Jumat, 31 Mei 2013

Malam-malam belajar anatomi ayam itu sesuatu banget. 31 Mei 2013

Ayam tetangga masuk ke halaman rumah, dan, di uber oleh Chuppy, anjing kami. Sekali caplok, chupy menggigit lehernya, dan si ayam langsung lemas terkulai. Simbok berteriak heboh, chupy berlari sembunyi di bawah kursi.

Aku baru selesai dengan cucian, dan sedang duduk sejenak, setelah tuntas seharian di Nusa Dua, tiba di rumah pukul 7 malam. Anak2 juga baru tiba di rumah setelah mereka bermain bersama ke pantai di camplung tanduk.

Tak ingin ada konflik dengan kehidupan bertetangga, kubawa ayam yang menatap dengan lirikan pasrah menemui tuan aslinya. Yudha mengikuti bersamaku, kusapa tetangga depan rumah, menjelaskan ayam miliknya menjadi korban kenakalan anjingku. Namun tetanggaku ini menyerahkan sepenuhnya sang ayam yang terluka parah kepadaku. "Potong saja bu. Tidak mengapa.... daripada nanti mati sia-sia, lebih baik dimanfaatkan".

Well.....
Maka, kuminta simbok menyiapkan sebaskom air panas mendidih. Adi dan Yudha memegang senter dan kaki ayam. Kubisikan mantra menyudahi hidup sang ayam. Kemudian, kupotong lehernya dengan pisau tajam, tembus hingga ke tenggorokannya.

"Om pasu pasaya wimahe, siraschadaya dhimahi, tano jiwah pracodhayat....."  Semoga atas perkenan Mu, Tuhan, semoga ini menjadi berkah bagi kami semua, kami memperoleh kesejahteraan dengan memotong hewan ini, dan semoga rohnya menjadi suci....

Kemudian kurendam dalam baskom berisi air panas. Setelah 5 menit, kami mulai membului ayam tersebut. Mengelupas lapisan di cekernya, di paruhnya. Setelah bulu bersih, kemudian menyiram kembali dengan air bersih. Mulai kami membedah ayam tersebut. Kuajarkan pada Adi dan Yudha memotong ayam, dari tulang bagian perut, kemudian menelusuri tulang paha, melipat perut ayam ke belakang, kenelusuri sayap, dan memotongnya, mengeluarkan usus dan ati juga rempela. Jadilah beberapa potong ayam.

Terakhir, setelah masuk ke dalam panci, tugas simbok melengkapi dengan sedikit bumbu. Merebusnya hingga lunak. Setelah 10 menit dalam panci dengan air meluap, kembali penggorengan dijerang, dan ayam rebus berubah menjadi ayam goreng dalam waktu 5 menit. Sedikit sambal tomat, dan.... anatomi ayam di malam hari pun tuntas....

Sungguh..... malam-malam belajar anatomi ayam itu adalah sesuatu banget..... gretongan alias gratis, dan, bersama para bondong pula, ehm, para pemuda tampan..... My Amazing Handsome Lovely Bodyguard, My Sons....... anak-anakku sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar