Rabu, 12 Desember 2012

Buda Kliwon Ugu, Rabu, 12/12/12










Tuntas dengan urusan kerja di Nusa Dua, Rabu, 12/12/12/ Hari ini adalah hari keramat bagi sebagian orang. Dunia bakal kiamat, kata mereka. Hari cantik, kata yg lainnya lagi. Hmmm, entahlah, namun bagiku, hari yg sama istimewa dengan hari lainnya, atau, sama biasa dengan hari lain pula....

Yang jelas, hari ini adalah pertengahan minggu, dimana murid2ku, para mahasiswa dan mahasiswi Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali, sedang menempuh ujian Praktek di berbagai program studi dan jurusan.





Menyempatkan menyapa rekan-rekan kerja yang kutemui, menikmati diskusi singkat dengan mereka, sebelum berlalu melanjutkan pergerakan ke ruang lainnya.



Teratai di kolam kami sedang bermekaran dengan indahnya. Terpantul cahaya kemilau mentari, dihiasi air mancur di bagian tengah. Hmmm, kupanjatkan doa, seluruh murid yang sedang menempuh ujian praktek dan teori akan dapat melalui hari dengan sukses.  

Hari ini, piodalan ring Batuaji. Setelah berkali menerima sms via ibuku tercinta, dan juga para keluarga besar dari Tabanan, kuputuskan untuk pulang sejenak di akhir rangkaian aktivitas hari ini. Lelahkah??? Tidak. Cinta akan membawa setiap jejak langkah terhantar bagai air mengalir ke setiap relung sisi hati. 



"Pulanglah, ada bapak di sana". 
Kata ibuku yang telah dengan suksesnya membuat air mata ku bergulir perlahan......
Duuuhhh, ibu terkasih, emakku. Meski bapak telah tiada 5 tahun lalu, kasih di antara mereka menguatkan hatiku, seharusnya... seperti ini lah cinta. Saling mengasihi satu sama lain, tanpa pernah saling memanfaatkan dan menyia-nyiakan doa pasangan.

Aku pun beranjak pulang, meski langit menjelang kelam



 Kulihat para keluarga besar berkumpul setelah bersembahyang, mereka sedang membuat bahan2 untuk jaje suci. Kaum pria mengupas kelapa, kaum wanita mecik jaje. Kangen kebersamaan ini senantiasa...




Perlahan aku bergerak menuju Merajan Alit, merajan bagi keluarga kami, menghaturkan sembah dengan sepenuh sujud yang ku mampu, pasrah dalam segala doa dan harapku.



Rinduku dalam secarik langgam,
takkan terhapus dalam semalam, 
berkah Tuhan bagi cinta dalam beragam, 
meski jauh terpisah jarak dan masa yang ter rentang, 
bapak dan ibu, aku kangen ingin bersulang. 
Malam, enggan ku berlalu dalam mimpi 
yang terkadang hadir meski pilu, 
mencoba jadi diri yg tegak kukuh...









Buda Kliwon Ugu, Rabu, 12/12/12,
kala malam mendekap,
dalam sapa malam semilir angin mendekap.....
setangkup doa bagi Yang Maha Kuasa,
Hyang Widhi Wasa, para leluhur dan juga Bethara....
Pasrahku bersimpuh,
aku luluh, luruh, kuharap rinduku terbasuh.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar