Rabu, 05 Juni 2019

Sadhana Youth Camp II / Pasraman Kilat, 29-30 Mei 2019 (1)



Sadhana Youth Camp II / Pasraman Kilat yang berlangsung pada hari Rabu dan Kamis, 29-30 Mei 2019 telah sukses dilaksanakan. Kegiatan ini berlangsung berkat kerja keras dan semangat tinggi orang-orang yang terlibat di dalamnya, seperti Wayan Kantha Adnyana, Ketua Yayasan Jaringan Hindu Nusantara, Komang Trisna Jaya, Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan Sadhana Youth Camp II, Bunda Dea Dara Astuti yang mengemas acara dengan sangat apik juga menarik bersama Bunda Ayu Wirati, Nyoman Matra yang merupakan Sekjen YJHN sekaligus Sekretaris Panitia Pelaksana Kegiatan, Bendahara Kegiatan yang dikenal sebagai Bunda Ratu, yakni Desak Made Sri Rejeki, Seksi Upacara dan Upakara, Bunda Parwati, Seksi Konsumsi, Ki Wayan Sura dan Bunda Putu Suharningsih, juga bunda Jero Melati atau Ibu Luh Ardani bersama Bunda Mahartini yang senantiasa sigap menangani kebutuhan seksi konsumsi.


Yogasthah kuru karmani
Sangam tyaktva dananjaya
Siddhyasiddhyoh samo bhutvah
Samatvam yoga uchyate
Bhagawadgita II: 48

Pusatkan pikiran pada kesucian,
Bekerja tanpa menghiraukan pahala, Dhananjaya
Tegaklah pada sukses maupun kegagalan,
Sebab keseimbangan jiwa adalah yoga.

Sloka ini mengajarkan kita untuk senantiasa fokus pada doa dan bekerja tanpa mengharapkan pahala. Hasil akan datang dengan sendirinya sesuai dengan hasil kerja kita, sesuai dengan karma yang kita lakukan. Dengan demikian damai akan hadir di hati juga di dalam diri kita masing-masing.


Pada Seksi Perlengkapan, terdapat Ajik Agung Surya yang energik tiada henti mengecek segala sesuatu agar berjalan sempurna di dalam kendalinya, dibantu oleh Ajik Agung Anom Binarka yang selalu siaga bersama Bunda Arie Melani dan Pak Rumaja, juga Bunda Santi. Pada seksi keamanan terdapat Ki Komang Arya yang senantiasa sigap dan bahkan ringan tangan membantu seksi lain yang membutuhkan tambahan tenaganya. Ada Putu Febry Aditya yang bahu membahu bersama Mbak Ade Asry yang selalu tersenyum manis meski dikejar semangat deadline dengan menenteng kamera kemana-mana.


Hanya itu ?? Ah, ada pula Ki Made Sutama, yang bolak balik bersama kendaraannya, terkait tanggungjawab pada seksi Transportasi yang menjadi kewajibannya, mulai dari urusan menjemput narasumber, bahkan membantu seksi perlengkapan dan seksi konsumsi serta seksi upacara, bahkan seksi dokumentasi dengan foto serta video dan uraian keterangan lengkap yang sungguh indah. Hanya itu ?? Ah, ada banyak SDM lain yang ikut terlibat, namun karena memiliki kesibukan adat istiadat dan pekerjaan lain, bahkan sedang sakit, sehingga tidak bisa terlibat secara langsung maupun penuh, pada saat pelaksanaan kegiatan. Doa mereka semua sungguh hebat dalam mendukung terlaksananya kegiatan dengan baik dan lancar.


Apa inti dari semua ini ??
Bahwa organisasi, sehebat apa pun, sejauh mana perjalanannya, tidak akan bisa berjalan sendirian. Sebuah kegiatan hanya akan berjalan lancar jika kita bisa bergandengan tangan, bahu membahu satu sama lain, saling memainkan peran dan fungsi masing-masing dengan baik.

Melibatkan begitu banyak orang sungguh tidaklah mudah. Dengan begitu banyak SDM yang berasal dari beragam pelosok daerah, berbagai latar belakang pekerjaan dan pengalaman, memiliki kemampuan dan kemauan yang berbeda-beda, membutuhkan pengendalian diri yang sungguh matang dan bijak terkait ego dan emosi seluruh anggota. Merangkai sebuah kegiatan agar terselenggara dengan apik, membutuhkan suatu seni tersendiri, ketrampilan dan semangat untuk bergotong royong, kemauan bekerjasama.


Berbagai rapat dan koordinasi sudah dilakukan jauh hari sebelumnya, bahkan, semenjak tahun lalu, dengan tujuan untuk mematangkan rencana kerja, sebelum akhirnya dieksekusi bersama, dengan pengawasan dan pengendalian bersama pula. Mulai dari mengamati jadwal sekolah murid SMA, kalender akademik dan kurikulum yang berlaku di kodya Denpasar bagi para murid SMA, bagi kelas tiga, kelas dua dan kelas satu. Menjalin komunikasi dengan berbagai pihak sekolah dalam mempromosikan agenda kegiatan dan memohon keterlibatan dari berbagai sekolah, khususnya bagi siswa pada sekolah bersangkutan. Memilih dan menetapkan narasumber yang layak bagi rencana kegiatan, menyusun jadwal kegiatan. Termasuk pula mendekati berbagai Dinas terkait, melakukan rencana penggalian dana, menyusun rencana program kerja, menjalin kerjasama yang memungkinkan dengan melibatkan umat Hindu yang berada di daerah lain seperti Banyuwangi, untuk turut terlibat.


Sekali lagi….. Salut bagi sang pemimpin yang telah berhasil menjalin kerjasama apik dengan anggotanya, dalam menjaring aspirasi dan menjalin komunikasi, baik vertikal, diagonal, maupun horizontal, baik internal organisasi, maupun eksternal, sehingga kegiatan Sadhana Youth Camp II ini bisa terselenggara dengan baik. Memang, tidak ada gading yang tak retak. Namun semangat beliau patut diteladani, dalam berbagai aplikasi terkait pengembangan sraddha kaum muda Hindu, pada era milenial, sehingga tidak menjadi jiwa-jiwa kosong belaka tanpa berpijak pada Tri Hita Karana, mampu memahami danmengimplimentasikan dengan baik Desa, Kala, Patra, senantiasa berdoa kepada Tuhan, Ida Sang Hyang Widhi Wasa, dan berkarya demi semesta.


Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bisa melahirkan banyak pemimpin hebat lainnya. Dan Ki Kantha telah berhasil melakukan kaderisasi bagi lahirnya banyak pemimpin besar negeri ini kelak di masa depan. Kita mungkin hanya tinggal tulang berserakan, sudah lansia, namun akan sangat berbahagia serta berbangga hati, telah ikut terlibat dalam membina generasi muda, mengembangkan sraddha mereka semua, menjadi semakin tangguh, teguh kukuh di jalan dharma, berguna bagi umat manusia di manapun mereka berada kelak……




Lamun Siro Sekti, Ojo Mateni
Lamun Siro Banter, Ojo Ndhisiki
Lamun Siro Pinter, Ojo Minteri

Siapa yang sakti, jangan suka menjatuhkan
Siapa yang cepat, jangan suka mendahului
Siapa yang pintar, jangan sok pintar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar