Senin, 25 Maret 2019

PKL ADH smt 6 STP Nusa Dua Bali ke Bandung, 14 16 Maret 2019




Praktek Kerja Lapangan Program Studi Administrasi Perhotelan semester 6 Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali ke Bandung, Kamis – Sabtu, 14 – 16 Maret 2019. 

Terdapat empat kelas dari mahasiswa Program Studi Administrasi Perhotelan, yakni Kelas A, dari total 24 orang. Yang bisa bergabung sebanyak 24 orang. 12 mahasiswa dan 12 mahasiswi. Kelas B, dari total orang. Yang bisa bergabung sebanyak 20 orang. 11 mahasiswa dan 9 mahasiswi. Kelas C, dari total orang. Yang bisa bergabung sebanyak 30 orang. 14 mahasiswa dan 16 mahasiswi. Kelas D, dari total orang. Yang bisa bergabung sebanyak 31 orang. 20 mahasiswa dan 11 mahasiswi. Dan kelas internasional sebanyak 18 orang. 

Berdasar Nota Dinas yang dikeluarkan Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali, terdapat sepuluh orang dosen dan pegawai yang ditugaskan mendampingi seluruh mahasiswa dan mahasiswi peserta Praktek Kerja Lapangan kali ini. Terdiri dari Drs. Dewa Ketut Sujatha, M.Si., Dra. Ni Luh Ketut Sri Sulistyawati, Dra. Ni Desak Made Santi Diwyarthi, M.Si., Ni Nyoman Sukerti, SE., M.Si., Sri Sadjuni, Dr. Irene Hanna H. Sihombing, SE., MM., I Wayan Jata, S.Sos., M.Phil., Ni Made Suastini, SE., MM., Nyoman Gede Mas Wiartha, S.IPI., SE., M.Par., Dewa Putu Hendri Pramana, SE., Ni Putu Diah Prabawati, S.ST., Par., M.Par., I Nyoman Sukarma, SE. 


 Pada hari Kamis, 14 Maret 2019, rombongan PKL ADH STPNDB 2019 bergerak bersama pesawat Air Asia, dari Denpasar menuju Bandung, dengan kode penerbangan QZ 7913, pukul 07.15. 



Pukul 08. Tiba di Bandung, kami disambut oleh tim guide dari Pakar Tour and Travel bersama empat bis yang akan kami pergunakan selama tiga hari. Pada bis C, kami ditemani oleh Mbak Dewi, supir bernama pak Darsum, dan kondektur bernama pak Asep, terdapat 33 peserta, dan terbagi menjadi 14 orang mahasiswa beserta 16 orang mahasiswi, beserta pendamping Ibu Sri Sadjuni, SE., M.Par., Dra. Ni Desak Made Santi Diwyarthi, M.Si., dan ibu Putu Surya Artini. Di bis D terdapat 31 mahasiswa dan mahasiswi. Di bis B terdapat 32 mahasiswa dan mahasiswi. Di A terdapat 30 mahasiswa dan mahasiswi.


Tiba di Bandung, Bandara Internasional Husein Sastranegara Bandung, pukul 8 pagi hari, bersama empat bis, kami langsung menuju Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung, atau lebih dikenal dengan Enhaai. Rombongan kami diterima oleh Hima (Himpunan Mahasiswa), Bapak Pudin Saepudin, SST.Par., MM.Par., Kaprodi Administrasi Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung. Juga ibu ER. Ummi Kulsum, S.Sos., MM.Par., Ketua Program Studi Manajemen Divisi Kamar STP Bandung.


Selesai dengan kunjungan di Enhaai, kami melanjutkan perjalanan menuju Maribaya. 


Di Maribaya, Lembang, kami mengunjungi Maribaya Glamping Tent dan Maribaya Natural Hotspring Resort & Water Fall  (Taman Wisata Alam Maribaya). Kami juga mendapatkan pemaparan dari dua narasumber, terkait Pemaparan Pengelolaan Akomodasi Maribaya Glamping Tent, dan Pemaparan tentang Pemasaran Maribaya Glamping Tent.



Dua Narasmber, yakni bapak Tato Mulyanto, atau yang lebih dikenal dengan nama panggilan beliau, Pak Tato, Sales and Marketing Manager Maribaya Natural Hot Spring Resort, Lembang Bandung. Narasumber lain adalah ibu Setia Yuliawati, selaku General Manager Maribaya Natural Hot Spring Resort, yang diwakili oleh staf beliau.


Maribaya Glamping Tent merupakan tempat kemping keluarga yang ditawarkan sebagai alternatif destinasi baru. Manajemen Maribaya memberikan akses gratis bagi wisatawan yang menginap di Maribaya Glamping Tent untuk masuk ke area Maribaya Natural Hot Spring.



Kemudian kami mengunjungi Farmhouse, yang terletak di daerah Lembang, Bandung Barat. Farm House terkenal dengan daerah wisata favorit di Bandung ala Eropa, Spot Rumah Hobbit, berfoto bersama berbagai jenis binatang, menyewa baju ala gadis Belanda, dan dengan harga tiket masuk relatif murah, Rp. 25.000. Tempat wisata ini mulai beroperasi semenjak tahun 2015.



Rombongan kami menginap di Hotel 88 yang terletak di Jalan Raya Soekarno Hatta, di daerah Kopo Bandung. Hotel ini menurut Tripadvisor masuk di dalam rating 3.5 dari standar hotel hingga 5 yang ada, dan berada pada peringkat ke 67 dari 357 hotel yang ada di kota Bandung. Menurut Agoda, hotel 88 menempati rating 7.7 dari rating 10 tertinggi.



Hotel ini memiliki 119 kamar dan nilai lebih karena terletak dekat dengan bandara. Hotel ini baru berdiri pada tahun 2016, dengan Hotel Manager bapak Made Suwecha, dan berada di bawah Management Waringin Hospitality Hotel Group. Perusahaan ini berupaya mengembangkan Hotel Bisnis dengan konsep minimalis di dalam dunia perhotelan dan pariwisata semenjak tahun 2010. Di hotel ini lah rombongan mahasiswa dan mahasiswi Program Studi Administrasi Perhotelan semester 6 kelas A, B, C, dan D dari Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali menginap selama tiga hari dan dua malam, selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Bandung, mulai dari hari Kamis hingga Sabtu, 14 – 16 Maret 2019. 








Hotel 88 yang terletak di Jalan Raya Kopo Cirangrang No. 459 Bandung ini memiliki kelebihan karena dekat dengan tempat wisata Ciwidey, pusat wisata kuliner kota Bandung, wisata belanja Cibaduyut. Aku sempat bercakap-cakap bersama pak Abdul, Marketing Manager Hotel 88.


Keesokan hari, Jum’at, 15 Maret 2019, rute perjalanan berubah, kami bergerak menuju daerah Timur. Kawasan Kawah Putih (Kawah Bodas)


Kawah Putih merupakan sebuah tempat wisata di Jawa Barat yang terletak di kawasan Ciwidey – Pasir Jambu, Bandung Selatan. Kawah Putih merupakan sebuah danau yang terbentuk dari letusan Gunung Patuha, dan memiliki ketinggian permukaan 2.430 mdpl. Gunung patuha konon berasal dari kata Pak Tua. Aroma keras yang berasal dari sulfur dengan warna putih kebiruan begitu menampilkan suasana eksotis pegunungan nan menyenangkan. Dari area parker di bagian bawah gunung, kita bisa naik ke atas menuju Kawah Putih dengan menggunakan Ontang – Anting, kendaraan berupa bemo. Ontang – Anting berarti bolak balik. Biaya yang harus dikeluarkan adalah sebesar lima belas ribu per kepala.

















Berikutnya, tujuan kami adalah tempat wisata alam Ranca Upas Camping Ground, yang terletak di bawah daerah Kawah Putih. Disini terdapat area kemah, dan taman bermain bagi anak anak. Kita bisa menyusuri daerah perbukitan, dan berfoto bersama rusa yang sengaja diternakkan di daerah tersebut.
Kami kembali ke Bali pada hari Sabtu, 16 Maret 2019. Namun tidak bisa berangkat bersama dengan satu pesawat. Rombongan terbagi menjadi dua. Dari Bandara Internasional Husein Sastranegara Bandung, 103 mahasiswa berangkat menuju Denpasar bersama pesawat Lion Air pukul 12.05, 19 mahasiswa dan para dosen beserta pegawai berangkat ke Bali pada pukul 15.05,  bersama pesawat Citilink, dengan kode penerbangan QG 811.



Pagi hari, Sabtu 16 Maret 2019. Pukul enam pagi, hujan gerimis di atas kota Bandung. Namun niat sudah bulat, harus dapat mengunjungi salah satu pura yang ada di kota Bandung. Setelah menelusuri Mbah Google, kupilih satu pura yang terletak di daerah Cimahi, Pura Agung Wira Loka Natha. Pura ini merupakan pura tertua yang berada di Bandung, di Jl. Raya Sriwijaya, Blok D, Kodiklat AD. 


Hujan turun kian deras membasahi kota Bandung, kuminta pak Asep berhenti di salah satu minimarket untuk membeli jas hujan. Kubelikan juga satu jas hujan untuk pengendara sekaligus guide ku. Setelah sekitar 40 menit berkendara bersama Pak Asep dari hotel 88, aku tiba di Pura Agung Wira Loka Natha. Kuminta pak Asep menunggu sementara aku bersembahyang. 





Sempat kutemui beberapa umat Hindu yang kebetulan sedang berada di Pura juga. Pak Komang Sukarta, Pak Kadek Ariawan, dan yang lainnya lagi. 30 menit kemudian, aku kembali bersama pak Asep, supir gojek, menuju hotel 88 dimana para mahasiswa kulihat sudah bersiap untuk berangkat. Aku bahkan masih sempat sarapan sejenak, dan kami segera beranjak, menuju bandara Internasional Husein Sastranegara, Bandung, untuk kembali ke Bali.





Setelah delay satu jam, Pesawat Citilink mendarat dalam cuaca hujan angin pukul 18.15. Kami kembali ke rumah masing-masing dan beristirahat setelah tiga hari mengadakan perjalanan ke Bandung.



Semoga, Perjalanan dan seluruh rangkaian aktivitas selama Praktek Kerja Lapangan di Bandung membuat tim kami semakin kompak dan solid dari hari kehari, baik mahasiswa, pegawai, dosen, dan masyarakat luas yang terkait dengan Program Studi Administrasi Perhotelan, khususnya semester enam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar