Senin, 19 Desember 2011

Ini ceritaku, mana ceritamu? (1)




Setelah berhari-hari dikejar dan mengejar berbagai aktivitas kehidupan.... akhirnya tiba di penghujung akhir tahun. Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali mengadakan Darmawisata ke berbagai situs Majapahit, bersantai di Batu Night Spectacular, Batu Malang, mengunjungi kebun apel Malang, dan Surabaya, juga Madura.

Well, menurut rencana, Darmawisata akan berlangsung selama empat hari. Berangkat Kamis, 15 Desember 2011, pukul 5 sore dari kota Denpasar, dan kembali Minggu pagi, 18 Desember 2011, sudah tiba di kota Denpasar.

Seluruh anggota tidak dikenai bayaran, kecuali jika membawa anak dibawah usia 12 tahun wajib membayar sebesar Rp 400.000, dan selanjutnya, wajib membayar sebesar Rp 850.000. Karena Putra sulungku akan menerima raport kelasnya pada hari Jum'at, 16 September 2011, di Batur, maka kuputuskan tidak mengajaknya dalam Darmawisata kali ini. Suami juga akan tinggal di Denpasar untuk menemani sang putra sulung.

Aku sudah menemui wali kelas dari putra bungsuku, Yudhawijaya, yang bersekolah di kelas 4 SDN III Padang Sambian Kelod, untuk melaporkan bahwa dia akan kuajak serta ber darmawisata, maka raport baru akan kuterima belakangan. Sedang bagi putra sulungku yang bersekolah di SMAN I Denpasar, kuyakin dia sudah bisa mengurus dirinya sendiri. Hmmm, smoga mereka bisa memperoleh hasil maksimal dari pelajaran selama satu semester ini.

Kusiapkan bekal selama di perjalanan hingga kembali ke Denpasar kelak. Telor asin, roti, permen, cokelat, dan mie gelas, juga minuman 4 botol besar, karena kubayangkan, perjalanan panjang, bersama anak, dan kami tidak tahu situasi dan kondisi yang bakal kami temui. Juga 4 stel pakaian ganti selama diperjalanan, peralatan mandi. Dan, canang serta dupa sebagai sarana persembahyangan kami di beberapa tempat nanti.

Saat perjalanan menuju ke lapangan Lumintang, hujan turun rintik-rintik. Suami mengendarai motor, Yudha duduk di tengah, dan aku di belakang, dengan tas ransel di pundak, dua tas ransel lagi ku pegang di kiri dan kanan.

Tiba di lapangan Lumintang, kulihat telah ada beberapa rekan kantorku beserta para anggota keluarga mereka, baik yang hanya menghantar, juga yang akan ikut serta berangkat ber darmawisata. Ada bu Merry yang staf keuangan beserta suami dan putri bungsu mereka, ada bu Lastra, bu Dayu kantin, Bu Sudjana, pak Jata, Pak Astawa beserta bu Komang dan putri bungsu mereka, bu Dayu Indra, bu Lasmini, Pak Dewa Sujatha dan istri, Pak Wisnu beserta istri dan putri bungsu mereka, dan.... masih banyak lagi lainnya.

Bis dari Nusa Dua masih dalam perjalanan menuju ke Denpasar. Ya, rekan-rekan yang tinggal di dekat Nusa Dua berkumpul di kampus STPNDB. dan diangkut dengan dua bis. Menurut rencana, mereka akan berangkat pukul 15.30. Namun akhirnya mereka baru berangkat pukul 16.15 menuju Denpasar. Hmmm, dalam berbagai kegiatan bersama dengan banyak orang, memang kita dituntut melatih kesabaran dan toleransi terhadap berbagai situasi dan kondisi yang mungkin terjadi.

Perjalanan kali ini diikuti oleh para pegawai dan dosen, beserta anggota keluarga, baik tua maupun yang termuda, 3,5 tahun, pria dan wanita, dari yang sangat sehat, hingga yang sedang sakit namun bersikeras ingin tetap ikut dalam perjalanan ini, termasuk anak bu Desak kantin yang begitu menggebu ingin bergabung berdarmawisata bersama kami, dari yang beragama Hindu maupun Islam, mungkin yang beragama Kristen sedang bersibuk menyambut Natal dan Tahun Baru. Swaha, Tuhan, semoga perjalanan kami berjalan lancar, baik di awal, di dalam, dan di akhir perjalanan......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar