Rabu, 16 Januari 2019

Aplikasi Manajemen Program Studi Administrasi Perhotelan STP Nusa Dua Bali 2019




Aplikasi Manajemen Program Studi Administrasi Perhotelan Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali Tahun 2019

Program Diploma IV Program Studi Administrasi Perhotelan Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali semester delapan memiliki mata kuliah  yang termasuk dalam kelompok Mata Kuliah Keahlian Berkarya, yakni Aplikasi Manajemen (APM). Di awal semester mereka diminta membuat struktur organisasi kelas bagi Aplikasi Manajemen, mengunjungi suatu kabupaten, menggali informasi, menjalin interaksi, menemukenali situasi dan kondisi yang terkait dengan topik yang telah ditetapkan, menghubungi narasumber yang sesuai, mempersiapkan proposal, dan mulai bekerja dengan langkah-langkah yang telah direncanakan.

Kelas A lokasi APM bertempat di Kabupaten Klungkung, dengan dosen penanggungjawab Drs. Dewa Ketut Sujatha, M.Si., Ni Nyoman Sukerti, SE., M.Si., I Dewa Putu Hendri Pramana, S.Kom.,  Kadek Andita Dwi Pratiwi, S.ST., Par.

Kelas B lokasi APM bertempat di Kabupaten Karangasem, dengan dosen penanggungjawab Luh Gede Sri Sadjuni, SE., M.Par., Dra. NDM Santi Diwyarthi, M.Si., Nyoman Gede Mas Wiartha, SE., S.IPI., M.Par., Ni Putu Diah Prabawati, S.ST.Par., M.Par.

Kelas C lokasi APM bertempat di Kabupaten Jembrana, dengan dosen penanggungjawab Ir. Nyoman Sukana Sabudi, M.P., Dr. Irene Hanna H. Sihombing, SE., MM.,  Putu Diah Sastri Pitanatri, S.ST.Par., M.Par., Nyoman Sukarma, SE.

Kelas D lokasi APM bertempat di Kabupaten Buleleng, dengan dosen penanggungjawab Dra. Ni Luh Ketut Sri Sulistyawati, M.Par., I Wayan Jata, S.Sos., M.Phil., Ni Made Suastini, SE., MM., Drs. I Nyoman Wirtha.

Seiring dengan arah kebijakan pemerintah, khususnya Kementerian Pariwisata, terkait pengembangan destinasi pariwisata, terdapat 10 program strategis yang akan dilaksanakan pada tahun 2019. Salah satu di antaranya adalah pengembangan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas.
“Selama periode 2019 – 2024, investasi sektor pariwisata antara lain untuk membangun 120.000 hotel rooms, 15.000 restoran, 100 operator diving, 100 marina, 100 kawasan ekonomi Khusus (KEK), 100.000 homestay, dengan melibatkan peran serta dunia usaha dan UKM pariwisata”, ujar Menteri Pariwisata, Arief Yahya, di Jakarta, 20 Desember, saat acara Jumpa Pers Akhir Tahun. https://www.genpi.co/berita/4305/ini-strategi-kemenpar-di-tahun-2019
Pada tahun 2018, dari target capaian jumlah kunjungan wisatawan sebesar 17 juta, meleset jadi 16 juta wisatawan mancanegara, karena adanya beberapa bencana yang terjadi.  Dengan jumlah pergerakan wisatawan nusantara sebesar 275 juta. Besar pencapaian devisa menjadi US $ 17.6 miliar, atau rata-rata pengeluaran per kunjungan US $ 1.100 per wisatawan mancanegara.

Pada tahun 2017, Kementerian Pariwisata mengimplementasikan tiga program prioritas untuk pariwisata Indonesia. Ketiga program tersebut mencakup digital tourism (pariwisata digital), homestay (pondok wisata), dan konektivitas udara.

Dalam rangka mencapai target jumlah kunjungan wisatawan mancanegara 20 juta pada tahun 2019, pemerintah membuat program Super Extra Ordinary yang berupa Border Tourism, Tourism Hubungan Strategi, dan Low Cost Terminal sebagai penentu utama keberhasilan meraih target tersebut.

Sebagai sebuah lembaga pendidikan di bawah Kementerian Pariwisata, Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali, khususnya Program Studi Administrasi Perhotelan, melaksanakan penerapan kurikulum berupa Aplikasi Manajemen dengan menggali beragam informasi dan kompetensi yang berkembang di tengah masyarakat. Dan, sebagai bentuk dukungan terhadap program kerja Kementerian Pariwisata, implementasi APM kali ini terkait dengan homestay.

Pembangunan dan perkembangan homestay atau pondok wisata yang berfokus di 10 destinasi prioritas,  pada tahun 2017 terbangun 20.000 homestay, tahun 2018 sebanyak 30.000 homestay, dan tahun 2019 dengan target sebanyak 50.000 unit. Sudah tentu keberhasilan ini tidak bisa terjadi hanya dengan berjalan sendiri tanpa melibatkan masyarakat pemilik dan desa terkait, pihak pemerintah, pengusaha jasa wisata, tavel agent, tenaga ahli, dan berbagai pihak lain.

Penyebaran pembangunan dan perkembangan homestay pada masing-masing 10 destinasi prioritas, pembangunan konektivitas udara khususnya menambah jumlah kursi pesawat, sebanyak 4 juta kursi tahun 2017, dan kebutuhan 30 juta kursi pesawat untuk mencapai target wisatawan mancanegara (wisman) sebanyak 20 juta pada tahun 2019. Hal ini dilakukan dengan menerapkan sejumlah strategi.  Strategi 3A yakni Airlines-Airport, Air Navigation, dan Authorities juga disiapkan untuk membangun konektivitas udara. Kemenpar dalam hal ini bekerja sama dengan PT Angkasa Pura I, II, dan Air Nav Indonesia. 

Sudah tentu, program yang baik membutuhkan kajian dari berbagai pihak dan terkait dengan banyak bidang yang mampu bersinergi dengan harmonis pula. Hal ini melibatkan proses untuk menggali data dan informasi, kemudian dibarengi dengan proses melakukan analisis, evaluasi berkali-kali, kerjasama dengan banyak pihak, hingga pelaksanaan diklat sebelum tiba pada suatu kesimpulan akhir. Maka para mahasiswa dan mahasiswi berupaya menjalin komunikasi intens dengan pihak manajemen dan pelaksana homestay, demi tercipta hubungan baik, kinerja positif, dan mampu mencapai pemahaman yang baik pula secara bersama-sama.

Kuliah Perdana yang dilakukan pada hari Rabu, 16 Januari 2019, khusus membahas tentang Mata Kuliah Aplikasi Manajemen, berupaya menyampaikan informasi pada para mahasiswa Program Diploma IV Administrasi Perhotelan Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali, sekaligus menyatukan persepsi yang mungkin berkembang di antara pihak Prodi juga mahasiswa semester delapan. Pada semester akhir ini, mereka tidak hanya melaksanakan mata kuliah Aplikasi Manajemen, namun juga mempersiapkan proposal skripsi mereka, mengikuti beragam mata kuliah yang harus ditempuh pada semester delapan.

Semangat, anak-anakku sayang. Kalian pasti bisa menjalani ini semua. Ingat, jaga kesehatan, tetaplah jaga kebersamaan, dan juga jalinan kerja sama di antara kalian semua……

Tidak ada komentar:

Posting Komentar