Jumat, 01 Januari 2016

Kisah Cinta Tentang Angga






I Dewa Made Angga Sujaya Putra


Kisah yang takkan pernah musnah adalah kisah tentang cinta. Cinta orangtua sejati terhadap anak-anaknya hingga rela berjuang melakukan yang terbaik. Cinta yang terkandung dalam persaudaraan dan persahabatan. Cinta yang dilakukan dalam setiap perkataan juga perbuatan setiap umat manusia.


Dan, kisah tentang cinta itu juga terwujud dalam perjuangan I Dewa Made Angga Sujaya Putra. Sejak divonis mengidap tumor paru-paru berdasar hasil pemeriksaan para dokter, rontgen, dan CT Scan terakhir pada tanggal 13 Desember 2015, keluarganya berupaya memberikan yang terbaik yang bisa dilakukan demi kesembuhannya. Termasuk dengan operasi pengangkatan tumor sebesar 13,5 cm pada tanggal 19 Desember 2015 sore hari.


Namun, Ida Sang Hyang Widhi Wasa berkehendak lain. Kisah cinta tentang Angga berjalan dalam takdirNya. Tanpa pernah tersadar dari tidur panjang semenjak operasi berlalu, I dewa Made Angga Sujaya Putra meninggal dunia. Amor ring acintya. 

 

Meninggal pukul 21.15 malam, hari Senin, 28 Desember 2015, di RS Kasih Ibu, yang terletak di jalan Teuku Umar, Denpasar. Kamar 206 yang telah disiapkan baginya pasca operasi takkan pernah ditempati, karena tumor paru-paru stadium 3 telah menggerogoti bagian tubuh, menjalar hingga jantung, hati dan ginjal. 


Cinta itu juga terlihat pada banyaknya kerabat dan sahabat yang menghantarkan Dewa Made Angga berupa doa, datang disaat ia dirawat dirumah sakit atau di crematorium, dan deretan karangan bunga duka, baik dari rekan-rekan For Bali, Alumni SD SLUB Saraswati, Alumni SMP SLUB Saraswati, SMK Pariwisata Triatma Jaya, dan para tetangga.


Di semayamkan di RS Sanglah semenjak Senin, kremasi  dilaksanakan pada hari Kamis, 31 Desember 2015, pagi hari di krematorium yang terletak di Cekomaria.

 
Berangkatlah, Angga sayang. Berangkatlah bersatu dengan Sang Pencipta. Berangkatlah bersama cinta kedua orangtuamu terkasih, I Dewa Gede Sudiastawan Putra dan Jero Mahastiti, juga adikmu, Berangkatlah bersama cinta para kerabat, keluarga besar, dan sahabat, juga lingkunganmu. Berangkatlah bersama doa kekasihmu yang kulihat setia mengiringi setiap jejak langkahmu. Karena cinta takkan pernah berakhir, karena cinta akan selalu ada, terus bertumbuh dan berkembang, meski dalam rupa berbeda.


1 komentar:

  1. benarkah anak ibu jual kamera tipe cannon 700D? soalny ada yang tawari saya

    BalasHapus