Senin, 03 September 2012

E = Commerce, Oooooohhh, E - Commerce........

Pendahuluan
Di era globalisasi ini, banyak orang dipermudah menjalin interaksi satu sama lainnya, sehingga bahkan, tiada batas lagi hingga bahkan berbagai ruang yg sangat privacy sekalipun bisa ditembus oleh publik. Teknologi memperlancar arus informasi yang disampaikan, tanpa perlu ruang tatap muka secara langsung lagi, yang sering menimbulkan dampak biaya tinggi bagi sebuah perusahaan  (Luciana Spica Almilia, S.E., M.Si., Lidia Robahi, S.E. : Penerapan E - Commerce sebagai Upaya Meningkatkan Persaingan Bisnis Perusahaan, 2007)

Berdasar berbagai pertimbangan yang ada, maka perusahaan dipacu untuk menggunakan teknologi yang maju sebagai senjata untuk tetap survive dan memenangkan persaingan yang kian hari terasa ketat dan keras. Penggunaan internet yang menjurus kepada cyberspace, secara perlahan namun pasti, terlihat mulai mendominasi seluruh kegiatan di atas permukaan bumi. Penggunaan internet  berubah menjadi alat untuk persaingan antara perusahaan yang satu dengan yang lainnya.  Dampak pada aspek persaingan adalah terbentuknya tingkat kompetisi yang semakin tajam. Globalisasi ekonomi juga membuat perubahan menjadi konstan, pesat, radikal, serentak, dan pervasif. Sehingga perusahaan harus memiliki kemampuan yang cepat untuk beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi sehingga perusahaan akan mampu bersaing dengan para kompetitornya.

Pelanggan yang ingin mengenal dan memahami, juga membeli suatu produk yang harus mendatangi tempat penjual produk sering terkendala waktu dan ruang / tempat, juga biaya. Hal ini tidak efektif dan efisien. Maka, eksplorasi dan pemahaman mendalam akan membantu tercapainya tujuan bersama. Layanan electronic commerce (e-commerce) ini membantu pelanggan mengakses serta melakukan pesanan dari berbagai tempat.

Pembahasan
1. Perilaku Konsumen
Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (1990), perilaku konsumen diartikan “…. Those actions directly involved in obtaining, consuming, and disposing of products and services, including the decision processes that precede and follow this action” (p.3). Perilaku konsumen merupakan tindakan–tindakan yang terlibat secara langsung dalam memperoleh, mengkonsumsi, dan membuang suatu produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan – tindakan tersebut.

Menurut Mowen (1995), “ Consumer behavior is defined as the study of the buying units and the exchange processes involved in acquiring, consume, disposing of goods, services, experiences, and ideas” (p.5). Perilaku konsumen adalah aktivitas seseorang saat mendapatkan, mengkonsumsi, dan membuang barang atau jasa (Blackwell, Miniard, & Engel, 2001).

Sedangkan The American Marketing Association mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis dari pengaruh dan kesadaran, perilaku, dan lingkungan dimana manusia melakukan pertukaran aspek hidupnya. Dalam kata lain perilaku konsumen mengikutkan pikiran dan perasaan yang dialami manusia dan aksi yang dilakukan saat proses konsumsi (Peter & Olson, 2005).

Perilaku konsumen menitikberatkan pada aktivitas yang berhubungan dengan konsumsi dari individu. Perilaku konsumen berhubungan dengan alasan dan tekanan yang mempengaruhi pemilihan, pembelian, penggunaan, dan pembuangan barang dan jasa yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pribadi (Hanna & Wozniak, 2001).

Ini memberi gambaran bahwa dalam penerapan e - commerce sekalipun, harus dikenal dengan tepat balon (bakal calon) pelanggan atau konumen (hehehe, seperti istilah di pilkada aja deh, pake balon segala.....)

2. Sifat konsumen :
a. Consumer Behavior Is Dynamic
Manusia adalah dinamis, akan selalu berubah, bergerak, berpindah. Sifat ini menyebabkan pengembangan strategi pemasaran menjadi sangat menantang sekaligus sulit. Strategi e - commerce yang berhasil pada suatu saat dan tempat tertentu mungkin saja gagal pada saat dan tempat lain. Karena itu suatu perusahaan harus senantiasa melakukan inovasi-inovasi secara berkala untuk meraih konsumennya.

b. Consumer Behavior Involves Interactions
E - commerce sekalipun tidak berarti kita tidak memberikan sentukan manusiawi, karena setiap orang pada dasarnya menginginkan dirinya diperhatikan dengan baik oleh orang lainnya, meski tidak sedang bertatap muka secara nyata.

c. Consumer Behavior Involves Exchange
Perilaku konsumen melibatkan pertukaran antara manusia. Ada demand dan supply, ada jual dan beli, ada interaksi yang disebut perdagangan.

Pemahaman tipikal konsumen secara baik, akan membantu penerapan e - commerce yg tepat pula oleh pihak perusahaan dan berbagai pihak lainnya.

3. Tipe – Tipe Perilaku Pembelian
Menurut Wilkie (1990), tipe perilaku konsumen dalam melakukan pembelian dikelompokkan menjadi empat berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat keterlibatan diferensiasi merek, yang dijelaskan sebagai berikut :
a. Budget Allocation (Pengalokasian budget) bagaimana membelanjakan atau menyimpan dana yang tersedia, kapan waktu yang tepat untuk membelanjakan uang dan apakah perlu melakukan pinjaman untuk melakukan pembelian.
b. Product Purchase or Not (Membeli produk atau tidak) pilihan yang dibuat oleh konsumen, berkenaan dengan tiap kategori produk atau jasa itu sendiri.
c. Store Patronage (Pemilihan tempat untuk mendapatkan produk) berdasarkan pilihan konsumen, berdasarkan tempat atau di mana konsumen akan melaksanakan pembelian produk atau jasa tersebut. Misalnya, situs terkenal yang berkali dikunjungi dan di promosikan oleh banyak orang.
d. Brand and Style Decision (Keputusan atas merek dan gaya) Pilihan konsumen untuk memutuskan secara terperinci mengenai produk apa yang sebenarnya ingin dibeli.

4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pelanggan
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku pelanggan. Faktor-faktor tersebut dibedakan menjadi 2 bagian yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri pribadi seorang konsumen dan faktor-faktor yang berasal dari lingkungan sekitar seorang konsumen.

a. Individual Determinants of Consumer Behavior
1. Demografis, psikografis, dan kepribadian
2. Motivasi
3. Pengetahuan konsumen
4. Intensitas, sikap, kepercayaan, perasaan konsumen

b. Environmental Influences on Consumer Behavior
1. Budaya, etnisitas, dan kelas sosial
2. Keluarga dan pengaruh rumah tangga
3. Kelompok dan pengaruh personal

5. Sejarah penggunaan E - commerce di Indonesia
Nah, selain pemahaman terhadap tipikal perilaku dari si konsumen dalam berbelanja, ternyata pula, penggunaan e - commerce itu sendiri di Indonesia masih terbatas. Penggunaan e-commerce di Indonesia masih sangat terbatas. Berdasarkan survey   Luciana & Lidia (2007 )  masih relatif sedikit perusahaan yang menggunakan e-commerce sebagai sarana untuk kepentingan bisnis. 3  perusahaan menerapkan e-commerce mulai dari tahun 2002, yang memulai pada tahun 2003 sebanyak 9 perusahaan, sedangkan yang memulai pada tahun 2004 sebanyak 11 perusahaan dan yang memulai pada tahun 2005 adalah 4 perusahaan. 

Sebesar 41 % dari perusahaan yang diteliti menerapkan e-commerce mulai dari tahun 2004, sedangkan yang memulai pada tahun 2003 adalah sebesar 33 %,  sedangkan yang memulai pada tahun2005 sebesar 15 %, sedangkan yang paling sedikit perusahaan memulai penggunaan e-commerce adalah pada tahun 2002,  yaitu sebesar 11%. Hal ini dapat mengindikasikan bahwa penerapan e-commerce belum terlalu lama dipahami oleh perusahaan.

6. Pengertian E - Commerce
Laudon & Laudon (1998) menjelaskan, E-Commerce adalah suatu proses membeli dan menjual produk-produk secara elektronik oleh konsumen dan dari perusahaan ke perusahaan dengan computer sebagai perantara transaksi bisnis.

E-Commerce atau yang biasa disebut juga dengan istilah Ecom atau Emmerce atau EC merupakan pertukaran bisnis yang rutin dengan menggunakan transmisi Electronic Data Interchange (EDI), email, electronic bulletin boards, mesin faksimili, dan Electronic Funds Transfer yang berkenaan dengan transaksi-transaksi belanja di Internet shopping, Stock online dan surat obligasi, download dan penjualan software, dokumen, grafik, musik, dan lain-lainnya, serta transaksi Business to Business (B2B). (Wahana Komputer Semarang 2002).

Sedangkan definisi E-Commerce menurut David Baum (1999, pp. 36-34) yaitu: E-Commerce is a dynamic set of technologies, applications, and bussines process that link enterprises, consumers, and communities through electronics transactions and the electronic exchange of goods, services, and information.

Onno. W. Purbo menjelaskan,  E-Commerce merupakan satu set dinamika teknologi, aplikasi, dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen, dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang, pelavanan, dan informasi yang dilakukan secara elektronik.

7. Jenis-jenis E-Commerce
Beberapa jenis E-Commerce berdasarkan karakteristiknya:
a. Business to Business, karakteristiknya:
• Trading partners yang sudah saling mengetahui dan antara mereka sudah terjalin hubungan yang berlangsung cukup lama.
• Pertukaran data dilakukan secara berulang-ulang dan berkala dengan format data yang telah disepakati bersama.
• Salah satu pelaku tidak harus menunggu rekan mereka lainnya untuk mengirimkan data.
• Model yang umum digunakan adalah peer to peer, di mana processing intelligence dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.

b. Business to Consumer, karakteristiknya:
• Terbuka untuk umum, di mana informasi disebarkan secra umum pula.
• Servis yang digunakan juga bersifat umum, sehingga dapat digunakan oleh orang banyak.
• Servis yang digunakan berdasarkan permintaan.
• Sering dilakukan sistim pendekatan client-server. (Onno W. Purbo & Aang Arif. W; Mengenal E-Commerce, hal 4-5)

Dan...... mari kita menganalisis, apa sajakah E - Commerce dalam tinjauan SEWOT, eeeeee, SWOT

8. Mantaat Menggunakan E-Commerce dalam Dunia Bisnis E - Commerce (Strength)
Manfaat dalam menggunakan E-Commerce dalam suatu perusahaan sebagai sistem transaksi adalah:
a. Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
Transaksi on-line yang membuat semua orang di seluruh dunia dapat memesan dan membeli produk yang dijual hanya dengan melalui media computer dan tidak terbatas jarak dan waktu.
b. Menurunkan biaya operasional (operating cost).
Transaksi E-Commerce adalah transaksi yang sebagian besar operasionalnya diprogram di dalam komputer sehingga biaya-biaya seperti showroom, beban gaji yang berlebihan, dan lain-lain tidak perlu terjadi
c. Melebarkan jangkauan (global reach).
Transaksi on-line yang dapat diakses oleh semua orang di dunia tidak terbatas tempat dan waktu karena semua orang dapat mengaksesnya hanya dengan menggunakan media perantara komputer.
d. Meningkatkan customer loyalty.
Ini disebabkan karena sistem transaksi E-Commerce menyediakan informasi secara lengkap dan informasi tersebut dapat diakses setiap waktu selain itu dalam hal pembelian juga dapat dilakukan setiap waktu bahkan konsumen dapat memilih sendiri produk yang dia inginkan.
e. Meningkatkan supply management.
Transaksi E-Commerce menyebabkan pengefisienan biaya operasional pada perusahaan terutama pada jumlah karyawan dan jumlah stok barang yang tersedia sehingga untuk lebih menyempurnakan pengefisienan biaya tersebut maka sistem supply management yang baik harus ditingkatkan.
f Memperpendek waktu produksi.
Pada suatu perusahaan yang terdiri dari berbagai divisi atau sebuah distributor di mana dalam pemesanan bahan baku atau produk yang akan dijual apabila kehabisan barang dapat memesannya setiap waktu karena on-line serta akan lebih cepat dan teratur karena semuanya secara langsung terprogram dalam komputer.
Pernyataan-pernyataan Onno W. Purbo di atas juga didukung oleh permyataan Laura Mannisto (International Telecommunication Union, Asia and the Future of the World Economic System, 18 March 1999, London), yaitu:
a. Ketersediaan informasi yang lebih banyak dan mudah diakses Ketersediaan informasi produksi dan harga dapat diakses oleh pembeli, penjual, produsen dan distributor.
b. Globalisasi Produksi, distribusi dan layanan konsumen : jarak dan waktu relatif lebih pendek, sehingga perusahaan dapat berhubungan dengan rekan bisnis di lain negara dan melayani konsumen lebih cepat. Produsen dapat memilih tempat untuk memproduksi dan melayani konsumen tidak tergantung dimana konsumen itu berada. Perusahaan yang berada di negara berpendapatan rendah dapat mengakses informasi dan membuat kontak bisnis tanpa harus mengeluarkan biaya tinggi.
c. Mengurangi biaya transaksi dengan adanya system order, pembayaran dan logistik secara online dan otomatis.

9. Ancaman Menggunakan E-Commerce (Threats)
Threats merupakan kemungkinan-kemungkinan munculnya kejadian yang dapat membahayakan asset-aset yang berharga.
Ada beberapa bentuk ancaman yang mungkin terjadi:
• System Penetration
Orang-orang yang tidak berhak melakukan akses ke system computer dapat dan diperbolehkan melakukan segala sesuatu sesuai dengan keinginannya.
• Authorization Violation
Pelanggaran atau penyalahgunaan wewenang legal yang dimiliki seseorang yang berhak mengakses sebuah sistim.
• Planting
Memasukan sesuatu ke dalam sebuah system yang dianggap legal tetapi belum tentu legal di masa yang akan datang.
• Communications Monitoring
Seseorang dapat mernantau semua infonnasi rahasia dengan melakukan monitoring komunikasi sederhana di sebuah tempat pada jaringan komunikasi.
• Communications Tampering
Segala hal yang membahayakan kerahasiaan informasi seseorang tanpa melakukan penetrasi, seperti mengubah infonnasi transaksi di tengah jalan atau membuat sistim server palsu yang dapat menipu banyak orang untuk memberikan infonnasi rahasia mereka secara sukarela.
• Denial of service
Menghalangi seseorang dalam mengakses informasi, sumber, dan fasilitas-fasilitas lainnya.
• Repudiation
Penolakan terhadap sebuah aktivitas transaksi atau sebuah komunikasi baik secara sengaja maupun tidak disengaja

10. Korelasi biaya pengadaan e-commerce dan manfaatnya
Penelitian Luciana & Lidia (2007) membuktikan bahwa  biaya yang telah dikeluarkan perusahaan seimbang dengan manfaat yang diperoleh dengan adanya penerapan pada e-commerce. Maka, ini juga memberi gambaran, betapa perusahaan mendapat keuntungan dengan penggunaan e - commerce, dan konsumen mendapat kejelasan dan kemudahan akses dalam menjalin hubungan dengan berbagai pihak lainnya.

11. Faktor-faktor yang melandasi perusahaan terdorong menggunakan e-commerce terdiri dari enam faktor, yaitu :
a. Mengakses Pasar global 56% 
b. Mempromosikan produk 63%
c. Membangun Merk 56%
d. Mendekatkan dengan pelanggan 74%
e. Membantu komunikasi lebih cepat dengan pelanggan 63%
f. Memuaskan pelanggan 56%

12. Manfaat yang diperoleh perusahaan dengan adanya penerapan e-commerce
a. Kepuasan konsumen menjadi 74% 
b. Keunggulan bersaing 81%

13. Daftar Pustaka
a. Almilia, Luciana Spica, & Robahi,  Lidia, 2007, Penerapan E - Commerce sebagai Upaya
Meningkatkan Persaingan Bisnis Perusahaan, Surabaya: STIE Perbanas
b. Djarwanto dan Pangestu S, Metode Penelitian ;108
c. Drew, S, 2003, Strategic uses of e-commerce by SMEs in the east of England,

European Management Journal, Vol. 21, pp. 79-88
d. Gosh, S, 1998, Making Business sense of the internet,
Harvard Business Review, March – april, pp. 126-134
e. Hamill,J, and Gregory, K,1997, Internet Marketing in the Internationalization of UK SMEs,
Journal of Marketing Management, Vol 13. pp. 9-28
f. Hofman, D.L and Novak, 1995,  How to acquire Customers on the Web,
HarvardBusiness Review, May – June, pp.179 – 188
g. M. Rizal Pali, 2004, The Effect of E-Commerce on Malaysian Tax System,
Vol 6 no 1, puslit.petra.ac.id diakses tanggal 10 Oktober 2005
h. M. Suyanto, 2003, Strategi Periklanan pada E-Commerce Perusahaan Top Dunia,
AndiYogyakarta
i. Oviliani Yenty Yuliana, 2000,  Penggunaan Teknologi Internet dalam Bisnis,
Vol 2 no1, puslit.petra.ac.id diakses tanggal 10 Oktober 2005
j. Sariyun Naja Anwar, 1998,  Internet dan Peranannya dalam Dunia Perbankan,
Gema Stikubank, Januari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar