Sabtu, 30 Juni 2012

Wayan Adi Pratama, My Lovely Amazing Handsome Bodyguard. Hari ini berulang tahun.

Anakku sayang.... enam belas tahun berlalu, sungguh bukan sebuah perjalanan singkat dalam mengembangkan jati diri. Namun, tidaklah cukup singkat bagi perjuangan menjadi pria bijak dan dewasa dari hari ke hari.

Anakku sayang.... terlahir dari buah kasih kami, maka lahirkan selalu damai dalam hatimu dan bagi orang di sekelilingmu. Meski terkadang hidup tidak selalu bisa diajak untuk berdamai......

Anakku sayang.... impian dan harapan yang terbentang luas, jangan pernah lepas dari tiang untuk tegak sebagai saka bagi sandaran banyak orang. Kepakkan sayapmu, jadilah yang terbaik yang engkau inginkan.

Anakku sayang.... Bahkan, tidak ada pesta meriah gegap gempita yang bisa kami berikan, tidak juga harta benda yang terwaris bagimu. Tidak ada, anakku.... Karena harta dan materi akan berlalu seiring usia. Namun kenangan akan cinta akan tergurat abadi slamanya.

Anakku sayang.... karena kita tidak bisa memilih akan terlahir dari rahim siapa dan di tengah keluarga yang bagaimana. Maka, jangan sesali masa lalu, jangan pernah mendendam dan menangisi masa silam. Namun teruslah bergerak untuk masa depan.

Anakku sayang.... bila panggilan nurani menyentak dan menggoda sanubari, jangan pernah ragu untuk bertindak, jangan surut jejak langkah. Namun pikirkan dengan bijak sebelum berkata dan berbuat.

Maka..... tumbuhlah anakku, bersama kasih Hyang Widhi, teguh kukuh di jalan Dharma., tumbuhlah menjadi yang dikau inginkan, bukan yang kami inginkan, dan bukan yang mereka inginkan........

Rabu, 27 Juni 2012

Ngaturang ngayah ring Pura, Piodalan malih tigang rahina, ring Tumpek Landep

Rabu sore, 27 Juni 2012. Kami tuntas bertugas sebagai pewawancara di kantor di Nusa Dua Bali. Ada 947 calon mahasiswa baru di STPNDB. Sebagian dari mereka terdaftar mengikuti Ujian Wawancara hari ini, sebagian lagi pada keesokan harinya. Setelah tiba dari tugas di kantor, kusempatkan rehat sejenak.

1340816034660882471

Pukul 7 malam, para ibu umat Hindu di Perumahan kami yang bisa meluangkan waktu, berkumpul di Pura Padmasana perumahan kami. Kami akan melaksanakan Piodalan Pura, bertepatan dengan Tumpek Landep, pada hari Sabtu, 30 Juni 2012.

1340816118469124445

Ibu Ida Ayu Puspaadi, yang juga merupakan rekan satu kantor, masih dalam perjalanan dari Tabanan menuju Denpasar. Sungguh sebuah perjuangan.... setelah tuntas melaksanakan uji Wawancara bagi calon mahasiswa baru di kampus kami, beliau pulang kampung karena ada urusan keluarga. Dan, tetap berniat ingin bergabung ngaturang ayah mejejaitan, berkumpul bersama kami, di Pura Perumahan ini.

13408161671661116893

Hmmm. Sungguh, sebuah yadnya indah dari ibu Dayu Puspaadi yg bisa menjadi semangat dan teladan bagi banyak orang. Rasa letih, galau dan pusing yang melanda, dari urusan kerja dan juga keluarga, mertua yang sedang sakit, neneknda yg berpulang, anak sedang demam, dilanda macet sepanjang perjalanan. Tidak mengurangi niat dan semangat dalam dirinya. Semoga aku bisa meneladani pula, ibu yang cantik, cerdas, ramah, master pariwisata, dan pakar perbantenan ini.

13408161971636510951

Tuhan......
Ida Sang Hyang Widhi Wasa.....
Betapa, kami yang berasal dari beragam daerah, di malam hari yang berangin ini, berkumpul bersama. Kami meluangkan waktu untuk bercengkerama, menowes busung, menggunakan semat / lemat, mejejaitan dan merangkai setiap untaian bebantenan yang kami bisa. 

13408162231904321451

Tanpa memandang gelar dan jabatan, usia dan tingkat pendidikan, asal usul dan karakter masing-masing, materi harta benda yg kami miliki atau keahlian yg ada...... Karena, hidup adalah indah dengan segala nuansa pelangi di antara kita.

13408162591258954876

Karena dalam hidup ini, kita tidak bisa berjalan sendiri.... Bagai tiap jalinan yang dirakit tatkala mejejaitan, setiap bagian memberi arti, setiap bagian memiliki sejarah, bentuk, fungsi dan makna tersendiri, yang kemudian menjadi satu. Semoga harmoni membawa damai di hati, dan juga di bumi.

1340816294783804190


Selasa, 26 Juni 2012

Uji Wawancara STPNDB hari I, Rabu 27 Juni 2012

Sekitar sembilan ratus empat puluh sembilan calon mahasiswa baru berjuang melalui Uji Wawancara Pensisba STPNDB hari I, Rabu, 27 Juni 2012. Hmmm, semoga kalian semua sukses menjalani ini semua, dalam mewujudkan cita-cita dan harapan kalian, anak-anakku.....

Aku mendapat tugas di ruang Padma blok B 102, bersama Dr. Wisnu Bawa Tarunajaya dan ibu Hartanti Woro. Ada lima belas kandidat yang kami dapatkan, namun satu orang di antaranya tidak hadir. Beberapa dari mereka menjadi catatan kecil ku. Dan.... inilah informasi yang ingin kubagi bersama para sahabat.

Komang Sani Arsana. Penampilan pemuda satu ini biasa saja. Masuk dan duduk diam. Namun, perlahan, ceritera yang mengalir membuktikan wawasan pengetahuan dan ketrampilan yang dimilikinya. Berasal dari Tianyar, Desa Sukadana, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem. Sepenuh pengalaman, sebagai kasir dan waiter, dari pariwisata dan tentang wine. Pekerja keras dan ingin meraih masa depan yg lebih baik demi keluarga. Ah.... Semoga dikau juga berhasil dalam perjuanganmu.

Putu Deva Ariesta Putra. Ibuku seorang pemilik travel. Aku ingin melanjutkan usaha dan perjuangannya mengembangkan bisnis. Demikian ujarnya. Hmmm, anak ini tahu persis visi dan misi pendidikan se dari awal. Hobi masak dan jawara di bidang vocal.... jemputlah jalan hidupmu sepenuh semangat.

Akhirnya ada si Okta. Gadis cerdas nan cantik yang menatap dengan tatapan tiada ragu saat bertutur tentang harapannya di masa depan. Juga Suryani Martatika yang menguraikan kemampuannya dengan gamblang. Ah ha... teruslah kembangkan kepak sayap kalian, gadis-gadis muda, buktikan bahwa perempuan adalah mahluk tangguh dan teguh kukuh dalam jalani setiap tantangan dan rintangan.

Linggar Suputra Yasa, seorang putra dari Seraya, Karangasem. "Bapakku seorang driver, dan ibu seorang pedagang canang". Sahutnya saat ditanya tentang keluarga. Kemampuan berpikir logis dan bertutur kata yg sistematis, juga keahlian yang dimiliki dari pengalaman kerja di bidang pariwisata membuktikan kematangan dalam mengembangkan dirinya. Semoga dikau berhasil dalam meraih apa yg tergambar di benak tentang harapan dan cita-citamu kelak.

Anak-anakku sayang...... Hidup tidak lah mudah, tidak segampang dalam bertutur kata. Jalani semua dengan sepenuh perjuangan. Terjatuh berkali, bangkit kembali berkali dan berkali.... Jadilah pribadi yang teguh dan kukuh, menjadi semakin bijak dan dewasa dari hari ke hari.....

Putri Cintrelalla pulang pukul 12 malam ???

Selasa, 26 Juni 2012. Putra Sulungku berangkat sore ke Margarana.
Smansa Youth Red Cross mengadakan kegiatan, dan wakil dari SCC bergerak kesana.
Si bungsu selesai bermain layangan dan menikmati makan malam.
Aku menuntaskan pengetikan artikel bagi jurnal kampus sambil menge print materi bagi suami.

Pukul 12 malam, Adi minta dijemput, karena motor terkunci di sekolah,
sedang temannya mengantarnya hanya hingga dekat area Dalung.
Suami yang baru sembuh dari demamnya, tertidur lelap dengan sang bungsu.

Hmmm.......
Maka, tugas sang putri Cintrelalla maju berjuang.
Mengomel dan takut takkan hentikan masalah.
Lakukan apa yang bisa kita lakukan. Dengan sepenuh pertimbangan.
Menyusuri gelap malam hari dengan berbagai kemungkinan di jalan.
Berdoa, dan.... berjuang.

Jadilah aku... Sang Putri Cintrelalla yang keluar pukul 12 malam...

Rabu, 20 Juni 2012

Dian Lesmana, Sang Magma

13402053711256954885

Dian, "THE ONE WHO NEVER FAIL IS THE ONE WHO NEVER TRY..."
Ini yg ditulisnya tentang gambaran dirinya sendiri.

13402054031524903402

Dian, tipikal perempuan muda era kini....
Menetapkan rencana pasti,selalu ingin tahu, kritis dan mandiri.


13402054371729245690

Dian, anakku yg satu ini....
Mengenangmu, mengingat perjalanan sepanjang STPNDB, di antara kesibukan kuliah, dan berkali perjalanan spiritual bersama. Desember 2009 ke Pura Luhur Andakasa bersama Sri Yanti, Suzzane, dan Keluarga Nyoman Gede Artha. Januari 2010 ke Pura Luhur Tanah Lot bersama Suzzane. Ah.... smoga Hyang Widhi selalu menyertai jejak langkahmu, anakku.

1340205953836873212

Dian, sayangku....
Cantik, cerdas, pekerja keras dan ingin mewujudkan impian masa depan.
Setamat STPNDB, dia lanjut pendidikan tentang Event Management · di Central Tafe,
Perth City, Western Australia, Australia, semenjak 2011.

13402054751200629471

Dian, yg kini sedang bersedih...
Karena sang Papa di Bali berpulang,
Hingga dia tinggalkan sementara sekolah dan kerjanya di Aussie...
"Papa bakal dikremasi hari Jum'at, 22 Juni 2012, bu" Ujarnya padaku via chat box di FB.

13402055001372904198

Dian,
Kutuntaskan diskusi dengan sang Mami, bunda Sukerti
Hmmm, perempuan tangguh berprinsip teguh kukuh
Benar... agama adalah ruang privacy dengan tidak bisa abaikan tempat dan waktu di mana kita berpijak dan melangkah....bukannya dengan menyembah ujung kaki seseorang, namun menghargai orang lain, karena hanya Tuhan yg pantas kita puja selalu..... Sungguh bangga punya seorang bunda seperti beliau, dan anak seperti dirimu.

1340205546903987960

Dian, anakku sayang....
Duka, jangan membuatmu jadi luluh dan runtuh.
Sepi sendiri, jangan membuatmu nestapa, karena, meski nun jauh disana, akan banyak org hadir di sklilingmu.

13402055761001287131

Dian,
Hidup terkadang sungguh kejam, tidak seindah yg kita bayangkan, kita impikan. Tidak semudah cita-cita kita. Kejarlah cita-cita dan cintamu. Jangan mudah menyerah kalah. Isi lah setiap sisi dalam hatimu, dengan pengalaman seluas mungkin.

1340205623585460076

Untuk menjadi sosok yang semakin bijak dan dewasa.
Untuk menjadi pribadi yang menghargai dunia dimana pun engkau berada.
Untuk menjadi...... Dian Lesmana, Sang Magma.

1340205654971789369

13402056962068952354

Kamis, 14 Juni 2012

World Hindu Summit, 8-12 Juni 2012 di Bali (1)

Tanggal 25 Mei 2012, kubuka sebuah situs, http://summit.worldhinduparisada.org/index.php?start=4, dan mendaftarkan diriku juga suami di sana. Meski bisa mendaftar sebagai delegasi / utusan dari lembaga dimana aku bekerja, namun kupilih hanya menjadi observer. Konfirmasi ke alamat email disertai surat undangan akan dikirim ke alamat peserta yang telah mendaftar.

World Hindu Summit akan digelar di Bali. Ini dari gambaran yang kulihat, akan menjadi ajang besar, dan, sudah tentu merupakan sebuah kehormatan untuk masuk dan terlibat di dalamnya. Namun, berdasar info yang kuikuti, terasa kurangnya promosi ke berbagai pihak yang berkaitan. Pada situs tersebut, perhelatan bakal digelar 6 - 11 Juni. Hmmm, Saat yang bersamaan sedang digelarnya Ujian Teori di kampus STPNDB. Namun, smoga kami bisa tentukan yang terbaik nantinya.

Jum'at, 8 Juni, setelah semua urusan di kampus STPNDB tuntas pukul 2 siang, aku meluncur menuju Gedung Wiswasabha di kompleks Kantor Gubernur di Renon, Denpasar. Terlihat panitia sedang berbenah. Kupikir, aku sudah tertinggal rangkaian seminar, namun ternyata.... mereka malah meminta ku mendaftar ulang kembali. Hla.... bagaimana ini? Teknologi Informasi via jejaring internet kupikir bisa membuat komunikasi menjadi mudah, namun malah informasi tidak bisa merata diterima banyak orang, bahkan di Bali sendiri. Dan... hasil pendaftaran via internet tidak menjamin data peserta bisa diterima merata hingga ke semua panitia di meja pendaftaran, hingga aku masih harus mendaftar ulang. Data pendaftaran via online tidak ada di meja panitia. Well.... menarik nafas panjang, dan, maklum....

Gede Muliartha menyampaikan permohonan maaf. Panitia sudah berusaha maksimal, namun, penyesuaian rencana kegiatan World Hindu Summit dengan rencana kunjungan bapak Presiden Susilo membuat banyak rencana mengalami perubahan. Susah memang... bekerja dengan banyak orang, pada sebuah perhelatan akbar tingkat dunia, yang melibatkan kunjungan ke berbagai tempat, dan juga berbagai kegiatan. Hingga acara yang semula ter rencana 6 - 10 Juni, bergeser beberapa kali, sebelum kemudian akhirnya menjadi 8 - 11 Juni 2012.

Tuntas di situ, aku pamit berlalu. Bersiap untuk keesokan hari.

Dari rangkaian susunan acara yang kuterima dari panitia, terdapat berkali perubahan, hingga akhirnya tercantum dalam daftar:

Friday, June 8th 2012,
Participant check-in registration @Ngurah Rai Airport

Saturday, June 9th 2012,
Venue: Wiswa Sabha Governor Office Renon Denpasar Bali
08.00 - 09.00
Meeting Attendance Registration (Secretary OC)
09.00 - 10.00
Opening Remarks (MC)

Summit Report of WHS 2012 (Chairman OC)
Welcoming Remark by Hindu Dharma Council of Indonesia (Chairman of Executive Board Hindu Dharma Council of Indonesia)
Welcoming Remark by Government of Bali (Governor Bali)
Opening Ceremony (Governor Bali)
10.00 - 10.30
Coffe break
10.30 - 11.00
Rules of the Summit
11.00 - 11.45
 Keynote Remark 'World Hindu Summit 2012: Harmony & Peace for The World from The Island of God, Bali Indonesia" (Ida Pedanda K. Sebali Tianyar Arimbawa)
11.45 - 12.30
 Election the Chairmen of the Summit (3 foreign & 2 Indonesians) (Vice Chairman SC)
12.30 - 13.00
 Prayer / Meditation (Pandita)
13.00 - 14.00
 Lunch (OC)
14.00 - 15.00
 Introduction & Explanation of Bali Charter, WHS 2012 Messages, & World Hindu Confederation (SC, OC)
15.00 - 15.15
Explanation of Delegation Form for Writing Opinion & Speech (OC)
15.15 - 15.30
 Coffee Break (OC)
15.30 - 18.30
 Preparation to Jaya Sabha
18.30 - 20.00
 Welcome Dinner hosted by Governor Bali at Jaya Sabha

Sunday, 10th June 2012
Venue: Wiswa Sabha Governor Office Renon Denpasar Bali
08.00 - 09.00
Meeting attendance registration (Secretary OC)
09.00 - 09.15
Opening prayer (Pandita)
09.20 - 10.30
 Delegation speech: " WHS 2012 Messages" (Each delegation 5 - 10 minutes, Chairmen of the Summit)
10.30 - 10.45
 Coffee break
10.45 - 11.45
 Delegation speech: " WHS 2012 Messages" (Each delegation 5 - 10 minutes,  Chairmen of the Summit)
11.45 - 12.45
 Delegation speech: " WHS 2012 Messages" (Each delegation 5 - 10 minutes, Chairmen of the Summit)
12.45 - 13.00
 Resume (Moderators)
13.00 - 13.15
 Prayer (Pandita)
13.30 - 17.30
 Preparation of Attending Bali Art Festival Parade at Bajra Sandi Monument Renon Denpasar (OC)
17.30 - 18.30
 Dinner Hosting by Mayor of Denpasar, @ Inna Bali Hotel
18.30 - 21.00

 Attending The Opening Ceremony of Bali Art Festival at Art Center, Appreciation by the President Republic of Indonesia)

Monday, 10th June 2012
Venue: Wiswa Sabha Governor Office Renon Denpasar Bali
08.00 - 09.00
Meeting attendance registration (Secretary OC)
09.00 - 09.15
Opening prayer (Pandita)
09.20 - 10.30
Finalization of Bali Charter, WHS 2012 Messages, and World Hindu Confederation, Chairmen of the Summit)
10.00 - 10.45
 Preparation of Committee (Board of Trustee & Board of Committee, Chairmen of the Summit)
10.45 - 11.00
 Coffee break
11.00 - 11.45
 Sign The Bali Charter & Recommendations
11.45 - 12.45
 Press Conference
13.15 - 14.30
Lunch
14.30 - 15.00
Preparation for praying at Tanah Lot Temple
15.00 - 17.30
Pray at Tanah Lot Temple
17.30 - 20.00
Dinner hosting by Regent of Tabanan, @Melasti Restaurant, Tanah Lot.

Monday, 10th June 2012
Venue: Lobby Hotel @Inna Bali Beach
08.00 - 11.00
Visit & pray at Besakih Temple, Hosting by Regent of Karangasem
11.00 - 13.00
Transport to Puri Ubud
13.00 - 15.00
Lunch @ Puri Ubud, Hosting by Regent of Gianyar
15.00 - 17.00
Transport to Taman Ayun Temple.
Preparation for Closing Ceremony.
17.00 - 20.00
Closing Ceremony at Taman Ayun Temple, Hosting by Regent of Badung.
Welcoming Remark by Regent of Badung.
Closing Remark by Chief of World Hindu Summit 2012 Committee.
Closing Remark by Parisada Hindu Dharma Indonesia.
Farewell Dinner.


Well....
Knapa sih bisa, World Hindu Summit diselenggarakan di Bali?

http://www.thejakartapost.com/news/2012/05/09/spiritual-figures-meet-hindu-summit-bali.html 
menjelaskan apa yg dikemukakan oleh bapak KG Dharma Putra, pada tanggal 9 Mei 2012. Sebanyak 250 tokoh spiritual dari berbagai belahan dunia bakal hadiri WHS yang direncanakan 8-12 Juni di Ubud, pada awalnya. Dipilihnya Ubud karena telah diakui sebagai destinasi wisata spiritual. Pertemuan ini juga direncanakan untuk membentuk suatu wadah yang merangkul Hindu di seluruh dunia, dan rencananya akan dirangkaikan pula dengan pembukaan Pesta Kesenian Bali di Denpasar pada tanggal 11 Juni.


http://www.thejakartapost.com/bali-daily/2012-05-14/world-hindu-summit-june.html menjelaskan
 A series of attractive events, including cultural performances and a pilgrimage to historical temples, will highlight the upcoming World Hindu Summit. As many as 250 delegates representing Hindu organizations across the globe will participate in the event slated to be held on June 9-12.

“As the host, let us welcome our guests with the hospitality this island is famous for,” Badung regent Anak Agung Gde Agung said after receiving the Summit’s organizing committee.

He pledged his support for the event and announced that the Badung administration will host the Summit’s gala dinner and closing ceremony, which will be held at Taman Ayun, the historical royal temple of Badung kingdom.

Organizing committee secretary, I Made Amir Karang, disclosed that Harmony for the World will be the main theme of the summit. “It was inspired by vasudhaiva kutumbakam, the Sanskrit phrase refers to the nature of mankind as one universal family, that all of us are brothers and sisters,” he said as quoted by metrobali.com.















Sabtu, 02 Juni 2012

Selamat Ulang Tahun, Suami Tercinta

Tidak ada yg biasa, sama juga hal nya, tidak ada yg istimewa, pada hari-hari yang berjalan di keluarga kami. Tidak perlu ekstrim menyikapi berbagai peristiwa, tidak perlu berlebihan dan panik. Semua berjalan lancar bila kita tidak keterlaluan dalam menyikapi berbagai peristiwa yang menjadi cakrawala pelangi dalam kehidupan ini.

Suami berulang tahun hari ini, Sabtu, 2 Juni 2012. Semua tetap berjalan apa adanya. Anak-anak sekolah. Aku berangkat bersama Adi ke Kreneng. Adi lanjut ke sekolahnya, dia masih melalui Ulangan Akhir Semester, sedangkan aku menumpang ke terminal Batu Bulan, naik bemo. Harus mengambil motor yang tertinggal di Klungkung.

Pukul 4 sore, seluruh anggota keluarga telah berkumpul bersama di rumah. Aku keluar bersama simbok, Ayu, untuk membeli kue. Sekalian kubeli telur dan juga tepung.

Dan...... Inilah hasil kami bersama.

13386718961038632078

13386719221967462543

13386719451208741087

1338671994430483766

13386720221022714381

13386720531673495911

13386722471784391651

13386722851757223807

Selamat ulang tahun, suamiku tercinta, semoga menjadi tiang saka di kala suka dan duka, sedikit dan banyak, sakit maupun sehat, hingga saatnya tiba kelak, dipanggil Hyang Widhi....

Bagai..... kitab Manava Dharmasastra IX. 101-102 yang bicara sebagai berikut:  “Anyonyasyawayabhicaroghaweamarnantikah, Esa dharmah samasenajneyah stripumsayoh parah”. Hendaknya supaya hubungan yang setia berlangsung sampai mati, singkatnya ini harus dianggap sebagai hukum tertinggi sebagai suami istri.

“Tatha nityam yateyam stripumsau tu kritakriyau, Jatha nabhicaretam tau wiyuktawitaretaram”. Hendaknya laki-laki dan perempuan yang terikat dalam ikatan perkawinan, mengusahakan dengan tidak jemu-jemunya supaya mereka tidak bercerai dan jangan hendaknya melanggar kesetiaan antara satu dengan
yang lain” (Pudja, dan Sudharta, 2002: 553).

Denpasar - Klungkung - Denpasar (2/6/2012). Sungguh, Sesuatu Banget

Sabtu, 2 Juni 2012. Anak-anak berangkat sekolah.Hari ini adalah hari terakhir Ulangan Akhir Semester Adi, si Putra Sulung. Aku duduk di belakang motor Yamaha Jupiter MX Adi, menumpang hingga ke terminal Kreneng. Rencanaku, mengambil motor tercinta, yang dua hari kutinggalkan di rumah keluarga besar, tatkala berlangsung prosesi Meajar ajar.

1338667410168209208

Pukul 7.30, duduk di dalam bemo kuning yang akan membawaku ke terminal Batubulan. Seorang ibu naik dengan barang bawa an, beraneka bunga dan busung, juga sapu lidi. Namanya Ibu Dayu Adi, dari Griya Kemenuh, berjualan bunga di pasar Kereneng lantai 3.

"Tyang sampun meadolan mekelo. Sabilang semengan berangkat pukul 4 pagi" . Ujarnya ramah mengawali percakapan kami. Hmmm, tipikal perempuan Bali yang pejuang keras dalam mewujudkan keinginan dan harapan, namun polos dengan selalu berusaha menghindari konflik. "Lebih baik nengil mematu daripada uyut. Ten demen ten kenten....". Ah, aku ingin seperti ibu ini. ramah dan cantik hingga di usia senjanya.

1338667489696471308

Tiba pk. 8.30 di depan terminal Batu Bulan, aku menanti bis yang akan membawaku ke Klungkung. Ibu Dayu sudah naik ke bemo biru yang akan membawanya ke Kemenuh. 10 menit menunggu, bis yang kunanti akhirnya tiba, dan kemi mengarah menuju Klungkung. Berharap 30 menit kemudian aku akan tiba di Banjarangkan, lalu melanjutkan perjalanan dengan ojek, menuju ke dusun Kapit. Dan...... baru di atas bis, kusadari, aku tidak membawa kunci motorku. Wahai.......

1338667513135351729

Namun, tanpa berpatah arang dan menjadi panik, aku masih berharap akan ada para ponakan di rumah tua kami di dusun Kapit, desa Nyalian, nanti. Maka aku tetap duduk tenang di dalam bis.

1338667544286035406

Akhirnya, tiba di Banjarangkan, aku turun dari bis, menghampiri seorang pria yang sedang menanti bersama motornya. Ternyata dia hanya menunggu sahabat. Ehm, maka, kembali aku bersabar menunggu sang tukang ojek, yang, masih berada entah dimana...... Hingga akhirnya, 15 menit kemudian, seorang tukang ojek tiba. Dengan sepenuh berharap, bapak ini akan dapat membantu menuntaskan permasalahanku. Kami meluncur menuju Nyalian.

13386675801653145343

Setelah sempat mampir di pasar di desa Tusan untuk membeli oleh-oleh buah tangan jaje bali, kami tiba di Nyalian 15 menit kemudian. Namun si bapak tukang ojek gagal membuka paksa kunci motorku. Terpaksa kusuruh si Wayan Muliana, ponakan, untuk mencari tukang kunci.Sedangkan aku dan keluarga besar lain menunggu di rumah.

1338667603956233494

Akhirnya, 30 menit kemudian, Wayan tiba kembali bersama seorang pria, tukang kunci. Dia temukan si bapak sedang beroperasi di depan pasar Gianyar. Wahai..... lima puluh ribu rupiah melayang demi sebuah anak kunci dan jasa sang tukang kunci. Namun, ini resiko demi menuntaskan permasalahan yang kuhadapi. Hehehe, tetap astungkara, dan bersyukur pada Sang Hyang Widhi atas ujian ini.....

1338667626182610264


Betapa...... sungguh, hukum alam berlaku. Ada Demand, ada Supply. Ada barang, ada harga. Eloe Jual, Gue Beli..... hehehe.

Perjalananku ke Rumah Mu, Berkali dan Berkali. Meajar ajar (2)

Terjaga pagi hari, Jum'at, 1 Juni 2012. Udara segar pegunungan menyambut kami. Sisin Pangkung, Dusun Asah Badung, Desa Sepang Kelod, Kecamatan Busung Biu, Kabupaten Buleleng, Propinsi Bali, di Indonesia tercinta ini. Tanpa bising suara kendaraan, tanpa perlu tergesa-gesa berangkat ke kantor dengan segala kehebohan. Hmmmm, sungguh nikmatnya..... Ingin berlama-lama tinggal di desa. Rumah di Pangkung Singsing, dusun Asah badung, Desa Sepang Kelod, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng.

13386646061367218689

Namun, rangkaian tugas masih menanti untuk segera dituntaskan. Masih harus ngelinggihang bethare di sanggah. Maka, kami segera bebenah. Mandi, memasak untuk makan hari ini, dengan menu jukut daun sela dan paku, yang dicari barusan oleh ponakanku. Dan, bersiap bersembahyang. 

Pukul 9 pagi, Mangku Pura Subak tiba, lanang istri. Juga bli Nengah Puja beserta istri dan kedua anak lelakinya.

13386646311874247446

Semerbak harum dupa dan wangi bunga memenuhi udara. kami memulai prosesi dengan  melakukan penglukatan, sebelum kemudian ngelinggihang bethare bapak mertuaku yang di aben, pada tanggal 10 Mei kemarin.

13386646581687066600

1338664730506495305

Pukul 10.30, rangkaian upacara di rumah tua selesai. Rombongan kembali bergerak ke rumah Bli Nengah Puja, ngelinggihang bethare bapaknya, Bape Lantas, yang juga di aben bersamaan dengan bapak mertuaku, Bape Ketut Rantun.

13386648901028381587

1338664761643294642

Aku bersama Mbok Tut Ngempi dan ponakan melakukan mreresik, ngelungsur banten.

13386647861773922655

Pukul 12.00, suami dan ipar, Nyoman si ponakana, dan Mbok Tut Sukati, juga Yudha, putra bungsuku yang ikut ke rumah bli Nengah Puja,  tiba kembali.

1338664828523973704

Waktu menunjukkan pukul 12.30, saat kami menaiki mobil kijang biru tua, meluncur menuju Denpasar. Saatnya kembali pada rutinitas kota besar, dari bekerja dan belajar, dari berkarya dan tetap berkarya, di jalan Dharma.....

Tuntaslah sudah, rangkaian prosesi Meajar ajar kali ini. Ini adalah bhakti kami, di jalan Dharma.

13386648601001259124


Hmmm, Meajar ajar. Apakah itu gerangan ? Meajar ajar adalah sebuah prosesi, dimana umat Hindu Bali diwajibkan untuk mengunjungi pura-pura wajib sebagai kegiatan ngaturang suci penerus untuk ngiringin Bhatara Raja Dewata dengan tujuan untuk mapiuning karena sudah selesai melaksanakan upacara Pitra Yadnya. 

http://stitidharma.org/pura-pura-dalam-prosesi-meajar-ajar/ menjelaskan, bahwa banyaknya pura yang dikunjungi pula sesuai dengan kemampuan dan kemauan umat Hindu tersebut sendiri. Sungguh, sebuah pemahaman dan ajaran yg sangat fleksibel. Swaha.

Setiap budaya, tentu memiliki penyungsung dan penjunjung nya sendiri, dan, inilah kami, sebagai umat manusia, sebagai umat Hindu, dengan segala aspek budaya yang ada dan melingkupi, menjalani dengan sepenuh perjuangan, baik suka dan duka, baik sedikit dan banyak, bersama para sahabat dan kerabat, bersama keluarga besar kami........

Perjalananku ke Rumah Mu, Berkali dan Berkali. Meajar ajar (1)

Kamis, 31 Mei 2012. Hari ini meajar ajar dalam rangkaian Pitra Yadnya, Ngaben mertua. Namun hari ini juga adalah hari dimana di STPNDB diadakan proses pembuatan Electronic Identity Card dan pengambilan sidik jari oleh Kemenparekraf. Hmmm, bukankah, manusia adalah mahluk ciptaan Tuhan yang bisa memilih jalan menuntaskan permasalahan dengan semakin bijak dan dewasa??

Maka, kuputuskan, berangkat se pagi mungkin ke Nusa Dua, mengikuti proses pembuatan foto dan pengambilan sidik jari yang dilakukan oleh petugas dari pusat, lalu bergabung dengan rombongan keluarga besar yang mengikuti proses meajar ajar.

1338661736568850174

Sudah semenjak beberapa hari sebelumnya, aku mencoba ber diskusi dan mencari solusi terbaik. Namun, ini adalah sebuah kebijakan dan proses yang dilakukan oleh Kemenparekraf. Dan petugasnya datang dari Jakarta hanya untuk se hari. Daripada aku harus mengikuti susulan periode berikut untuk pembuatan foto dan pengambilan sidik jari yang bakal dilakukan entah kapan, kupikir, lebih baik kuikuti jadwal yg telah ditetapkan sajalah.

13386617601958871168

Kupersiapkan segalanya yang mungkin kulakukan lebih awal. Menitipkan 4 kotak besar kue bolu yang sudah dipotong-potong dan dibungkus dengan plastik kecil ke rumah iparku di jalan Antasura. Juga  dua buah termos untuk membawa air panas buat kopi dan teh selama perjalanan, gelas plastik dan sendok plastik untuk makan. Semua kubawa kemarin sore harinya, ke rumah ipar di jalan Antasura,  sehingga pagi hari suami dan anakku bisa menumpang di mobil yang akan dibawa iparku ini untuk bergabung di Goa Lawah bersama rombongan dari Singaraja yang membawa banten.

Pukul 6 pagi,  hari Kamis, suami tercinta dan Yudha, si putra bungsu, berangkat mengendarai motor ke jalan Antasura. Adi, si putra sulung bersiap berangkat sekolah, mengikuti Ulangan Akhir Semester. Aku bebersih se isi rumah, lalu berangkat ke Nusa Dua. Aku juga membawa tambahan lagi, dua buah kue cake karamel yang sudah di potong dan dibungkus plastik kecil, dan ransel berisi pakaian ganti selama perjalanan panjang nanti.

Tiba di STPNDB, setelah berganti pakaian dengan uniform kerja, sedikit berdandan, aku bergabung dengan rekan kerja lain untuk memulai proses pembuatan Electronic Identity Card. Dengan sedikit meminta, memohon, memelas, memaksa, untuk mendapat giliran awal. he he he.......

13386618201141138275

Berikutnya, kembali berganti pakaian, mengenakan celana panjang, jaket, selendang melingkar di leher, kacamata hitam, lengkap dengan kaus kaki dan sarung tangan. Bu IGA Mirah ikut menumpang bersamaku. Beliau ingin ikut menumpang hingga ke Sanggaran, sebelum melanjutkan perjalanan ke Kecubung, rumahnya, dengan menumpang bemo.

Waktu menunjukkan pukul 9.30 saat aku meluncur dengan motorku melintasi by pass Ngurah Rai, melewati patung Dewa Ruci di Simpang Siur. Di Sanur, aku menurunkan bu Mirah. Namun, tak tega rasanya, melihat sahabatku ini berdiam menunggu bemo menuju terminal Kreneng yang tak kunjung lewat. Maka, kuhantar beliau langsung menuju jl Kecubung. Hmmm, bukankah ada pepatah yg mengatakan '"Sahabat sejati akan selalu berusaha membantu sahabatnya, baik dalam suka dan duka, dengan segala usahanya".....
Kembali aku berangkat menuju Sanur, berbelok ke kiri, jalan by pass Gurah Rai, lalu berbelok ke kanan, by pass Prof. Mantra, menuju Pura Goa Lawah.

Hujan rintik dan kian deras yang turun selepas pantai Lebih memaksaku mengenakan jas hujan untuk membungkus ransel dan kotak kue, juga menutupi seluruh tubuhku. Tiba di pantai Tegal Besar, masih di by pass Prof. IB Mantra, suami yang kutelpon mengatakan bahwa rombongan telah selesai dengan prosesi di Goa Lawah. Maka, segera kubelokkan arah motor menuju ke Takmung, menuju ke Pura Besakih. Aku berencana bergabung dengan rombongan di Pura Dalem Puri.

1338661855165767534

Pukul 12.00, saat kuparkir kendaraan di jaba Pura Dalem Puri, kutemui 5 mobil rombongan lain dari keluarga besarku, yang menjadi iringan dalam prosesi Meajar ajar ini. Tanpa membuang waktu lama, aku segera bergabung dengan mereka. Bersama kami, terdapat pula Mangku Pura Subak kami di Desa Sepang Kelod, Dusun Asah Badung, lanang dan istri. Mbok Wayan Bangli, yang sudah sejak beberapa hari lalu menginap di Singaraja untuk membantu menuntaskan banten. Rombongan dari kampung halaman di dusun Kapit, Desa Nyalian, Kec. Banjarangkan, Kab. Klungkung.

1338661881931233802

Selesai dari Pura Dalem Puri, Pura Tegal Penangsaran, kami melanjutkan perjalanan ke Pura Goa Raja. Kali ini Mbok Wayan Leming bergabung bersamaku naik motor. Dia terkenal selalu mabuk jika menumpang mobil.

1338661906270613512

Dari Pura Goa Raja, kami menuju Pura Ulun Kulkul

13386621231365218239


133866216365868638

Kemudian menuju ke Pura Pedharman kami, Shri Arya Kepakisan.

1338662402283814250

Pura Pedharman ini sedang dalam tahapan renovasi. Dibeberapa bagian masih terlihat belum selesai. Namun, sungguh sudah indah terlihat. Pura Pedharman baru saja melaksanakan upacara Piodalan Pujawali pada Buda Cemeng Klawu kemarin. Namun aku tidak sempat berkunjung kemari kala itu.

1338662505972225516

Lalu berakhir di Pura Penataran Besakih.

13386625281820390682



1338662550660293347


1338662570801572751

Rombongan kembali melanjutkan perjalanan menuju Pura Dalem Agung yang terletak di Besang, Klungkung.

1338662645611205210

Kami beriringan bersama dengan 5 kendaraan mobil. Sedangkan aku dan Yan Leming mengendarai motor tercintaku.

13386626701966918599

13386628051816868839

Pura Dalem Besang. Terlihat megah dengan segenap aura yang melingkupinya. Kami, sebagai warga Jero Gede Tanjung, dari Dalem Tegal Besung. Ini adalah kawitan keluarga besar kami.

Semoga, kami sekeluarga, mampu menjadi penjunjung dan penyungsung budaya serta adat istiadat leluhur, berbakti kepada agama dan negeri ini, dengan sepenuh bhakti dan kemampuan kami. Karena, dalam setiap ajaran dan makna yang terkandung di dalamnya, aku percaya, akan selalu terdapat Genius Local Wisdom. Kebijakan yang sungguh adi luhung, yang bisa menuntun kami melalui hari-hari dalam kehidupan kini dan nanti, kelak, seperti sebagaimana leluhur kami telah melalui dan menjalaninya.

1338662825937831792

Acara berakhir tuntas disini pukul 4 sore. Kami mencakupkan tangan memohon pamit, dan bersiap untuk kembali melanjutkan perjalanan.

1338662845399891182

Sebelum kemudian kami menuju ke Pura Dalem Kangin di Desa Nyalian, Kec. Banjarangkan, Kab. Klungkung.

13386634081043492806

Namun ternyata kami masih harus menunggu Jero Mangku yang masih melaksanakan tugas, muput rangkaian upacara di tempat lain. Maka, bersabar kami menunggu sambil berdiskusi di jaba Pura Dalem Kangin desa Nyalian tersebut.

13386634331623928512

Setelah Jero Mangku tiba, dan rangkaian upacara Meajar ajar tuntas, kami kembali melanjutkan perjalanan menuju ke rumah keluarga besar dimana terletak Sanggah Dadia.

1338663453276663782

Waktu menunjukkan pukul 8 malam, tatkala kami tiba di rumah tua, di dusun Kapit, Desa Nyalian. Dewa Ida Bagus Aji menuntaskan prosesi upacara di Dewa Hyang sanggah keluarga besar, sedang Mangku Pura Subak menuntaskan upacara di sanggah kemulan. 

1338663653499612323


13386637101537486614

Pukul 9 malam, rangkaian upacara di sini tuntas, dan berakhir dengan acara makan malam sekeluarga.

1338663619501739212


13386636801844912151

Namun rangkaian upacara belum tuntas seluruhnya, kami masih akan melanjutkan perjalanan kembali. Perlu tindakan tepat tanpa perlu panik atau esmongsian. Maka, kutitipkan motor pada keluarga besar di Nyalian, dan aku bergabung dengan rombongan yang akan kembali melanjutkan perjalanan menuju Singaraja dengan menumpang di salah satu mobil, yakni APV. Kami masih harus ngelinggihang bethare di sanggah di rumah keluarga di Asah Badung, Desa Sepang Kelod. Tinggal 4 mobil yang kini beriringan menuju Singaraja. Satu mobil pick up untuk membawa banten, satu mobil kijang biru tua milik iparku, dan dua mobil sewa an untuk membawa penumpang.

Kami menyusuri jalan tembus, di Mambal, sebelum tiba di jalan raya Dps - Gilimanuk, melewati malam hari menyusuri jalan di hutan Bading Kayu, Dapdap Putih, Asah Badung, dan tiba di halaman rumah pada pukul 12 malam hari. Hmmm, sungguh sebuah perjalanan spiritual yang tidak bisa dilalui sempurna oleh banyak orang. Namun, inilah sebuah perjuangan yang memperlihatkan, betapa..... kecintaan yang sungguh besar, pada keluarga, pada kerabat, pada sahabat, pada budaya dan adat istiadat, yang, mungkin hanya orang-orang pilihan yang bisa melaluinya dengan segala ujian dan cobaan yang ada dan terlibat di dalamnya.