Senin, 09 Juli 2018

Seleksi Masuk Mandiri Hari ke tiga dan ke empat, Wawancara. Kamis-Jum'at, 28-29 Juni 2018




Seleksi Masuk Mandiri Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali tahun 2018 untuk Wawancara dilaksanakan pada hari Kamis dan Jum'at, 28 - 29 Juni 2018. Kali ini terdapat 14 peserta sebagai kandidat calon mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali angkatan tahun 2018. Pada hari Kamis, 28 Juni 2018, terdaftar ada  750  kandidat atau calon mahasiswa peserta Seleksi Masuk Mandiri, dan terdapat 47 ruangan wawancara dengan empat bagian gedung, mulai  dari Gedung Padma bagian A dan B, Gedung Rebab bagian A dan B, Gedung  Lontar bagian A dan B, Gedung Genitri bagian B yang dipergunakan untuk  penyelenggaraan wawancara.  Pada hari Jum'at, 29 Juni 2018, terdaftar ada 650 kandidat atau calon mahasiswa peserta Seleksi Masuk Mandiri, dan terdapat 41 ruangan wawancara dengan empat bagian gedung, mulai dari Gedung Padma bagian A dan B, Gedung Rebab bagian A dan B, Gedung Lontar bagian A dan B, Gedung Genitri bagian B yang dipergunakan untuk penyelenggaraan wawancara. Terdapat 120 dosen dan tenaga pengajar yang mewawancarai mereka pada masing-masing hari untuk menguji wawancara terkait Seleksi Masuk Mandiri Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali tahun 2018.


Pada hari Kamis, 28 Juni 2018, Aku menguji di Gedung Lontar B, ruang 102, bersama dengan I Gusti Witarsana, SSt.Par, MM, dan Silfina Vandramilla, S.Par., dengan 16 kandidat calon mahasiswa yang sebelumnya telah mengikuti Seleksi Tes Tulis, baik bahasa Inggris dan Potensi Diri. Pada hari Jum'at. 29 Juni 2018, aku menguji di Gedung Lontar A, ruang 201, bersama dengan I Made Purwa Dana Atmaja, S.ST.Par., M.Pd., dengan 16 Kandidat calon mahasiswa yang sebelumnya telah mengikuti Seleksi Tes Tulis, baik bahasa Inggris dan Potensi Diri.

Terdapat dua Program, yakni Program S1 dan Program D4, serta sepuluh Program Studi yang tersedia pada Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali, yakni (1) Program S1, Program Studi Bisnis Hospitaliti (BHP), (2) Program D4, Program Studi Manajemen Akuntansi Hospitaliti (MAH), (3) Program D4, Program Studi Destinasi Pariwisata (DPW), (4) Program D4, Program Studi Pengelolaan Perhotelan (PPH), dahulu bernama Administrasi Perhotelan (ADH), (5) Program D4, Program Studi Pengelolaan Usaha Rekreasi (PUR), dahulu bernama Manajemen Kepariwisataan (MKP), (6) Program D4, Program Studi Pengelolaan Konvensi dan Acara (PKR), dahulu bernama Manajemen Konvensi dan Perhelatan (MKH), (7) Program D4, Usaha Perjalanan Wisata (UPW), dahulu bernama Manajemen Bisnis Perjalanan (MBP), (8) Program D3, Program Studi Tata Hidang (THG), dahulu bernama Manajemen Tata Hidangan (MTH), (9) Program D3, Program Studi Seni Kuliner (SKL), dahulu bernama Manajemen Tata Boga (MTB), (10) Program D3, Program Studi Divisi Kamar (DIM), dahulu bernama Manajemen Divisi Kamar (MDK)



Pada hari Kamis, 28 Juni 2018, di Gedung Lontar B, ruang 102. Yang pertama masuk ruang adalah, I Kadek Gody Govinda Mulyawan. Dia tamatan SMK jurusan Boga, dan kini ingin melanjutkan sekolah pada Program Studi Seni dan Kuliner. "Saya ingin menjadi seorang Chef handal kelak, dan dapat membuat keluarga bangga terhadap saya", Ujarnya mantap saat ditanya alasan memilih Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali.

Ada Paulus Adriano Jeharu yang berasal dari Labuan Bajo. Dia menguasai dengan baik wawasan mengenai destinasi di Labuan Bajo, dan memilih program studi Usaha Perjalanan Wisata dengan tujuan bisa memahami dengan baik ilmu ini, dan mengembangkannya pada daerah asal kelak. Ada pula Saulus Adriyantho Ndun, yang berasal dari Rote, yang menjelaskan bahwa dengan pemahaman baik mengenai potensi daerah wisata, kita mampu mengembangkan destinasi secara harmoni. Dia berharap lebih banyak pemuda daerah yang maju dalam bidang pendidikan, dan mampu menerapkannya pada daerah asal masing-masing.


Ada pula kandidat Putu Ayu Winda Paramita yang sangat paham mengenai dunia bisnis pariwisata dan juga perhotelan, ingin membuka berbagai peluang kerja terkait dunia seni kuliner, namun tetap bersikeras memulai pada Program Studi Bisnis Hospitaliti. Ah, semoga engkau berhasil mewujudkan cita-cita mu kelak, bahkan juga cita-cita kedua orangtua......

Berikutnya masuk seorang calon mahasiswa bernama Inno Recha Surya Insani yang berasal dari Tulungagung, namun sudah lama menetap di Bali. Tertarik pada dunia akuntansi perhotelan, dan ingin membuktikan kemampuannya pada Program Studi Akuntansi Hospitaliti.

Kemudian seorang kandidat yang merupakan jawara Silat, dengan tubuh atletis, Made Teja Kusumagita Iswara. Dengan potensi tinggi terkait dunia pariwisata dan perhotelan, kami inginkan dia berkecimpung pada Program Studi Pengelolaan Perhotelan, namun dia bersikeras memilih Usaya Perjalanan Wisata, dengan alasan ingin mengupas dan mengembangkan berbagai Destinasi serta pengelolaan perjalanan wisata.

Ada lagi Ni Luh Putu Pramudya Atma Jayanthi yang cantik, cerdas, ramah, dan keluarga yang sudah berkecimpung lama pada dunia pariwisata juga perhotelan. Kakaknya juga merupakan alumni STP Nusa Dua Bali. Semoga menjadi awal yang membuka jalanmu menuju keberhasilan kelak, anakku.....
Berikutnya, ada I Made Muliartha, tamatan SMA tahun lalu, yang berniat melanjutkan pada Program Studi Seni Kuliner. Dia sudah terbiasa mengelola Resto milik keluarga di salah satu pantai di Bali. "Tahun lalu saya belum tergugah untuk melanjutkan pendidikan. Ingin membuktikan pengalaman bekerja saya terlebih dahulu". Ujarnya saat ditanya mengapa baru tahun ini berniat melanjutkan pendidikan.



Pada hari Jum'at, 29 Juni 2018, di Gedung Lontar A, ruang 201. Menguji bersama I Made Purwa Dana Atmaja, S.ST.Par., M.Pd., yang pertama masuk ke ruang adalah Kadek Feby Widyantari yang sama sekali belum pernah bepergian jauh selain ke Gianyar. Perempuan muda cantik yang tinggal di Denpasar ini memilih Program Studi Manajemen Akuntansi Hospitaliti dan Prodi Pengelolaan Perhotelan. Semoga niat dan kerja kerasmu kelak akan membuktikan hasil yang dikau peroleh, anakku.

Berikutnya ada Kadek Shinta Purnama Dewi, yang berasal dari Lombok, dan juga telah mengikuti Seleksi Bersama Masuk Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali dari Lombok pada tanggal Juni 2018 lalu, namun kini mengikuti Seleksi Masuk Mandiri Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali, dengan harapan dapat diterima menjadi mahasiswa pada Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali. "Saya memilih Program Studi Seni Kuliner serta Usaha Perjalanan Wisata. Semoga saya bisa menjadi salah satu mahasiswa dari kedua program studi tersebut", demikian Shinta bertutur.
Kemudian masuk seorang kandidat cantik bernama Dewa Ayu Abhinandari Prajna Prathisthita. Nama saya berarti Bidadari yang turun ke bumi, dan semoga saya bisa sukses pula menjalani hidup kelak dalam Program Studi yang saya pilih, yaitu Pengelolaan Konvensi dan Acara, serta Usaha Perjalanan Wisata, ujar kandidat yang kami wawancarai ini.

Tidak lama kemudia masuk seorang kandidat bernama Mona Bernika Karlo Tarigan. "Saya berdarah Batak namun belum pernah ke kampung halaman, yaitu Medan. Lahir dan tinggal di Malang, saya lulusan SMA Taruna Malang yang kini bernama SMAN 10. kedua orang tua bekerja di Papua. Sekarang saya tinggal bersama adik di Bali. Saya sudah terbiasa mandiri semenjak kecil". Ujarnya mantap sambil menjelaskan bahwa dia memilih Program Studi Bisnis Hospitaliti dan Pengelolaan Perhotelan. 

Berikutnya ada I Made Andika Putra Liska, yang memilih Program Studi Manajemen Akuntansi Hospitaliti dan Pengelolaan Perhotelan. Bapaknya pekerja pariwisata di Hotel Patra Jasa, kakak bekerja di Anvaya Hotel. Jelas memperlihatkan bahwa sekeluarga sudah menggeluti dunia pariwisata dan perhotelan dengan cukup baik. Semoga kelak engkau sukses pula, anakku.

Ada pula, Gusti Putu Krisna Sukma Nugraha yang berasal dari Tabanan, dengan kedua orangtua petani, dan dia sangat paham mengenai budaya Bali, cerdas, dan motivasi kuat untuk sukses pada bidang pariwisata juga perhotelan. Pemuda pekerja keras dengan semangat tinggi inilah yang dibutuhkan bangsa ini untuk memperlihatkan prestasi positif kaum muda dalam membangun negeri. Semoga engkau beruntung dan memperoleh anugerah dalam perjuanganmu di sekolah ini kelak.

Selanjutnya ada Muhammad Rizal yang berasal dari SMKN 5 Denpasar, jurusan Boga, yang memilih Seni Kuliner serta Tata Hidangan. Dari jawaban tegas dan penuh semangat, serta sorot mata teguh, dia memperlihatkan tidak ada ragu sedikitpun atas pilihan yang diambilnya. Dia mengetahui tepat, apa dan siapa dirinya, harapan dan keinginan yang akan diraih di masa depan, dalam bidang Food and Beverage di dunia perhotelan.


Ada lagi kandidat yang kami wawancarai, Muhammad Ibnu Aziz dari Banyuwangi yang begitu polos dan bersemangat dari Banyuwangi. Pertama kali ke Bali, dan mencoba keberuntungan di Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali, sebagai kandidat mahasiswa di sini, dengan pilihan Program Studi,  Pengelolaan Konvensi dan Acara serta Pengelolaan Perhotelan

Apa pun, siapa pun, dan dengan cara bagaimana pun, para kandidat atau calon mahasiswa yang datang mengikuti, baik Seleksi Bersama Masuk STP Nusa Dua Bali, atau Seleksi Masuk Mandiri Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali, kalian datang dengan membawa harapan besar, mencoba mengawali perjalanan karir sebagai mahasiswa, menginginkan yang terbaik bagi diri kalian....... Semoga yang terbaik pula bagi kalian semua.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar