Senin, 03 Mei 2010

The Three Musketeers, Persahabatan yg Bagai Kepompong

"Daivam manusha rupena”. Tuhan hadir di muka bumi dalam bentuk manusia. (http://nyamakotabaru.multiply.com/reviews/item/11). Maka, satu musuh terlalu banyak, seribu sahabat masihlah kurang.

Banyak sahabatku yg terkadang malah belum pernah berjumpa. Kami bisa berceritera seru tentang banyak hal, dari pelajaran, pekerjaan, keluarga, sahabat, perjalanan, dunia spiritual, rencana ke masa depan, atau pengalaman di masa lalu. Ada beberapa di antaranya yang termasuk sering diskusi tentang berbagai hal, dari astral hingga kelas percepatan, dari kunci hingga perjalanan spiritual, dari alam sekala juga niskala, tempat bertanya dikala ragu menerpa, dan saling memotivasi. Mereka termasuk senior, banyak miliki wawasan pengalaman dan pengetahuan. Persahabatan yang terjalin, walau di awalnya tanpa berjumpa secara nyata, terus berkembang, sehingga dapat copy darat dan saling mengenal anggota keluarga masing-masing. Aktivitas yang sering dilakukan hanya diskusi seputran agama, spiritual dan sosial, dan beberapa kali adakan perjalanan spiritual bersama. Tidak berusaha mencampuri ranah pribadi masing-masing. Kusebut mereka dengan The Three Musketeers. Dengan semboyan nya "One for all, and all for one", saling peduli, walau hanya sebatas diskusi dan saling memotivasi.

Hemmm, kenapa Musketeers? dan bukannya Krishna, Bisma, Dronacharya, Kripacharya, para Pandawa? Ah... semua adalah sama, tokoh-tokoh mulia lainnya, semua menguraikan kisah yang abadi dan bertutur tentang esensi keberadaan manusia sepanjang masa dimanapun mereka berada, persaudaraan dan persahabatan. Manusia adalah mahluk sosial, tidak ada tokoh yang berdiri sendiri, semuanya saling kait mengait, saling berhubungan. Dihubungkan oleh hukum Dharma dan Karma yang mengikat setiap pribadi. Dharma dan Karma ini melingkupi setiap tokoh dan menghubungkannya dengan ruang (dimana saja) dan waktu(dahulu, kini, dan yang akan datang). Maka, ada Udin, Lolak, Lolet, dan yang lainnya ....

Persahabatan dan persaudaraan merupakan nilai yang universal dan abadi. Universal, karena nilai tersebut berlaku umum, ada dimana saja, dalam tatanan budaya apapun. Tidak berbatas antar pria dan wanita, tua dan muda. Abadi, karena ada dan akan tetap ada sampai kapan pun(eternal). Seseorang bisa meninggal, namun nilai-nilai yang dimilikinya akan dikenang abadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar