Kamis, 17 Desember 2009

Muridku Ujian Teori Mulai Hari Ini

Rabu, 16 Desember 2009

Hujan deras sejak malam hari, disertai petir menyambar...
Putra sulungku yang kini kelas 3 SMP berangkat ke sekolahnya dengan mengenakan jas hujan. Hmm, musim hujan telah dimulai bulan Agustus, namun, cuaca sering kali tak menentu. Panas hawa mendera kami berkepanjangan. Tapi tatkala tiba hujan yang menjanjikan udara lebih sejuk segar, aku tetap waswas...

Suami tercinta telah selesaikan urusan pagi harinya, merapikan tanaman dan buku yang tuntas dibaca saat malam hari, sebelum beranjak ke kampusnya. Kuantar putra bungsu ke SD nya dengan kenakan jas hujan, lalu menyusuri jalan menuju Nusa Dua. STPNDB, I'm coming... Gayatri mantram kulantunkan sepanjang jalan, sesekali menyeka wajah karena terpaan air hujan yang masuk dari sela helm motor, dan... mobil-mobil yang ngebut ditengah hujan telah dengan suksesnya berikan cipratan air yang basahi celana panjang yang kukenakan.

Pukul delapan pagi tiba di kampus, masih cukup waktu berganti pakaian, mengambil soal ujian di Gedung Rektorat, dan, berjalan menuju Gedung Padma. Hmm... aku harus melewati dua block Gedung Ratna, melewati Gedung Perpustakaan, dua block lagi Gedung Lontar, dan, akhirnya tiba di block Gedung Padma. Hujan yang masih turun telah sukses membasahi bajuku dan amplop besar yang berisi puluhan soal dan lembar jawaban. Kusadari, ternyata aku tidak punya payung...

Naik ke lantai dua di Gedung Padma block A. Kali pertama ini, aku bertugas menjaga Program Diploma IV, Program Studi Administrasi Perhotelan, Kelas C semester 3, di ruang PA 203. Masuk ke kelas dan mulai membagikan lembar soal, kulihat Agus, mahasiswaku, bajunya penuh lumpur, juga celananya. Sepatunya robek, tasnya basah dan berisi noda lumpur. "Saya jatuh, bu. Jalanan licin". Demikian ujarnya. Ada tanda goresan di sikunya. Dan... ah, telapak tangan kirinya berdarah. Kubayangkan, jika anak-anakku terluka, hmmm.. tidak tega rasanya.. Kucoba hubungi ruang Ekstensi untuk bertanya, jika mereka miliki obat bagi luka Agus. Sayangnya jawaban yg kuterima tidak sesuai harapku.

Setelah berpikir sejenak, aku beranjak ke ruang sebelah, menemui dosen pengawas. Kulihat Bu Lasmini disana. Kutitip padanya untuk se sekali mengawasi kelasku pula, lalu bergegas ke kantin. Ah, jarak yang berjauhan ini, cukup merepotkanku. Berlari menuruni anak tangga, berjalan menyusuri jalur setapak, menuju kantin. Tiba di kantin, kuambil satu minyak sumbawa dan satu payung baru, dengan janji akan kubayar siang hari selesai mengawasi ujian pada penunggunya, aku bergegas kembali ke kelas. Agus, muridku, mengatakan, mungkin dia akan mengobati lukanya setelah ujian berakhir, agar tangannya tidak terkena minyak karena akan mengakibatkan lembar jawabannya terkena minyak pula. Hmm, akan terlalu terlambat. Lukanya bakal menjadi biru lebam, dan pembuluh darah kadung beku. Kutarik lengannya, kugosok dg obt minyak sumbawa. Beres, selesai sudah. Lalu aku mulai berkeliling, melanjutkan tugasku mengawasi kelas.

Pintu kelas terbuka, dan masuklah Pak Jata. Dosen sahabatku ini bertugas sebagai pejabat di bidang akademik. Ada beberapa murid kami yang pagi itu alami kecelakaan juga. Kuberikan minyak sumbawa yang baru kubeli tanpa sempat kubayar pada Pak Jata, lalu dia beranjak menuju Gedung Padma block B, memberikan obat tersebut bagi seorang mahasiswi Program Studi Business Hospitality semester satu yang alami kecelakaan karena jalan licin akibat hujan.

Ah...
Rabu tanggal 16 Desember 2009 adalah hari pertama ujian teori dilaksanakan. Minggu lalu mereka telah selesai dengan ujian praktek. Baik Praktek memasak di dapur, menghidangkan makanan di restoran, di Manajemen Divisi Kamar dengan making up room, florist, moping the floor, spa, handling reservation, dan, bermacam ujian praktek lain. Semoga mereka sukses lalui ujian ini hingga selesai, tanggal 23 Desember nanti. Karena, jika mereka gagal, alamat tertunda pula keberhasilan yang harus mereka raih dalam menamatkan pendidikan mereka segera.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar