Sabtu, 06 Oktober 2012

Hari-hariku BersamaMu, Dps-Nusadua-Candidasa-Dps, Jumat, 5 Okt 2012

Jum'at, 5 Oktober 2012. Seperti biasa, tugas seorang ibu rumah tangga di pagi hari..... Kupersiapkan 3 kotak bekal makanan siang. Satu bagi putra sulung yang bersekolah di SMAN 1 Denpasar, satu bagi putra bungsuku yang bersekolah di SDN 3 Padang Sambian Klod. Satu lagi bagi bekal ku di kantor nanti. Mereka sarapan dahulu di rumah sebelum berangkat sekolah. Namun kusiapkan pula bekal, agar bila siang tiba, bisa makan di sekolah.

Beres dengan urusan anak-anak, urusan keluarga dan rumah tangga, aku meluncur menuju Nusa Dua. Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua. Pagi ini ada banyak kegiatan yang harus kutuntaskan. Rapat dan persiapan jelang Pengabdian Masyarakat yang akan diadakan oleh Program Studi Administrasi Perhotelan esok hari, di Hotel Rama Candidasa, Karangasem, Pelatihan mengenai E-Commerce bagi karyawan hotel yang ada di sekitar Candidasa. Bersembahyang bersama di Pura Niti Bhuwana STPNDB, demi kelancaran acara kami keesokan hari. Kemudian berdiskusi dengan Litbang STPNDB, mulai dari Dr. Ida Bagus Made Wiyasha, SE., MM.,  Drs. IGN Suprastayasa, M.Pd., rapat Litbang. Mengintip seminar JCC, para Chef dan adik kelas mereka yang masih bersekolah. Juga berbagai lomba dan bazaar yang diadakan para mahasiswa berkaitan dengan aktivitas ekstra kurikuler.





















Waktu sudah menunjukkan pukul 11 siang tatkala semua urusan tuntas di STPNDB. Karena negara membutuhkan setiap warga negara untuk selalu berkarya, bergaul dengan sesama, menciptakan kebersamaan tanpa perlu merasa paling hebat dengan berjibun gelar atau jabatan yang dimiliki, dan memunculkan berbagai ide kreatif...... Hmm, sungguh indah, saling memotivasi antara guru dan murid, bawahan dan atasan, sesama rekan kerja dan atasan, kenangan abadi akan bertahan lama..... dikenal sebagai bijak dan dewasa.

Perlahan... kugerakkan arah laju kendaraanku. Menyusuri jalan raya By Pass Ngurah Rai, berbelok ke By Pass IB Mantra, terus bergerak lurus..... dan, dua jam kemudian tiba di Candidasa, Karangasem. Berbelok ke kanan, memasuki jalan kecil ber paving blok, dan tiba di Rama Cottage. Aku diterima dengan ramah oleh ibu Febri, staf front office di lobby. Setelah bu Febri menghubungi Pak Adi dan pak Darma, dari Duty Manager hingga Staf Sales, akhirnya ibu Putu Sri Maryati tiba. Aku dihantarkan dengan ramah oleh beliau, dan kami melakukan site inspection bersama, mengelilingi hotel, dan melihat ruang seminar dimana besok dilangsungkan Pelatihan. 
















Kukeluarkan kedua laptop yang kubawa, juga dua buah modem yang biasa kugunakan. Satu Txxxxxselflash dan satu lagi dari Inxxxxt. Dan, mereka terkoneksi dengan jejaring internet. Hmmm, lumayan lah. Yap. Meski hotel ini dilengkapi dengan wifi, namun tidak ada salahnya mempersiapkan segala kemungkinan. Karena kami inginkan yang terbaik.







Pengabdian Masyarakat Program Studi Administrasi Perhotelan, Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali kali ini dg topik : Pelatihan Memaksimalkan Hasil Penjualan Kamar Melalui Internet untuk Usaha Jasa Akomodasi Skala Kecil di Kawasan Wisata Candidasa Kabupaten Karangasem. Dengan demikian, membutuhkan perangkat komputer dan jejaring internet.








Cukup 30 menit site inpection dan mengecek fasilitas yg ada, aku kemudian berpamitan pada ibu Sri nan cantik dan ramah ini. Kembali ku lanjutkan perjalanan. Mampir sebentar di Warug Kiuls di sebelah kiri jalan keluar dari Rama Cottage ini untuk menikmati makan siang, sudang klepet dan sayur buah kacang.

Kemudian aku melanjutkan laju motor. Setelah melaju sepanjang jalan utama 30 menit kemudian, kali ini berbelok ke arah kiri, menuju ke Padang Bay. 

Kuketahui, di Pura Luhur Silayukti sedang berlangsung Pujawali. Ida Bethare nyejer sejak Rabu, 3 Oktober 2012, hingga Sabtu, 6 Oktober 2012. Sudah kupersiapkan kain semenjak berangkat dari rumah pagi tadi. Dan aku bergabung dengan para pemedek lain. 



Kuparkir motor di pinggir pantai terdekat dengan pura, lalu berjalan perlahan, mengawali pujaku di Pura Segara. Ibu dan bapak menuntun anaknya ke arah pura, membawa haturan berupa banten persembahan, meletakkan di meja persembahan, dan kemudian bersimpuh serta bersila bersama. 



Para pemangku nguncarang mantra suci, lantunan genta terdengar menyeruak udara, semerbak wangi bunga dan dupa menyala. Ahh.... takkan pernah terhenti rinduku hingga di sini, untuk selalu datang berkali dan berkali.....

Berikutnya, kembali melangkah menaiki jalan menuju ke Pura Tanjung Sari. Kubawa canang berisi bunga, bersimpuh di hadapan Beliau, melantunkan puja Tri Sandhya dan menghaturkan Panca Sembah. 












Selesai bersembahyang, seorang pria paruh baya menyapa. Ah ya, ternyata dia adalah mantan pengurus Ikatan Orangtua Murid STPNDB. Anaknya yang kini sedang berada di luar negeri adalah mantan muridku. Hmm, sungguh sebuah dunia yang borderless. Perjumpaan dengan beragam tokoh spiritual yang smakin membuat pendewasaan dan kebijakan berkembang dalam beragam bentuk dan makna masing-masing.








Kembali aku beranjak bersembahyang ke Pura Telaga Mas, sebelum kemudian bersembahyang di Pura Luhur Silayukti. Betapa.... kulihat begitu banyak wajah dengan kedamaian dan keteduhan yang sungguh memberi kesejukan. 


Meski tua dan terlihat lelah, mereka tersenyum damai dalam beragam upaya untuk memuliakan Tuhan, Ida Sang Hyang Widhi Wasa.


Ada yang melantunkan kidung suci bersama,
ada yang menundukkan kepala dan mencakupkan kedua tangan sebagai bukti memuliakan Hyang Widhi,
ada yang dengan gaya kekanakan mencoba berkonsentrasi dan berbhakti,



Dari Pura Luhur Silayukti, aku menjejakkan kaki ke Pura Payogan, yang terletak di bagian bawah pura Luhur Silayukti. Kami mesti menuruni anak tangga sempit dan curam, ke bagian bawah bukit. Hingga akhirnya, berjumpa dengan pemandangan fantastis laut yang terbentang luas......

Hmmm, aroma segar hawa laut yg berhembus, khusuk puja yang kulantunkan, meski penuh sesak pemedek yang datang nangkil berduyun-duyun.... Ahhh, enggan rasanya aku berpaling.

Hingga akhirnya kulangkahkan kaki meninggalkan area Padang Bay, terasa enggan untuk berlalu...... aku ingin tinggal disana selamanya.
 
Bahkan, dalam perjalanan kembali ke Denpasar, masih kusempatkan untuk mampir, demi sebuah puja, bagi Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Kuasa, dengan setangkup puja bagi Nya, di Pura Sad Kahyangan Goa Lawah. 
 

 


 
 

Astungkara........ Aku selalu ingin memuliakan Beliau dalam beragam cara dan gaya, selagi aku masih mampu, menghirup udara, dan menghembuskannya kembali........ Selagi hayat masih dikandung badan, selagi jiwa masih milik raga ini.....
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar