Selasa, 20 Maret 2012

Melasti, Mekiyis, Melis, Dan Kisah tentang Jempana

Tidak lama lagi, umat Hindu akan merayakan Hari Raya Nyepi yang pada tahun ini jatuh pada hari Jum'at 23 Maret 2012. Hari Nyepi kali ini sebagai penanda bahwa umat Hindu akan memasuki tahun Caka 1934. Nyepi memiliki filosofi dimana umat Hindu memohon kepada Tuhan, Ida Sang Hyang Widhi Wasa, untuk melakukan penyucian Buana Alit (manusia) dan Buana Agung (alam dan seluruh isinya).

13322376381461494473

Sebelum hari raya Nyepi, dilaksanakan serangkaian upacara dan upakara yang bermaksud agar Penyucian Buana Alit dan Buana Agung berjalan dengan lancar. Rangkaian upacara tersebut berbeda-beda, tergantung dari Genius Local Wisdom dan urun rembug masing-masing daerah serta kebijaksanaan yang ditetapkan bersama. Salah satu rangkaian upacara tersebut adalah Melasti, atau disebut juga dengan Mekiyis, atau Melis. Melasti atau pemurnian Pratima (dewa simbol) dan simbol agama Hindu di pantai, segara, atau sungai.

13322376841765139039

Upacara Melasti ini dilakukan setahun sekali, pada umumnya dilakukan tiga hari sebelum hari Nyepi atau tergantung pada aturan desa adat setempat. Pada perayaan Melasti, umat Hindu di Indonesia khususnya di Bali membawa simbol suci agama Hindu ke berbagai pantai dan sungai yang ada di Bali. Setelah Melasti, berbagai simbol suci, seperti tombak, pretima, akan disthanakan bersama-sama di Pura Desa hingga sehari / dua hari setelah Nyepi. Terkadang, terdapat kejadian yang unik, di mana ada umat Hindu mengalami kesurupan (terjadinya alam luar kesadarannya), menari dan menangis.

13322377192007042619

Pada saat Melasti, berbagai pretima atau benda yang disakralkan atau dikeramatkan akan disucikan dengan cara dibawa ke laut, sungai atau segara. Pada jaman dahulu, berbagai benda ini diarak dengan diusung di atas kepala. Namun kemudian, seiring dengan perkembangan jaman, kearifan akal budi manusia melakukan modifikasi dengan membuat Jempana.

13322377641758750058

Jempana adalah sebuah tempat dimana berbagai benda yang disakralkan umat Hindu dan akan disucikan diletakkan disana. Pada perkembangan berikutnya, Jempana diletakkan disebuah tempat yang diberi roda agar mudah diarak menuju laut. Setelah pretima disucikan, kemudian akan disemayamkan di Pura Desa hingga sehari setelah hari raya Nyepi berlalu, untuk kemudian berbagai pretima ini kembali ditempatkan pada pura masing-masing.

13322378061583645895

Dan, inilah sebagian foto yang memperlihatkan pelaksanaan Melasti se Desa Adat Kerobokan, yang dilaksanakan hari ini, Selasa, 20 Maret 2012, semenjak pagi hari, dibawah siraman hujan.

1332237828514941429

Para Pecalang, atau petugas keamanan yang berasal dari masyarakat itu sendiri untuk menjaga ketertiban dan keamanan di wilayah mereka beserta seluruh anggotanya.

1332237916848382451

Kasih seorang bapak yang terlihat dari upayanya menggendong sang anak yang kelelahan karena mesti berjalan belasan kilometer menempuh jarak Melasti dari Desa menuju pantai Petitenget.

13322379901218299786

Seorang Pemangku dalam keadaan trance, atau tidak sadarkan diri, menari dan melakukan gerakan tertentu, berbicara dengan bahasa yang kadang tidak dimengerti.

Melasti, Tawur Agung, Pengerupukan, Nyepi, dan Ngembak Geni. Dari kisah tentang Jempana, Penyucian Buana Alit dan Buana Agung.

Hari Raya Nyepi yang dilaksanakan pada tahun ini adalah Tahun Caka 1934, jatuh pada hari Jum'at 23 Maret 2012. Nyepi memiliki filosofi dimana umat Hindu memohon kepada Tuhan, Ida Sang Hyang Widhi Wasa, untuk melakukan penyucian Buana Alit (manusia) dan Buana Agung (alam dan seluruh isinya).

1332235132650631944

Sebelum hari raya Nyepi, dilaksanakan serangkaian upacara dan upakara yang bermaksud agar Penyucian Buana Alit dan Buana Agung berjalan dengan lancar. Rangkaian upacara tersebut berbeda-beda, tergantung dari Genius Local Wisdom dan urun rembug masing-masing daerah serta kebijaksanaan yang ditetapkan bersama. Salah satu rangkaian upacara tersebut adalah Melasti, atau disebut juga dengan Mekiyis, atau Melis.

13322351661063435222

Pada saat Melasti, berbagai [retima atau benda yang disakralkan atau dikeramatkan akan disucikan dengan cara dibawa ke laut, sungai atau segara. Pada jaman dahulu, berbagai benda ini diarak dengan diusung di atas kepala. Namun kemudian, seiring dengan perkembangan jaman, kearifan akal budi manusia melakukan modifikasi dengan membuat Jempana. Jempana adalah sebuah tempat yang kemudian di beri roda agar mudah diarak menuju laut. Setelah pretima disucikan, kemudian akan disemayamkan di Pura Desa hingga sehari setelah hari raya Nyepi berlalu, untuk kemudian berbagai pretima ini kembali ditempatkan pada pura masing-masing.

1332235214850448011

Selain Melasti, terdapat pula Pecaruan / Tawur Agung.

13322352561581512086

Sehari sebelum Nyepi, yaitu pada "panglong ping 14 sasih kesanga", umat Hindu melaksanakan upacara ''Buta Yadnya'' di perempatan jalan dan lingkungan rumah masing-masing, dengan mengambil salah satu dari jenis-jenis ''[[caru]]'' (semacam sesajian) menurut kemampuannya. ''Buta Yadnya'' itu masing-masing bernama ''Pañca Sata'' (kecil), ''Pañca Sanak'' (sedang), dan ''Tawur Agung'' (besar). Tawur atau pecaruan sendiri merupakan penyucian/pemarisuda [[Buta Kala]], dan segala ''leteh'' (kekotoran) diharapkan sirna semuanya. ''Caru'' yang dilaksanakan di rumah masing-masing terdiri dari nasi manca (lima) warna berjumlah 9 ''tanding''/paket beserta lauk pauknya, seperti [[ayam brumbun]] (berwarna-warni) disertai ''tetabuhan'' arak/tuak. ''Buta Yadnya'' ini ditujukan kepada Sang Buta Raja, Buta Kala dan Batara Kala, dengan memohon supaya mereka tidak mengganggu umat .

13322352872093889829

(http://www.balistarisland.com/Balinews/BaliNews-Apr0601.htm)

''Mecaru'' diikuti oleh upacara ''pengerupukan'', yaitu menyebar (nasi) tawur, mengobori rumah dan seluruh pekarangan, menyemburi rumah dan pekarangan dengan mesiu )sejenis bahan makanan), serta memukul benda-benda apa saja (biasanya kentongan) hingga bersuara ramai/gaduh. Tahapan ini dilakukan untuk mengusir Buta Kala dari lingkungan rumah, pekarangan, dan lingkungan sekitar.

1332235326565577406

Mulai tahun 1990 an, di Bali pada saat Pengerupukan biasanya dimeriahkan dengan pawai Ogoh-ogoh, sebagai perwujudan Buta Kala yang diarak keliling lingkungan, dan kemudian dibakar. Tujuannya sama yaitu mengusir Buta Kala dari lingkungan sekitar.

133223540649237161

Keesokan harinya, pada Tilem Kesanga, tibalah Hari Raya Nyepi. Pada hari ini dilakukan puasa Nyepi yang disebut "Catur Brata Penyepian" dan terdiri dari ''amati geni'' (tidak menggunakan dan atau menghidupkan api), ''amati karya'' (tidak bekerja), ''amati lelungan'' (tidak bepergian), dan ''amati lelanguan'' (tidak mendengarkan hiburan). Brata ini dilakukan sejak sebelum matahari terbit. Menurut umat Hindu, segala hal yang bersifat peralihan, selalu didahului dengan perlambang gelap. Misalnya seorang bayi yang akan beralih menjadi anak-anak (1 ''oton''/6 bulan), lambang ini diwujudkan dengan 'matekep guwungan' (ditutup sangkar ayam). Wanita yang beralih dari masa kanak-kanak ke dewasa , disebut dengan Ngeraja Sewala, upacaranya didahului dengan ''ngekep'' (dipingit).


13322354831735547627

Konsep tersebut digunakan juga pada peralihan dari tahun lama ke tahun baru Caka, sehingga ada masa amati geni. Intisari dari perlambang-perlambang lahir itu (amati geni), menurut lontar "Sundari Gama" adalah "memutihbersihkan hati sanubari", yang merupakan kewajiban bagi umat Hindu. Berisikan tentang ''Tiap orang berilmu (''sang wruhing tattwa jñana'') melaksanakan brata (pengekangan hawa nafsu), yoga (menghubungkan jiwa dengan paramatma /Tuhan), tapa (latihan ketahanan menderita), dan samadi (manunggal kepada Tuhan, yang tujuan akhirnya adalah kesucian lahir batin).''

1332235769612954994


Semua itu menjadi keharusan bagi umat Hindu agar memiliki kesiapan batin untuk menghadapi setiap tantangan kehidupan di tahun yang baru. Kebiasaan merayakan hari raya dengan pesta, berfoya-foya, berjudi, mabuk, adalah sesuatu kebiasaan yang keliru dan mesti diubah.

Sehari setelah hari raya Nyepi adalah Ngembak Geni (Ngembak Api), sebagai rangkaian terakhir dari perayaan Tahun Baru Saka. 'Ngembak Geni jatuh pada tanggal "ping pisan (1) sasih kedasa (X)". Pada hari inilah Tahun Baru Saka tersebut dimulai. Umat Hindu bersilaturahmi dengan keluarga besar dan tetangga, saling maaf memaafkan (''ksama'') satu sama lain.


Dengan suasana baru, kehidupan baru akan dimulai dengan hati putih bersih. Jadi kalau tahun masehi berakhir tiap tanggal 31 Desember dan tahun barunya dimulai 1 Januari, maka tahun Çaka berakhir pada "panglong ping limolas (15) sasih kedasa (X)", dan tahun barunya dimulai tanggal 1 sasih kedasa (X).

Bagaimanakah pelaksanaan Melasti di Bali itu sendiri???

Bali memiliki budaya yang beragam di mana setiap hari kita dapat menemukan ritual Hindu di pulau, yang terkenal dikenal sebagai Pulau Seribu Pura dan Seribu Dewa. Salah satu upacara penting dalam ritual Hindu Melasti atau pemurnian Pratima (dewa simbol) dan simbol agama Hindu di pantai, segara, atau sungai. Upacara Melasti ini dilakukan setahun sekali, pada umumnya dilakukan tiga hari sebelum hari Nyepi atau tergantung pada aturan desa adat setempat. Pada perayaan Melasti, umat Hindu di Indonesia khususnya di Bali membawa simbol suci agama Hindu ke berbagai pantai dan sungai yang ada di Bali. Setelah Melasti, berbagai simbol suci, seperti tombak, pretima, akan disthanakan bersama-sama di Pura Desa hingga sehari / dua hari setelah Nyepi. Terkadang, terdapat kejadian yang unik selama prosesi Melasti berlangsung, di mana ada umat Hindu mengalami kesurupan (terjadinya alam luar kesadarannya), menari dan menangis, berbicara.

Jumat, 16 Maret 2012

Non Scholae Sed Discimus (Kita sekolah bukan demi gelar/jabatan, namun demi proses menjadi semakin bijak dan dewasa)

Jum'at, 16 Maret 2012. Tiba malam hari setelah selesai mengajar di Kelompok Mengajar Paket C, setara dengan SMA. Di rumah, disambut oleh para pria di rumahku, "My lovely handsome amazing bodyguards....." Suami dan kedua anak lelakiku.

13319117611589886538

"Ma, Adi juara lagi. Tapi cuma juara III Graphic Design Competition dalam rangka Dies Natalis STMIK tahun 2012. Dapat hadiah uang, bakal adi gunakan buat bikin baju dan dijual lagi ya Ma", putra pertamaku bicara. Hmmm, sungguh, dia sudah menjadi seorang Young Enterpreneur.

13319118351670981107

Ah anak-anakku tercinta......

Sungguh, aku bangga mendapat kesempatan memiliki waktu bersama dengan mereka. Namun, keberhasilan dalam hidup tidak hanya ditentukan oleh sederet prestasi yang kita miliki dari bukti deretan piala, setumpuk sertifikat, gelar ataupun jabatan, status maupun harta kekayaan. Prestasi kita diukur oleh bagaimana sikap dalam menjalani proses kehidupan, suka duka, lara pati yang hadir, yang seringkali menghancurkan emosi, membuat terpuruk dan terguncang,perasaan tersisih dan diabaikan, tiada yang menemani dan mendampingi.

133191189818742411

Karena hakekat hidup adalah berdoa dan berkarya. Maka, tetaplah tumbuh menjadi smakin bijak dan dewasa, menjadi pria-pria tangguh, anakku. Bukan demi emakmu, demi nama besar keluarga, demi kekasih atau pimpinan, namun demi sebuah proses mencapai jati diri, kematangan dalam berpikir, berkata dan berbuat. Tetaplah rendah diri selalu.

13319120252096981121

Hidup terkadang tidak selalu indah, tidak semudah yang kita bayangkan, atau seperti impian kita. Namun, bila terjatuh dan terpuruk, maka, bangkitlah dan melanjutkan jejak langkah ke muka.... Karena hakekat hidup adalah berdoa dan berkarya selalu, di jalan Dharma, bersama Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

Pendidikan adalah hak anak negeri ini


Jum'at, 16 Maret 2012. Setelah kemarin merampungkan paperku bagi seminar di UNHI hari Minggu kelak, dan tertidur pukul 4 pagi. Dua jam kemudian sudah terbangun dan mulai dengan morning crazy demi keluarga yang bakal berangkat sekolah dan kerja. Kemudian lanjut ke Nusa Dua, menuntaskan rangkaian aktivitas kerja lainnya, dari bimbingan skripsi mahasiswa, ke percetakan, keliling memantau pelaksanaan Dies Natalis ke 34 di sekitar kampus STPNDB tercinta.

Sore hari, berangkat mengajar di Paket Kejar C. Mencoba memberikan yadnya ku bagi sesama yang kurang mampu namun sepenuh niat untuk mengembangkan diri menjadi lebih maju. Paket Kelompok Belajar ini merupakan program pemerintah untuk membantu mereka yang tidak mampu bersekkolah di sekolah formal dengan beragam alasan. Mungkin saja, mereka adalah anak-anak yang dahulunya putus sekolah, harus bekerja di pagi hari, tidak memiliki cukup uang untuk bersekolah di sekolah formal, dan beragam alasan lainnya. Aku mendapat kepercayaan untuk mengajar di Paket Kejar C, setara dengan tingkat SMA. Murid kelas 3 bersiap untuk menghadapi Ujian Akhir Nasional tidak lama lagi. Hmmm, sungguh aku berharap yang terbaik demi anak-anakku di sini.

Bu Agung, pengelola, menyampaikan informasi bahwa hari Senin, 19 Maret 2012, akan ada kunjungan dari pihak pengelola Universitas Terbuka ke tempat kami biasa menumpang belajar. SD di pinggir jalan raya Imbo ini. Dan, ada kemungkinan pula kami bisa mendapatkan beberapa tawaran beasiswa bagi beberapa murid kelas 3 Paket Kejar C, untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi, menjadi mahasiswa. Ah..... astungkara Hyang Widhi. Semoga harapan dan impian kami ini bisa terwujud. Sungguh, aku berharap selalu, yang terbaik bagi mereka semua.....

Tuntas mengajar di kelas, kusampaikan informasi diadakannya dua buah seminar gratis. Dan kuanjurkan para muridku mengikuti seminar tersebut, dengan topik berkisar seputran Pemuda. Bukankah, dengan semakin banyak mereka mengikuti aktivitas diskusi, akan melatih mereka juga untuk mengaplikasikan ilmu yang selama ini diterima, melatih mereka untuk berpikir kritis, tidak semata hanya berdasar aspek subjektivitas belaka, namun juga dengan menggunakan akal budi, dengan logika dan alur berpikir yang sistematis.

Kemudian aku keluar, ke arah parkiran untuk beranjak pulang. Lumayan letih setelah seharian beraktivitas. Kulihat, segerombolan pemuda bertato dan merokok di halaman parkiran. Kuhampiri mereka. Hmmm, bertato, rambut disemir kuning, mereka menggunakan pakaian gaya remaja masa kini, baju kaos, dan disampiri dengan kemeja, lengan digulung, celana jeans, sepatu olah raga.

"Kami dari Banjar Pengebetan, Kuta", sahut mereka menjelaskan niat ingin melanjutkan pendidikan. Ah.... mereka adalah sekelompok remaja yang putus sekolah. Atas alasan apapun, dan berasal dari latar belakang bagaimana pun, pendidikan adalah hak anak negeri ini. Trenyuh melihat dan mendengar uraian mereka. Mereka adalah bagian dari hidup dan kehidupan kita pula. Usia nya tidak lebih dari 20 tahun an, namun hanya memiliki ijasah SD, pengangguran, dan niat untuk melanjutkan pendidikan.

Hidup bukan hanya setumpuk ijazah, gelar dan jabatan, status dan sederet harta yang kita miliki. Mereka juga adalah potret dari sisi buram negeri ini. Semoga proses ini membuat mereka kelak menjadi semakin bijak dan dewasa dari hari ke hari........ Swaha.

Kamis, 15 Maret 2012

Diplomasi Bungut Paon - Genius Local Wisdom

Diplomasi bungut paon adalah sebuah Genius Local Wisdom, Kearifan budaya yang sungguh adi luhung yang diturunkan oleh nenek moyang kita turun temurun, dalam berbagai rupa dan warna kehidupan, dengan berjenis variasi persepsi yang beredar di tengah masyarakat.

Salah satu bentuk Diplomasi Bungut Paon adalah Megibung Bareng. Dan, ini yang paling sering dilakukan. Bentuk lain mungkin, arisan, gotong royong. Kata Diplomasi Bungut Paon sendiri, pertama kali dicetuskan oleh bapak Ir. Jero Watjik tatkala Wisuda lulusan Sekolah Tinggi Pariwisata Bali tahun 2008.

Bila kita membenci seseorang, memusuhi seseorang, tidak menyenangi se kelompok masyarakat, kita mungkin saja tidak akan mau berdekatan, bekerja sama, tinggal dengan orang tersebut. Kita mungkin pula beranggapan, orang tersebut dapat menyerang kita sewaktu-waktu, akan mengguna-gunai kita, maka kita tidak boleh makan bersama dan atau masuk ke rumah orang tersebut. Padahal ini sungguh keliru....

Datangi dan kunjungi seseorang, masuklah ke dalam rumahnya, bergaul bersama orang banyak, hidup bersama mereka, kenali se isi rumahnya, bahkan hidangan yang terletak untuk dimakan. Maka, kita akan mengetahui latar belakang orang yang mungkin pada awalnya kita remehkan, tidak kita kenal.... Diskusi bersamanya, dengarkan keluhan-keluhan mereka, bahkan caci maki nya....

Sungguh suatu kesalahan besar, pimpinan tidak mengenali potensi bawahannya, pejabat menolak turba, bangsawan atau raja tidak mengenali rakyatnya, apalagi orangtua yang tidak mengenali aktivitas anak-anak atau keluarganya.....

Semakin banyak kita tahu sebuah informasi, bukankah, informasi itu sendiri akan dapat membuat kita menjadi sangat berkuasa, dan bahkan menjadi pengusaha sesungguhnya....

Informasi berdasarkan Diplomasi Bungut Paon inilah yang bisa kita pergunakan untuk menghindari negeri ini dari konflik yang tidak perlu, dan mampu membuat setiap anggota masyarakat menjadi semakin shanti, damai, bijak dan dewasa.....

Berkumpul bersama, menikmati hidangan sederhana, megibung bareng sambil urun rembug. Banyak hal bisa dituntaskan dengan Diplomasi Bungut Paon....

Pak Kancil dan Es Lilin


Pak Kancil namanya.

Dia bersama 6 orang rekannya tinggal di jalan Nusa Kambangan.

Profesinya pembuat dan pedagang es lilin.

Setiap hari dia berkeliling kota Denpasar, tidak perduli panas terik siang hari dan hujan lebat basahi tubuh, demi harapan es lilin dagangannya habis, dan bisa memiliki uang untuk modal berjualan keesokan hari.

Ah… Pak Kancil

Ajari kami arti perjuangan, bahwa hidup terkadang tidaklah mudah dan seindah mimpi-mimpi kita. Ajari kami tidak hanya berpangkutangan, bahwa kesuksesan tidak diukur dari jabatan dan harta yg kita miliki, namun dari proses kita dalam menjalani dan menghadapi hidup ini.

Belajar dari berbagai sisi kehidupan untuk jadi semakin arif dan dewasa....

Sate Ikan Laut Bu Ari Jl. Tukad Pakerisan

Rabu, 14 Maret 2012. Selesai melakukan ujian bagi ketiga muridku, bagi Usulan Proposal Penelitian untuk Skripsi mereka kelak, dengan topik menarik seputran Analisis Kinerja Karyawan terhadap Efektivitas dan Efisiensi Standar Operasional Prosedur Kerja dalam Peningkatan Kepuasan Pelanggan.

Aku kemudian lanjut meninggalkan STPNDB di Nusa Dua. Kukendarai motor tua tercinta, kali ini menuju daerah Renon, rumah Promotorku, Prof. Sirtha. Berdiri di depan pagar rumah dengan memasang wajah semanis mungkin, meski lelah mendera, dan kuyakin, wajahku terpapar debu jalanan sepanjang 45 km di siang panas terik mentari.

Sang Profesor tercinta keluar. Dan aku sungguh beruntung, dipersilahkan masuk. Istri beliau yang juga sedang menempuh pendidikan program studi Pascasarjana, S3, sempat menemui ku sejenak. Hohoho…. sungguh sebuah keluarga akademisi yang berkutat dengan ilmu pengetahuan…..

Satu jam bimbingan bersama beliau, aku pamit dan mohon diri. Memasuki jalan Tukad Pakerisan, hujan lebat turun mendadak. Reflek kuparkir motor dan berteduh di sebuah warung.

1331826949662896612

Hmmm, warung sate ikan laut Ibu Ari. Aromanya sungguh nikmat menggoda. Kupesan dua paket seharga @Rp 10.000. Sambel tomat yang sudah dibungkus dimasukkan ke dalam bungkusan sate.

Hujan mendadak yang turun, sirna pula dengan mendadak. Langit kembali cerah. Ah. Astungkara, Hyang Widhi….. dan kembali kulanjutkan perjalanan pulang ke rumah. Keluarga menantiku kembali.

Rabu, 14 Maret 2012

Tipat cantok, Rujak kuah pindang, Pepes ikan laut, dan Temulawak

Selasa, 13 Maret 2012. Dari Gedung Pascasarjana yang terletak di jalan Sudirman Denpasar, tak berhasil kujumpai Prof. Sirtha, Promotor Disertasiku. Setelah ku kirim pesan singkat via mobile phone dan coba kutelpon, tiada harapan untuk terhubungi.

Aku kemudian bergeser ke Gedung Prof. Bagus yang terletak di jalan Nias, berharap kutemui Prof. Kutha Ratna. Namun ternyata keberuntungan tidak berpihak padaku. Beliau sudah pergi meninggalkan kampus.

Hmmm. Usaha harus terhenti disini dalam menyerahkan perbaikan Proposal Disertasi hasil Ujian Pra Kualifikasi Januari lalu??? Hahaha, Santi bukanlah orang yang gampang menyerah..... Maka, kuarahkan laju motor, dengan tas ransel berisi berbagai macam buku, laptop, minuman botol, menuju ke rumah Prof. Sirtha yang terletak di daerah Renon. Setelah berputar-putar setengah jam, kutemui rumah yang baru direnovasi bercat putih tersebut. Seorang gadis cantik keluar dari pintu garasi dan menyampaikan bahwa bapak belum pulang dari Bappeda. Ah.... kali ini aku kembali kurang beruntung. Kuarahkan motor kembali ke rumah......

1331720707136944122

Memasuki jalan Waturenggong, dengan perut lapar di siang terik mentari, aku memutuskan untuk makan siang. Kulihat warung di pinggir jalan dengan menu tipat cantok. Laju motor ku terhenti, dan kuparkir motorku.

13317324851013406844

Warung Ibu Wayan Agus terletak menempel di bagian kanan Bale Banjar Kaja, Desa Pekraman Panjer. Bermacam jenis makanan yang dijualnya. Ada ketela rambat, juga ketela kuning yang sudah direbus. Pepes ikan laut, tum ayam, kerupuk beras, rujak boni, sayur jipang.


1331733244537109911

Aku memesan makanan siang, seporsi tipat cantok seharga Rp 5.000, pepes ikan laut seharga Rp 2.000, kerupuk beras seharga Rp 500, rujak kuah pindang Rp 4.000, dengan minuman temulawak Rp 4.000. Sungguh porsi besar yang bisa membuatku tidak makan malam lagi karena tidak ada cukup kapasitas dalam perutku.

1331733926990400876

13317347972135325972

Sabtu, 10 Maret 2012

Happnines is something deep inside, Darl.....



Happines is not something you have in your hands,
It is something you carry in your heart.
Give it away generously
and it will return to you a thousand fold.......
(Kebahagiaan bukan tentang sesuatu yg ada dalam genggaman,
namun sesuatu yg ada di hati....
Berbagilah dengan yg lainnya,
maka akan kembali berlipat-lipat jumlahnya padamu....)

I received this from someone who thinks I am a "keeper"...
So I've sent it to the people I think of in the same way.
Now it is your turn
to send this to those people that are "keepers" in your life.
(Aku menerima pesan ini dari seseorang yang beranggapan aku adalah pelindungnya,
maka kukirim ini pada banyak orang dengan cara sama pula, jadilah pelindung dan pembimbing bagi banyak orang, juga diri kita sendiri....)

Good friends are like stars....
You don't always see them,
but you know they are always there.....
Keep them close !!
(Sahabat yg baik bagai bintang nun jauh di sana,
Kita gak slalu bisa melihatnya
namun dia akan slalu ada di sebuah tempat....)

God won't ask what kind of car you drove,
He'll ask how many people you drove who didn't have any transportation.......
(Tuhan gak bertanya tentang berapa banyak mobil yg dikau miliki,
tapi berapa banyak orang yang gak punya transportasiyang telah kau angkut dan hantarkan....)

God won't ask the square footage of your house,
He'll ask how many people you welcomed into your house....
(Tuhan gak bertanya tentang berapa luas ukuran rumahmu,
namun berapa banyak orang yang disambut dan diterima ke rumahmu)

God won't ask about the clothes you had in your closet,
He'll ask how many you help to clothe.....
(Tuhan gak bertanya tentang berapa banyak bajumu di dalam lemari,
namun berapa banyak org yang telah dikau kenakan pakaian ke tubuhnya)

God won't ask what your highest salary was
He'll ask if you compromised your character to obtain it....
(Tuhan gak bertanya tentang berapa gaji tertinggi yang pernah kau terima,
namun pantaskan pribadimu untuk memperoleh gaji demikian besarnya)

God won't ask in what neighborhood you lived,
He'll ask how you treated your neighbors....
(Tuhan gak pernah bertanya mengenai lingkungan hidup dimana dikau berada,
namun bagaimana dikau memperlakukan para tetangga)

God won't ask why it took you so long to take salvation.
He'll lovingly take you to your mansion in heaven,
and not to the gates of hell
(Tuhan gak bertanya berapa panjang perjalanan menempuh hidup mencapai Beliau,
Namun Dia akan menghantar kita untuk bersatu denganNya kelak, bukan malah mengirim kita ke neraka)

God won't have to ask how many people you forwarded this to.
He already knows your decision.
(Tuhan gak bertanya tentang berapa banyak orang yang telah kita kirimi pesan-pesan indah dan kalimat bijak ini..... Beliau telah mengetahui latar belakang alasan dari pikiran, perkatan dan perbuatan kita masing-masing.....)



Ibu, Malming kok gak jalan2? Liburan jalan2 kemana aja nih ???

Seorang muridku menyapa…. “Ibu, liburan, bepergian kemana aja neee? Malming kok gak jalan-jalan?? “

Hmmm, bagiku pribadi, tiap hari adalah liburan, sama seperti aku beranggapan, tiap hari adalah hari untuk berkarya. Lalu, mengapa kita mesti menyikapi sesuatu secara berlebihan atau bersikap apriori terlebih dahulu? Gak perlu histeris ato vulgar, bukan?

Pagi ini, seperti hari-hari lainnya, terjaga di pagi hari, lalu beres-beres rumah dan cuci baju as usual…. Jangan bayangkan ibu punya mesin cuci. cukup gunakan jari jemari tangan ini. Menyiapkan keberangkatan anak-anak ke sekolah mereka masing-masing. Simbok asyik mengolah bongkot menjadi sambel dan menu sayur daun ubi di dapur. Suami asyik dengan perpustakaan mini kami.

Pukul dua belas siang, si bungsu pulang sekolah, si sulung menelpon tali kopling motor putus, sedang dia tidak bawa uang cukup untuk bayar ongkos perbaikan motor di bengkel.

Hmmm, naluri seorang ibu. Anakku dalam kondisi lapar, mendorong motor cari bengkel untuk perbaikan motornya. Sedangkan aku masih harus mengambil kompor gas kami yang rusak dan diperbaiki oleh salah satu tukang perbaikan kompor….. Si bungsu dan bapaknya harus keluar rumah juga untuk urusan lainnya.

Maka, kuajak simbok berangkat bersama, dan…. inilah gaya ku dalam berjalan-jalan mengisi waktu luang. Kami bepergian bersama, menghampiri si sulung di salah satu bengkel dekat Pasar Kereneng. Dari tali kopling motor, ganti oli, klakher yang harus diganti, kami juga menikmati mie ayam bakso sayur dan telur pindang, berbotol-botol minuman dingin.

Setelah urusan motor tuntas, si sulung pulang ke rumah, dia butuh istirahat setelah seharian di sekolah. Aku dan simbok lanjut menikmati perjalanan ke bengkel lainnya, tempat sang kompor di perbaiki. Tungku yang keropos. Akhirnya, kompor siap untuk dipakai kembali. Kami pun pulang ke rumah. Membeli lumpia dan es potong nikmat murah meriah.

1331371976962125154

Lalu, so what?????

Suka duka lara pati…. semua bakal selalu ada dalam kehidupan kita, karena kita semua tetaplah manusia yang membawa sisi manusiawi kita. Permasalahan dan dinamika kehidupan akan selalu ada, tergantung bagaimana kita menyikapi dan menghadapinya…….

Semoga setiap umat manusia dapat belajar dari berbagai situasi dan kondisi dalam kehidupan untuk menjadi smakin bijak dan dewasa, smakin shantih…….

Rabu, 07 Maret 2012

Tipat Cantok, Tipat Sayur dan Rujak Boni Bu Wirawan

Mampirlah di warung sederhana milik Ibu Wirawan.Jalan Raya Sesetan Denpasar Bali, persis di seberang jalan depan sekolah Harapan dan di samping sebuah bank.

Rabu, 7 Maret 2012, hujan gerimis yang menemani laju motor, lapar karena belum makan semenjak pagi, maka kuputuskan mampir di warung sederhana pinggir jalan raya Sesetan ini sambil mengaplikasikan ilmu wisata kuliner.

13311315181963965025

Bu Putu Wirawan mengambil tipat lalu membuka kulitnya, memotong-motong dan meletakkan di piring. Mengisi piring dengan sayuran rebus. "Beli tipat 4000 rupiah saja juga gak apa apa kok", katanya.

Namun aku lapar, maka kuminta porsi khusus. Bu Wirawan mengambil sebutir telur rebus yang dibalut garam, mengupasnya dan meletakkan di piringku, tambah 2 bakwan udang, lalu sepotong kecil ayam goreng bumbu bali. Kemudian dia menyiram bagian atas makanan dengan kuah ayam bersantan.

Berikutnya, kupesan rujak boni dengan dua buah cabe. Kembali ibu pedagang mengambil segenggam boni, meremas dan melepaskan batang dari buah, mencucinya, lalu mengaduk buah boni tersebut dalam bumbu rujak yang sudah diulegnya.

Hmmm, aroma rujak cuka buah boni menyeruak menggoda smangat untuk segera mencicipi.


13311320311525085728

Setelah tuntas makan Tipat Sayur, kucicipi Rujak Boni, dan segelas air putih sebagai penutup menu makan kali ini. Kutanyakan pada Bu Wirawan sang penjual biaya yang dikenakan padaku. "Tipat seharga Rp 7.000, rujak seharga Rp 3.000, Total Rp 10.000", sahutnya.

Well.....

Sungguh menyenangkan menu makan ku kali ini ditengah rinai hujan yang masih turun. Kembali kugerakkan motorku, kali ini mengarah ke kampus UNUD, di Ged. Pascasarjana Prof. Bagus yang terletak di jalan Nias. Temanku, Ibu Iswarini menanti untuk diskusi bersama mengenai Tesis dan Disertasi kami.

Senin, 05 Maret 2012


Bila letih dan sedih membuat hatiku merintih.....
Kuingat tentang Ibu Sudiarni.

Bila galau mendera hingga pikiranku kacau.....
Kuingat tentang Ibu Sudiarni.

Bila jalanku tidaklah lurus dan mulus.....
Bila ego dan amarahku memuncak,
Bila harta membuatku silau,
Bila ku merasa sudah sangat terpuaskan,
Bila buas, hasrat, nafsu birahi,
membuatku ingin melenguh dan tertawa terbahak2....

Kuingat tentang seorang perempuan tergolek di sana
Lumpuh sejak 5 tahun lalu akibat tabrak lari
Yang memutus urat syaraf, dan beberapa patah tulang,
hingga berbilang bulan di rumah sakit....
Memupus harapan untuk tuntaskan S2 Linguistik UNUD

Kuingat tentang seorang perempuan
Dengan tatapan bersemangat
Untuk tetap jalani hari-harinya....
Meski harus digendong dan hanya mampu duduk di kursi roda

Duuhh, Hyang Widhi....
Bantu aku untuk selalu semakin merunduk
Merenungi makna dan manfaat bagi diri ini,
Hingga hanya bijak dan kian dewasa
Yang tertinggal dan merajai hati ini.....
Swaha.....

Bubur Saur Puun, Nasi Lambon, lan Jaje Gule



Gianyar, jalan Raya Blahbatuh, di dekat SMK Pariwisata, terdapat sebuah Warung Sederhana. Warung Ibu Jero Mangku.

Mampirlah untuk menikmati kelezatan Bubur Saur Puun, Nasi Lambon, lan Jaje Gule.

Seporsi bubur saur puun seharga Rp 6.000 rupiah, sudah sungguh membuat perut kenyang. Seporsi nasi lambon, atau nasi sela, seharga Rp 6.000 pula. Demikian pula jaje gule. Rp 3.000 sudah terlalu banyak bagiku.

Bubur panas yang ditempatkan di ingka beralas kertas nasi, ditaburi kesuna cekuh goreng mebase. Kembali ditaburi saur puun meulig, lalu di beri rebusan berbagai sayur. Kemudian disirami ayam mesuwir dan kuah sotonya. Terakhir diberi sebutir telur ayam pindang.

Pesanlah nasi lambon. Prosesnya sama dengan bubur saur puun. Kita juga bisa minta diberi lindung goreng mebase kesuna cekuh. Hmmm. Pedasnya menggugah selera makan untuk nambah....

Jaje bali, dengan ketan hitam.... ditaburi parutan kelapa, lalu disiram gula aren cair. Hohoho..... Wisata kuliner yang sungguh menyenangkan. Murah meriah, dan menjalin keakraban di antara kita semua....

Sabtu, 03 Maret 2012

IGA Sudiarni..... Karena Cinta akan Selalu Ada

Sahabat....

adalah hal terindah bila kita bisa selalu bersama,

meski rentang jarak ruang dan waktu,

membuat rindu tiada berujung untuk berbagi ceritera tentang kita ....

1330784059215768449

Sahabat.....

senyum ceria terpampang di wajah cantikmu,

semangat mengalir jelas untuk tidak menyerah,

bagai Yesus yang memikul salib di Bukit Golgota.....

13307844331205595246

Sahabat.....

semenjak tabrak lari yang dikau hadapi,

memutus syaraf tulang belakang, dan, lumpuh semenjak 2006.

sedang dikau bersemangat tuntaskan S2 Linguistik UNUD...

13307849581397659884

Sahabat....

kutemui dikau malam ini, di tengah hujan deras dan tersesat malam hari,

kupeluk erat lukisan Yesus memikul salibNya karya khusus Kicko untukmu,

agar smangat yg sama pula mengalir di hati hadapi perjuangan ini....


Sahabat ....

hal yang paling menyedihkan adalah merasa sendirian,

kesepian, terlunta dan tersisih, tiada ada yg peduli

tanpa para sahabat dan keluarga...


Sahabat ...

Karena cinta tidak terbatas SARA,

Karena kita terlahir sama di hadapan Nya,

Karena kasih terindah dari seorang sahabat,

Karena akan selalu abadi selamanya....

Dari FHT BNDCC, 1 - 3 Februari 2012

Bersama Bu Mirah, IGA, bu Asti, bu Sri Humas, kami berangkat siang itu setelah mengakhiri Rapat Akhir Tahunan Koperasi Werdhi Wisata STPNDB, Kami mengendarai 3 motor menuju Bali Nusa Dua Convention Centre yang terletak di kawasan PT BTDC,

Food, Hotel, and Tourism Bali 2012 kali ini diikuti oleh ratusan perusahaan dari puluhan negara.

Event ini sungguh penting bagi para traveler maupun mereka yang bekerja di bidang terkait pariwisata. Pameran ini akan berlangsung mulai 1-3 Maret 2012, bertempat di Bali Nusa Dua Convention Center.

Ada 498 perusahaan dari 33 negara yang ikut serta dalam pameran. Hal ini dikemukakan oleh Sapta Nirwandar selaku Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) di Gedung Sapta Pesona, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (27/2/2012).

"Ada dua hal penting dalam industri pariwisata, yaitu kuliner dan hotel," kata Sapta saat konferensi pers Food, Hotel, and Tourism Bali 2012.

Pameran yang diselenggarakan oleh PT Pamerindo Indonesia ini dirancang seiring meningkatnya jumlah hotel, restoran, dan bar di Pulau Bali.

"Banyak peserta pameran yang memeragakan alat serta produk dari hotel dan restorannya," tutur Astied Julias selaku pihak dari PT Pamerindo Indonesia.

Pameran ini juga diadakan bersamaan dengan kompetisi kuliner oleh Bali Culinary Professional (BCP), yang merupakan salah satu anggota Association of Chef Societies. Lebih dari 250 juru masak akan unjuk kemampuan di beragam kompetisi seperti Food Presentation, Table Dressing, Ice Carving, hingga Butter Sculpture. Kompetisi ini akan dinilai oleh 14 juri internasional.

"Dalam kompetisi ini juga terdapat tata penyajian dan higienis makanan, agar lebih dikenal oleh masyarakat," tambah Astied.

Food, Hotel, and Tourism Bali 2012 akan dibuka oleh Sapta Nirwandar pada 1 Maret 2012 mendatang. "Kalau orang sering bertanya apa hubungan Parekraf dengan kuliner, jawabannya, kuliner adalah salah satu komponen paling penting bagi pariwisata," tutur Sapta.