Sabtu, 13 April 2013

Tirta Yatra STPNDB ke Pura Besakih, Sabtu, 13 April 2013


Setelah berbelanja ke pasar di pagi hari, mencuci pakaian anggota keluarga, dan menyiapkan bekal makan siang anak-anakku ke sekolah, aku bersiap. Hari ini para pegawai Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua mengadakan perjalanan persembahyangan. Tujuan kami adalah Pura Luhur Besakih yang terletak di kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem.


Ku kendarai motor tuaku menuju ke tempat garase mobil kantor kami. di sana sudah ada ibu Ketut Riyani, bersama ibu mertuanya, lengka[ dengan dua sokasi banten. Tak lama kemudian tiba ibu Komang Ariwati. Kami akan berangkat dengan menggunakan dua mobil. Satu mobil lagi bergerak dari Nusa Dua bersama rombongan teman yang ber tempat tinggal di Nusa Dua.




Pukul 8 tepat, kami bergerak dari garase mobil yang terletak di jalan Narakusuma, Denpasar. Satu mobil kijang innova, dan satu mobil pregio menembus jalan raya, menuju Sanur, berbelok di by pass Ngurah Rai, dan masuk ke by pass IB Mantra.

Di pinggir jalan raya, menunggu bapak Gede Darmika. Kepala Pool Kendaraan kami yang baru bertugas pada jabatan tersebut selama se bulan. Namun berhubung anaknda tercinta ngamuk, bersikeras tidak mau bergabung dengan rombongan kami, maka mereka sekeluarga terpaksa mengendarai motor, sepanjang berpuluh kilometer menuju Pura Besakih. Dheeuuhh, sungguh, sebuah perjuangan kasih orangtua terhadap anaknya.



Pukul 10 tepat, rombongan kami tiba di Pura Luhur Besakih. Dan masing-masing sahabat bergerak dengan banten yang akan dihaturkan, menuju pada masing-masing pedharman.


















 

 


 


 


 


 


 



 
 
 


 

 
Aseli...... asam di gunung, garam di laut. Yang satu, mangku, putih polos, dan satunya lagi rame kayak gulali. Hohoho....
 


















 Aku pernah menggendong anakku bagai ini, berjalan tiga km dengan dua pejati di kepala, menghampiri Pura Batur yg penuh sesak. Dan, meski tak selalu bisa mendampingi mereka, kasih ku akan selalu menyertai setiap jejak langkah mereka, entah kapan, kemana dan dimana berada.....




mejeng









Ngiring mesandekan dumun, mengibung ngajeng lungsuran banten. Ketipat saur kacang, siap bali sambel matah, jaen pesan..... Astungkara. Kebahagiaan kita yg tentukan, bukan?? Meski sederhana, kebersamaan di antara kita akan bertahan lama.... Tanpa menandang gelar dan kasta, usia dan harta.

































Tidak ada komentar:

Posting Komentar