Jumat, 02 April 2010

My Lord.....

Dewi Cantik, sohibku di laman persahabatan (Face Book) bilang :

Om Sri Sai Kalikalmashanaashine Namah Salutations to Sri Sai, the One who destroys impurities of Kali age....

Artinya :
Saya membuat keputusan setiap kali diperlukan.
Saya membuat hal yang saya inginkan terjadi dalam hidup saya,
dan saya bertanggung jawab sepenuhnya.

Saya tidak mengandalkan orang lain untuk menyelesaikan masalah saya.
Walaupun saya tetap memerlukan bantuan orang lain,
tetapi sayalah yang tetap mengambil keputusan
untuk membuat mimpi saya menjadi kenyataan.

Ah,
seberapa banyak kita berani menerima tanggungjawab, berani jujur bertanggungjawab atas segala perbuatan kita? Sebaliknya, seberapa sering kita mempersalahkan orang lain, mencari-cari kambing hitam, dan, berlaku... "Buruk muka cermin dibelah"

Tugas yang tidak selesai, menghancurkan barang, membuang waktu dan tenaga secara sia-sia, mengomeli anak dan sahabat yg dianggap mengganggu, menuduh wanita lain merebut suami / pacar, menyiksa diri dan mencaci maki, mencuri kertas kerja teman agar terlihat hebat di mata guru, hanya berdiam diri, mengejek tetangga dan teman kerja, bahkan, melarikan diri dari kenyataan, memilih menghindari....

Hmm,
Tuhanku...
Tapi, aku khan hanya seorang manusia biasa, bukan dewa atau dewi, bukan pula malaikat.
Aku khan manusia yang masih bawa sisi manusiawi.... Eh hehe.. jadi semacam alasan untuk mencari pembenaran atas sikap egois.

Semoga...
Semoga dengan bimbinganMu, di dalam jalanMu, teguranMu...
kami akan tumbuh dan berkembang menjadi manusia-manusia dewasa yang bijak dalam menghadapi tiap riak gelombang kehidupan....

4 komentar:

  1. Kok artinya panjang banget Mbak?

    BalasHapus
  2. Eh hehe...
    Barusan dapat info dari ibu Dewi cantik..
    itu salah arti. Seharusnya cuma, Tuhan adalah sumber cahaya, pelita kehidupan bagi kita. Monto lonto... Saya yg salah. Tapi, melihat dari comment di FB, langsung... 2 org yg keliru slama ini, dapatkan pencerahan. Bukankah.. ini pertanda, Tuhan sering bekerja dg cara yg tidak pernah kita duga? Hidup ini indah tergantung dari cara kita juga memandangnya, bukan?

    BalasHapus
  3. memandangnya atau memandang-Nya? :)

    BalasHapus
  4. eh hehe, bisa keduanya, pak Dokter yg kritis...
    Cara kita dalam memandang kehidupan itu sendiri, dan cara kita dalam memandang Tuhan... apakah Tuhan dianggap ga mau nolong kita saat susah, atau, entah gimana lagi yg lainnya...

    BalasHapus