Senin, 23 Agustus 2010

Layangan Yudha

Minggu, 22 Agustus 2010. Setelah sekian lama tidak pulang kampung ke Kerambitan, kuputuskan untuk pulang. Berangkat pukul tujuh pagi, aku mampir ke jalan Antasura dimana ipar dan mertua berdiam, untuk membawakan sekedar kue yang kubeli dari pasar. Anak Sulung harus menyelesaikan tugas kelompok di sekolahnya, suami sedang konsentrasi di proses penulisan disertasi, dan si bungsu memutuskan tidak ikut bepergian.


Sepanjang jalan Diponegoro sudah terasa berkah hujan selama perjalanan. Hingga tiba di Jeroan, Desa Batuaji Kelod, Kecamatan Kerambitan. Bercengkerama dengan Dewa Biyang dan para saudara lainnya, tertidur lelah di kamar dengan lamunan tentang masa lalu, berkumpul bersama kedua Dewa kakeyang, dewa niyang, kedua orang tua, dan kakak juga kedua adikku. Setelah cukup lama bercerita, aku berpamitan untuk kembali ke Denpasar.

Tiba di rumah, lalu disambut heboh si bungsu yang mendapat hadiah layangan gede "Dari tetangga dekat pura" katanya... Ya ampuuunnn. Layangan itu berukuran 4 X 6 meter. Mereka berdua menggotongnya sepanjang jalan perumahan menuju ke rumahku.

Hmmm, gimana menyimpannya, merawatnya, menaikkan layangan tersebut??
Wah, wah, wah....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar