Rabu, 17 Agustus 2011

17 Agustus an















17 Agustus.... Jika ada yang bertanya, “apa maknanya, gak ada manfaatnya” Maka, akan kuminta balik bertanya pada diri sendiri... “Memangnya, apa yang sudah kau beri, bagi diri sendiri dan negeri ini, selain sakit hati dan pesimis yang perlahan menggerogoti hati”

17 Agustus, dulu dan kini, jelas berbeda dalam bentuk, fungsi dan makna. Para pejuang yang bersusah payah mengorbankan kepentingan diri sendiri, keluarga dan sahabat tercinta... Dan kita yang kini tegak berdiri, dengan berjuta dinamika kehidupan yang melingkupi.

17 Agustus, maka, atas nama Tuhan yang kami puja, dengan berbagai latar belakang agama yang tumbuh berkembang bersama. Dengan berbagai latar belakang suku, adat istiadat, budaya yang kami punya. Dengan berbagai tingkat usia di antara kami semua. Disinilah kami berada, sebagai saksi atas kedigjayaan Sang Saka Merah Putih, sebagai generasi penerus yang bersumpah setia untuk tetap mengisi kemerdekaan yang kami dapatkan, sebagai penyungsung yang tegak membela kehormatan negeri ini. Bersatu kami, dengan segenap asa, dalam segala keterbatasan diri, berbekal semangat kebersamaan untuk selalu berbagi......

17 Agustus,

Karena ceria dan bahagia adalah hak setiap orang, maka kami berusaha mengisi kemerdekaan dengan cara yang kami bisa, untuk mewujudkan ceria dan bahagia....

Jika banyak orang sudah kehilangan sense of humour, maka yang tertinggal hanya sense of sensi, kaleeee. Kita harus belajar dari wajah polos mereka, hati suci dan bersih, dengan berbagai latar belakang agama, suku dan adat istiadat. Bersama mengisi 17 Agustus an....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar