Rabu, 15 Juni 2011

Dari Bimbingan, Ujian, dan berbagai tahap lain dalam proses pembelajaran

Ada teman yang porotes “Hla kok, bimbingan via FB?” Jhiaaaahhh, bimbingan atuh, bisa dimanapun, mas, mbak, PakDe, BuLik, Bude, beli Bagus, Cah Ayu…… Bagiku, permasalahan utama bukan terletak pada proses bimbingan untuk mencapai hasil akhir yang diinginkan. Aku bisa dan terbiasa melakukan bimbingan dimanapun, dengan banyak sarana, dan juga prasarana apapun. I do really love my life forever & ever, dunia tulis menulis…. Good or bad, fast or slow, bisa di rumah, di kantor, di kantin sekolah, via mobile phone, bahkan, melalui mahasiswa bimbingan kini, via email. Hemat kertas dan ramah lingkungan, dan siswa bisa kudesak untuk segera menamatkan mendidikannya karena semua sudah ditunjang dengan berbagai fasilitas yang ada.

Namun yang namanya jalan hidup, sebagai sebuah proses dalam menggapai cita-cita, terkadang bergulir tidak selalu sesuai dengan apa yang diharapkan. Kerikil-kerikil tajam menyeruak mengganggu ketentraman. Dari ketidaksiapan menghadapi ujian, kecelakaan, musibah keluarga, konsentrasi yang buyar, hingga beribu dinamika kehidupan lainnya.

Seorang muridku alami patah tulang kaki. Dia dijambret tas nya oleh perampok disaat sedang berboncengan dengan sahabat sekelas dalam perjalanan dari bandara setelah melakukan studi banding dan outbound sekelas. Hmmmm, sungguh sebuah ujian berat di saat harus mempersiapkan diri sebaik mungkin menjelang ujian akhir semester. Namun toh hidup harus tetap berjalan. Kedua orangtuanya tiba dari Timor Leste. Duduk di atas kursi roda, mengikuti materi ujian yang harus ditempuhnya di akhir semester ini.

Segala macam usaha dilakukan demi mencapai hasil yang diharapkan maksimal dan sesuai dengan tujuan. Beberapa hasil pampasan perang berhasil kutemukan. Mulai dari potongan-potongan kertas kecil berisi tulisan mereka, para muridku, hingga curi-curi usaha untuk diskusi di kelas.

Ehm......

Mereka tetaplah manusia dengan segala pernak-perniknya...

Para muridku yang mewarnai hari-hariku. Kuanggap bagai anak-anakku sendiri.

Tetaplah terus tumbuh dengan segala semangat yang ada dalam dada kalian. Jangan pernah mudah menyerah kalah. Walau terkadang hidup tidak selalu indah seperti yang kita impikan......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar