Senin, 20 Juni 2011

Ingin Kuhapus Airmatamu Dengan Kecupan Bibirku

Trenyuh adalah duka kata yang bahkan tak cukup gambarkan tiap derita melihat orang lain terluka. Aku mungkin bukan dewa dan malaikat yang mampu mengubah samsara menjadi bahagia tercipta bagi tiap umat manusia. Menyadari, di dunia ini begitu banyak ketidakadilan, ketidakpedulian, konflik dan problema..... sungguh, tak tahan melihat air mata yang bergulir dan wajah-wajah duka yang terpapar jelas di depan mata.

Aku bukan dewa, kita bukan malaikat......
yang mampu menghadirkan nyata setiap mimpi dan harapan anak manusia, seindah dan semudah yang mereka bayangkan dalam setiap proses kehidupan yang mereka jalani.

Tuhan......
siapa lah aku, yang hanya wanita biasa, dengan segala dinamika yang kupunya, dan juga peperangan bathin diri sendiri. Namun, aku akan berusaha, semampuku, dengan cara yang kutahu, dari niat tulus tiada berpamrih.....

Melihat anak tetangga depan rumah, yang bagai anak ayam kehilangan induknya.... disaat anak lain berjuang menggapai mimpi dan bersibuk diri mencari sekolah masa depan, dia bahkan tidak berani berharap. Ahhh, aku hanya sebatas mampu menemainya, menghantarnya, kemanapun yg kutahu, mengumpulkan informasi tentang berbagai sekolah, ke berbagai tempat yang kubisa.....

Hidup tidak adil baginya.... bagi anak2 sekecil mereka. Namun Tuhan...... bantu aku, karena.... Ingin Kuhapus Airmatanya, dengan Kecupan Sayang Seorang Ibu......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar