Jumat, 27 Agustus 2010

Gerakan Bersih Pantai, Uji Sidang dan... Bengkel.


Dapatkan dua surat penugasan dalam satu hari? Ehm, selama masih bisa berjalan dengan lancar, dan.. yakin kita sanggup lakukan, knapa harus takut? Adrenalin yang berpacu dan memancing semangat untuk jalani ini semua. Hmmm, bukankah, setiap dari kita, perlu faktor pemicu untuk memotivasi diri dalam mencapai prestasi maksimal?


Maka, kususun rencana mengikuti penugasan ini, satu untuk mengikuti kegiatan Gerakan Bersih Pantai pada pukul 7 pagi bersama Pemda, murid SD, SMP dan SMA di Benoa, jajaran pegawai dan pimpinan PT BTDC, dan mahasiswa semester 1 STPNDB, di sepanjang pantai yang dikelola oleh PT BTDC, satu lagi Ujian Sidang, menguji skripsi yang merupakan tugas akhir para mahasiswa STPNDB, pada pukul 8.30 di Gedung PA 103 bersama ibu Dwi dan ibu Tri.

Selesaikan semua urusan rumah tangga, dari mencuci baju, menyiapkan sarapan keluarga, mengecek kesiapan putra sulungku yang berangkat ke sekolahnya, SMA neg. I Denpasar, di jalan Kamboja, dan mempersiapkan baju olahraga yang akan kukenakan. Jas yang akan kukenakan untuk menguji Ujian Sidang sudah kusimpan dengan baik di STPNDB, sehingga begitu selesai dengan kegiatan Gerakan Bersih Pantai, aku bisa langsung ber metamorfosis tampil cantik dan pantas menguji mahasiswa yang juga mengenakan seragam ber jas mereka.

Berangkat pukul 6.30 pagi bersama motor astrea 800 tercinta, aku masih harus menuju STPNDB yang terletak di jalan Raya Dharmawangsa, Kampial. Kusadari, kuletakkan daftar hadir mahasiswa Program Diploma IV Jurusan Manajemen Hospitaliti Program Studi Administrasi Perhotelan semester 1 di atas meja. Walau mungkin Bagian Administrasi Akademik juga sudah membawa daftar hadir seluruh mahasiswa smt 1, tapi alangkah baiknya mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin. Kulihat pak Wirtha yang juga sering aktif membantu meng handle kegiatan mahasiswa sedang bergegas berangkat menuju pantai. Setelah mengambil daftar hadir, aku mengarahkan laju kendaraan menuju pintu gerbang kawasan BTDC, mengarah ke Amphi Theater yang terletak di Peninsula, melalui pinggiran hotel Grand Hyatt.

Tiba disana, segera bergabung dengan para mahasiswa yang sedang melaksanakan kegiatan, bertemu rekan dosen dari STPNDB dan pegawai PT BTDC yang juga ikut bertugas. Ibu Irene yang merupakan KPS ADH tidak bisa bergabung bersama, karena tidak punya pengempu. Hmm, dengan anak dua, bisa kubayangkan kehebohan dalam sebuah keluarga tanpa ada yg bantu. Ibu IGA Mirah tidak bisa ikutan karena pulang kampung ke Singaraja, mecaru dan punya masalah keluarga. Hmm, siapa sih di dunia ini, yang tidak punya masalah? Namun tergantung kini, punya toleransi tinggi kah terhadap orang lain dan diri sendiri? Kompetensi tidak semata ditentukan oleh tingkat pendidikan dan pengalaman, bukan? Namun juga, willingly to help each other, semangat, dan..... narsis, barangkali, yeach? hahahaha... (Santibangetdeh.com)

Setelah bergeser dari pantai di bagian kawasan Timur, temui para dosen dan mahasiswa disana, aku dan ibu Ayu Ariasih bergerak ke pantai di bagian Barat, berbincang dengan para dosen lain dan juga para mahasiswa. Mengambil beberapa foto, ehm... sebuah kamera di tangan, sangat menyenangkan lakukan ini, berkumpul bersama sahabat, keluarga, dan membuat foto bersama. Selesai kegiatan Gerakan Bersih Pantai pukul 8 pagi, kami berkumpul di lapangan yang terletak di Peninsula, bergerak mendekati Amphi Theater. Aku berpamitan pada rekan-rekan lain, dan lanjutkan perjalanan ke arah kampus kembali.

Tiba di kampus, ber metamorfosis, cukup dengan kenakan jas biru, sudah siap menguji mahasiswa. Ada empat orang yang akan kuuji kali ini bersama ibu Dwi dan Ibu Tri. Yan Novyana, Ary Aryathi, Haris, dan Govinda. Hmmm, semoga mereka sukses jalani ini semua, dan buktikan yang terbaik bagi diri mereka selalu. Saat proses ujian sedang berlangsung, kuterima telpon dari ibu Ary, pegawai di kampus Pasca Sarjana untuk Program Studi Kajian Budaya, mengingatkan bahwa aku belum menyerahkan bukti kuitansi pembayaran Program matrikulasi, SDPP, dan SPP. Hmmm, saatnya hubungi suami dan merayunya untuk mencari di tumpukan berkas rak buku kami, lalu membawanya ke Gedung Prof. Bagus sekarang juga, karena aku masih di Nusa Dua hingga siang.

Pukul 12.00 seluruh kegiatanku di kampus STPNDB selesai. Bu Tri harus segera ke Prodia, ngecek kadar trombosit dalam darah anak dan suami yang alami gejala demam berdarah. Ini sudah kali yang ketiga. Bu Dwi juga segera pamit pulang. Aku berpamitan pada bu Irene dan PakNgah Sudarma yang ada di ruangan. menggerakkan motor menyusuri jalan By Pass Ngurah Rai. Melewati perempatan kampus Unud di Bukit, melampaui pertigaan Bandara Ngurah Rai, melalui Simpang Siur, memasuki jalan Sunset Road menuju ke arah Jalan Imam Bonjol, dan.... motorku mati.

Hmmm, kubuka motor, melirik kantong bensin, kosong melompong. Woowww, cobaan lain. PakYan, dikau benar, ujian bagi kelas percepatan kadang hadir tak terduga. Saat kupikir semua akan baik dan lancar, ada ujian lain yang terkadang hadir dan semakin berat. Maka, kudorong perlahan si hitam, astrea 800. 50 meter berjalan, kutemui sebuah pom bensin di sebelah kiri jalan. Astungkara.... Bensin kuisi, petugasnya berteriak, bensin mengalir keluar dari kisi-kisi karburator. Hmmm.. kututup aliran bensin dengan mengunci tuas di sebelah kiri. Kembali berjalan di tengah terik matahari, kali ini dengan tujuan mencari bengkel motor. Mengenakan jaket kebesaran berwarna cokelat, helm bertengger gagah di kepala, kaca mata hitam, ber celana panjang, lengkap dengan kaus kaki dan sarung tangan, serta slayer di leher. Ah hahaha, aku bagai beruang kutub kesasar di padang pasir.

Jumpa bengkel resmi Yamaha di seberang Warung Pasundan, mereka menolak tangani, karena tidak paham perbaiki karburator Honda. Kembali berjalan susuri Sunset Road, akhirnya kutemui bengkel motor di jalan Imam Bonjol. Swaha, Tuhan Maha Besar. Akhirnya, setelah diperiksa, mereka temukan bahwa kunci karburator longgar, maka cukup hanya dikencangkan saja baut2nya, motor bisa bergerak lancar lagi. Bersyukur banget dah...

Dan kini, Sabtu, 28 Agustus 2010, bangun dini hari, bersiap untuk menyelesaikan urusan rumah tangga. Dari membuat sarapan bagi keluarga tercinta, cuci dan jemur baju, biarkan simbok memasak di dapur, dan.. aku bersiap untuk laksanakan penugasan berikutnya, mengikuti Seminar Pariwisata pukul 8.30 pagi hari di Kampus Universitas Udayana, Jalan Jend. Sudirman Denpasar.

Swaha, Tuhan Maha Besar, aku masih diberi kesempatan membuktikan prestasiku dalam jalani ini semua dengan baik-baik saja.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar