Rabu, 23 Februari 2011

Cinta Putih


Cinta.....
"Tidak bisa memilih dimana dia lahir, kapan akan lahir, mengapa dan bagaimana terlahir" Itu kata Emakku dahulu.... Kini baru kutahu, bahwa emak ternyata benar dalam segala cara dan langkah yang dahulu sering kali kuanggap salah.

Cinta bapak dan emak yang telah mengantarku menjadi manusia dewasa teruji dalam segala situasi, terjatuh dan bangun berkali, meniti tiap jembatan terjal dalam kehidupanku. Bersama suamiku, sahabat dalam selimut tidurku, musuh ditiap diskusiku, kakak sekaligus orang yang sungguh berperan sepanjang hidup. Bersama anak-anakku, buah kasihku, permata hati, yang membuatku terus bertahan di tiap aral terjal yang kutemui. Anak adalah alasan utama knapa aku mengarungi jeram terjal ini.

Namun cinta.....
karna engkaulah yang jadi pelangiku, di saat asa perlahan pergi menjauh dan terlihat semakin kelu langkahku menggapai sisi lain dari hati. Cinta.... engkau beri arti bahwa wanita anugerah terindah dengan angkasa penuh bunga merekah.

Aku berlutut di hadapmu....
bawa aku selalu di hatimu,
cukup hanya dihatimu.
Karna cinta, bukan lagi sekedar nafsu,
bukan pula materi belaka....
Karna cinta,
bukan berkutat pada hak milik semata
karna cinta,
akan tetap indah, wlo hanya bagi cinta itu sendiri.
karna cinta, suci adanya.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar