16 juta wisatawan mancanegara, karena adanya beberapa bencana yang terjadi.  Dengan jumlah pergerakan wisatawan nusantara sebesar 275 juta. Besar pencapaian devisa menjadi US $ 17.6 miliar, atau rata-rata pengeluaran per kunjungan US $ 1.100 per wisatawan mancanegara.

Pada tahun 2017, Kementerian Pariwisata mengimplementasikan tiga program prioritas untuk pariwisata Indonesia. Ketiga program tersebut mencakup digital tourism (pariwisata digital), homestay (pondok wisata), dan konektivitas udara.

Dalam rangka mencapai target jumlah kunjungan wisatawan mancanegara 20 juta pada tahun 2019, pemerintah membuat program Super Extra Ordinary yang berupa Border Tourism, Tourism Hubungan Strategi, dan Low Cost Terminal sebagai penentu utama keberhasilan meraih target tersebut.

Sebagai sebuah lembaga pendidikan di bawah Kementerian Pariwisata, Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali, khususnya Program Studi Administrasi Perhotelan, melaksanakan penerapan kurikulum berupa Aplikasi Manajemen dengan menggali beragam informasi dan kompetensi yang berkembang di tengah masyarakat. Dan, sebagai bentuk dukungan terhadap program kerja Kementerian Pariwisata, implementasi APM kali ini terkait dengan homestay.

Pembangunan dan perkembangan homestay atau pondok wisata yang berfokus di 10 destinasi prioritas,  pada tahun 2017 terbangun 20.000 homestay, tahun 2018 sebanyak 30.000 homestay, dan tahun 2019 dengan target sebanyak 50.000 unit. Sudah tentu keberhasilan ini tidak bisa terjadi hanya dengan berjalan sendiri tanpa melibatkan masyarakat pemilik dan desa terkait, pihak pemerintah, pengusaha jasa wisata, tavel agent, tenaga ahli, dan berbagai pihak lain.

Penyebaran pembangunan dan perkembangan homestay pada masing-masing 10 destinasi prioritas, pembangunan konektivitas udara khususnya menambah jumlah kursi pesawat, sebanyak 4 juta kursi tahun 2017, dan kebutuhan 30 juta kursi pesawat untuk mencapai target wisatawan mancanegara (wisman) sebanyak 20 juta pada tahun 2019. Hal ini dilakukan dengan menerapkan sejumlah strategi.  Strategi 3A yakni Airlines-Airport, Air Navigation, dan Authorities juga disiapkan untuk membangun konektivitas udara. Kemenpar dalam hal ini bekerja sama dengan PT Angkasa Pura I, II, dan Air Nav Indonesia. 

Sudah tentu, program yang baik membutuhkan kajian dari berbagai pihak dan terkait dengan banyak bidang yang mampu bersinergi dengan harmonis pula. Hal ini melibatkan proses untuk menggali data dan informasi, kemudian dibarengi dengan proses melakukan analisis, evaluasi berkali-kali, kerjasama dengan banyak pihak, hingga pelaksanaan diklat sebelum tiba pada suatu kesimpulan akhir. Maka para mahasiswa dan mahasiswi berupaya menjalin komunikasi intens dengan pihak manajemen dan pelaksana homestay, demi tercipta hubungan baik, kinerja positif, dan mampu mencapai pemahaman yang baik pula secara bersama-sama.

Kuliah Perdana yang dilakukan pada hari Rabu, 16 Januari 2019, khusus membahas tentang Mata Kuliah Aplikasi Manajemen, berupaya menyampaikan informasi pada para mahasiswa Program Diploma IV Administrasi Perhotelan Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali, sekaligus menyatukan persepsi yang mungkin berkembang di antara pihak Prodi juga mahasiswa semester delapan. Pada semester akhir ini, mereka tidak hanya melaksanakan mata kuliah Aplikasi Manajemen, namun juga mempersiapkan proposal skripsi mereka, mengikuti beragam mata kuliah yang harus ditempuh pada semester delapan.

Semangat, anak-anakku sayang. Kalian pasti bisa menjalani ini semua. Ingat, jaga kesehatan, tetaplah jaga kebersamaan, dan juga jalinan kerja sama di antara kalian semua……

Selasa, 15 Januari 2019

Kuliah Perdana dan Audit Internal Hari ini




Mulai dari hari Senin sampai Jum’at, 14 hingga 18 Januari 2019, berlangsung kegiatan Kuliah Perdana bagi seluruh mahasiswa di Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali yang berada di kampus, pada semester genap, Tahun Akademik 2018 – 2019.

Tidak hanya itu, pada minggu ini juga berlangsung Audit Internal di lembaga Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali, demi peningkatan kualitas lembaga ini dari hari ke hari.
 
Rangkaian kegiatan Kuliah Perdana telah disusun sebelum perkuliahan secara efektif dimulai minggu depan, Senin, 21 Januari 2019. Berawal dari Penjelasan Program kegiatan perkuliahan yang dilaksanakan oleh Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali, di wakili oleh Ketua Bagian Administrasi Umum, Drs. I Wayan Muliana, M.Pd, di Aula Joob Ave kampus ini pada hari Senin, 14 Januari 2019.


Kuliah Perdana diikuti oleh hampir 2000 mahasiswi dan mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali. Terdapat  tiga Program, S1, DIV dan DIII,  dengan 10 Program Studi, yakni 298 mahasiswa Administrasi Perhotelan dari tiga angkatan dan dua belas kelas, 188 mahasiswa Manajemen Kepariwisataan dari empat angkatan dan tujuh kelas, 163 mahasiswa Destinasi Pariwisata dari empat angkatan dan enam kelas, 149 mahasiswa Manajemen Konvensi dan Perhelatan dari empat angkatan dan enam kelas,  138 mahasiswa Manajemen Bisnis Perjalanan dari empat angkatan dan lima kelas, 209 mahasiswa Bisnis Hospitaliti dari empat angkatan dan delapan kelas, 192 mahasiswa Manajemen Divisi Kamar dari tiga angkatan dan sembilan kelas, 270 mahasiswa Manajemen Tata Hidangan dari tiga angkatan dan delapan kelas, 293 mahasiswa Manajemen Tata Boga dari tiga angkatan dan dua belas kelas.


Hari Selasa, 15 Januari 2019, Kuliah Perdana Program Studi Administrasi Perhotelan bagi mahasiswa semester enam kelas A, B, C dan D berlangsung di Aula Joop Ave dari pukul 08.00 – 10.00, membahas tentang rencana kegiatan Praktek Kerja Lapangan, baik di dalam lingkungan kampus maupun di luar kampus. Sedang kuliah Perdana Program Studi Administrasi Perhotelan bagi mahasiswa semester dua kelas A, B, C dan D berlangsung di Aula Joop Ave dari pukul 10.00 – 12.00, membahas tentang rencana kegiatan perkuliahan dan Praktek Kerja Lapangan di dalam kampus.

Dengan dikawal oleh para staf Administrasi dan Akademik, didampingi oleh para pejabat lembaga ini, dosen dan staf Program Studi, para mahasiswa mengikuti rangkaian program kegiatan Kuliah Perdana. 


Mengapa Kuliah Perdana dibutuhkan ? Ya, karena Kuliah Perdana ini menjadi ajang penyampaian informasi, diskusi, penyegaran kembali, persiapan diri sebelum berbagai komponen dari lembaga pendidikan Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali melaksanakan kegiatan belajar mengajar sepanjang semester, sehingga target visi dan misi tercapai

Di awal semester ini adalah langkah awal perjuangan para mahasiswa dan dosen beserta seluruh staf dalam menegakkan kerjasama positif. Pihak manajemen dan para dosen menyampaikan informasi terkait peraturan lembaga, kegiatan yang terjadi di kampus, rencana perkuliahan sepanjang semester, berdiskusi dengan para mahasiswa, mengingatkan kembali tentang tujuan keberadaan mereka disini, tugas dan tanggungjawab pada orangtua dan keluarga bahkan para sahabat dan lingkungan di kampus dan di luar kampus.  

Hna. Bagi para mahasiswa, apa yang perlu diketahui dan dipersiapkan di awal semester ?
Yang pertama adalah, kenali dirimu dan lingkungan. Contohnya, saya sekarang berada pada semester dua atau semester akhir, di program studi mana, dimana ruang kelasnya, siapa saja dosennya, apa nama mata kuliahnya, apa saja yang harus saya persiapkan, kondisi fisik dan mental dalam menghadapi situasi tersebut, baik tatkala praktek maupun teori berlangsung, topik skripsi yang ingin saya angkat, bahkan hingga jarak tempuh dari rumah ke kampus.

Yang kedua adalah persiapan mengikuti perkuliahan. Contohnya, karena perkuliahan berlangsung mulai siang hari, bekal fisik dan mental yang dibutuhkan, tugas yang bakal menyita perhatian, sanksi bila meninggalkan perkuliahan dan target kehadiran tidak terpenuhi untuk mengikuti ujian, bila tidak memiliki laptop, bila harus bekerjasama dengan kelompok lain, bahkan, dengan masyarakat di luar kampus, persahabatan yang terjalin dengan sesama anggota kelas, bahkan antar kelas lain yang dibutuhkan dalam kelancaran perkuliahan.

Yang ketiga adalah bergabung dengan organisasi kemahasiswaan di kampus.  Kuliah tidak berarti hanya fokus pada kegiatan perkuliahan, namun pula belajar bersosialisasi dengan lingkungan, momen untuk menggali sebanyak mungkin potensi diri, belajar berorganisasi, bersosialisasi, ikut kegiatan senat mahasiswa, mewakili lembaga dalam berbagai kegiatan bahkan hingga keluar kampus, tidak hanya kegiatan belajar mengajar belaka.

Yang keempat memetakan orang-orang di lingkungan sekitar kita dan memperluas jejaring pergaulan. Menjalin hubungan dengan teman-teman sekelas, satu prodi, lintas prodi, masyarakat di sekitar kampus. Jangan sampai, bahkan, sudah jelang semester akhir, mahasiswa tidak pernah masuk ke ruang program studi sendiri. Memperluas pergaulan dengan berbagai tipe orang di sekitar kita, bahkan tanpa batasan, di berbagai penjuru negeri, membuka cakrawala pengetahuan dan pergaulan. Kita bisa belajar banyak dari pengalaman mereka, bisa saling bertukar informasi penting yang dibutuhkan, terkait perkuliahan, juga membuka kesempatan untuk mengembangkan diri menjadi pribadi dengan multi talenta. Misalnya, bermain musik, menikmati ragam budaya nusantara, aktif berusaha menjadi wirausaha muda, mendalami bidang ketrampilan yang sama sekali belum kita kenal. Jangan sia-siakan hidup hanya dengan bergaul di dalam kalangan terbatas. Bagaikan katak dalam tempurung yang tidak mengenali luasnya dunia.

Yang kelima mulailah mencari mentor, pembimbing tepat dalam berbagai bidang. Hidup tidak hanya harus berguru pada satu guru. Ada banyak dosen yang bisa kamu serap ilmunya. Bahkan, bukan dari dosen sekalipun, sejauh bisa kita dapatkan pengetahuan, bimbingan, dan potensi ketrampilan positif, perbanyak selalu kesempatan belajar menimba ilmu. Ini akan bermanfaat kelak dalam menuntaskan Proyek Akhir, Tugas Akhir, Skripsi, dengan wawasan luas, namun tetap bisa fokus pada topik yang kita pilih.

Yang keenam mulailah membuat rencana jangka panjang. Kita masih muda. Jangan pernah terhenti langkah hanya sampai disini. Kembangkan diri menjadi apapun yang kalian inginkan, namun dengan tetap penuh pertimbangan dan bertanggungjawab terhadap pilihan tersebut. Mungkin target cita-cita tidak bisa tercapai secara instan, namun dengan menetapkan dari awal, kita akan tahu dan paham keinginan kita, dan menyusun rencana langkah kerja yang akan dilakukan.

Yang ketujuh gunakan media sosial dengan bijak untuk menambah informasi, memperluas wawasan, bertukar data positif secara bertanggungjawab. Jangan menyiksa diri dan membuang waktu untuk melakukan hal negatif melalui media sosial seperti menjelekkan pribadi orang lain, menyebar berita bohong, bahkan, menjelekkan diri sendiri dan menggunakan untuk hal-hal yang tidak baik, apalagi yang melanggar hukum.

Jadi, siap mengawali juga mengisi aktivitas semester dengan semangat dan kreativitas tinggi ? Mari bersama kita lakukan.

Senin, 14 Januari 2019

"The Wave" saat Kuliah Perdana STP Nusa Dua Bali, 14 Januari 2019




“The Wave”, adalah istilah yang diberikan bagi pergerakan sekelompok orang, bagai ombak di laut. Gerakan ini diperkenalkan pertama kali oleh pemandu sorak, Robb Weller, tatkala berlangsungnya Olympiade Montreal pada tahun 1976. Semenjak tahun 1983 telah berkembang menjadi tiga bentuk, yakni Silent Wave, Fast Wave, dan Slow Wave.


“The Wave” menjadi semakin popular pada saat penyelenggaraan Piala Dunia di Mexico pada tahun 1986, sehingga dikenal dengan “Mexican Wave”. Bahkan, begitu menyemarakkan Piala Dunia di Brazil pada tahun 2014.“Kabag Administrasi dan Akademik Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali, Drs. I Wayan Muliana, M.Pd., pada saat Kuliah Perdana di awal semester Genap Tahun Akademik 2018 – 2019, hari Senin, 14 Januari 2019, memandu para mahasiswa semester dua, empat, enam dan delapan melakukan “Human Wave”.


Sebanyak tiga Program, S1, DIV dan DIII,  dengan 10 Program Studi, yakni 298 mahasiswa Administrasi Perhotelan dari tiga angkatan dan dua belas kelas, 188 mahasiswa Manajemen Kepariwisataan dari empat angkatan dan tujuh kelas, 163 mahasiswa Destinasi Pariwisata dari empat angkatan dan enam kelas, 149 mahasiswa Manajemen Konvensi dan Perhelatan dari empat angkatan dan enam kelas,  138 mahasiswa Manajemen Bisnis Perjalanan dari empat angkatan dan lima kelas, 209 mahasiswa Bisnis Hospitaliti dari empat angkatan dan delapan kelas, 192 mahasiswa Manajemen Divisi Kamar dari tiga angkatan dan sembilan kelas, 270 mahasiswa Manajemen Tata Hidangan dari tiga angkatan dan delapan kelas, 293 mahasiswa Manajemen Tata Boga dari tiga angkatan dan dua belas kelas.





Dan, inilah gaya mereka tatkala “Human Wave” di hari pertama Kuliah Perdana, hari Senin, 14 Januari 2019, pukul 9.30, di Aula Joop Ave, Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali.