Jumat, 28 Desember 2012

Self Efficacy, Tata Wita Haaa, & Dr. Nyoman Madiun, M.Sc.



Apa definisi atau pengertian self efficacy? dan apa pula indikatornya? Apa manfaatnya bagi diri kita sendiri, orang lain, dan perusahaan?

Opa Wikipedia bilang sih...... Self-efficacy is the measure of one's own ability to complete tasks and reach goals.Psychologists have studied self-efficacy from several perspectives, noting various paths in the development of self-efficacy; the dynamics of self-efficacy, and lack thereof, in different settings; interactions between self-efficacy and self-concept; and habits of attribution that contribute to, or detract from, self-efficacy.

Dengan kata lain, Self-efficacy adalah ukuran kemampuan sendiri untuk menyelesaikan tugas dan mencapai target.  Para psikolog telah mempelajari self-efficacy dari berbagai perspektif, mencatat dan menetapkan berbagai proses dalam pengembangan self-efficacy, dinamika self-efficacy, dan kekurangan serta bias dari teori ini, dalam beragam tinjauan yang berbeda, interaksi antara self-efficacy dan self-konsep, dan kebiasaan yg melekat yang berkontribusi terhadap, atau mengurangi, self-efficacy itu sendiri.



Bandura (1994) mendefinisikan self-efficacy sebagai berikut: “Perceived self-efficacy is defined as people's beliefs about their capabilities to produce designated levels of performance that exercise influence over events that affect their lives. Self-efficacy beliefs determine how people feel, think, motivate themselves and behave. Such beliefs produce these diverse effects through four major processes. They include cognitive, motivational, affective and selection processes”. Menurut Bandura sebagaimana dikutip oleh Siagian (2004:71-81), Self efficacy merupakan suatu bentuk kepercayaan yang dimiliki seseorang terhadap kapabilitas masing-masing untuk meningkatkan prestasi kehidupannya Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/psychology/2182436-definisi-self-efficacy-dan-indikatornya/#ixzz2GLWVDE8Z.

Hasil penelitian yang dilakukan Betz dan Hacket pada tahun 1983 (Pajares, 2002:11) melaporkan bahwa dengan self efficacy yang tinggi, maka pada umumnya seorang siswa akan lebih mudah dan berhasil melampaui latihan-latihan matematika yang di berikan kepadanya, sehingga hasil akhir dari pembelajaran tersebut yang tercermin dalam prestasi akademiknya juga cenderung akan lebih tinggi di bandingkan siswa yang memiliki self efficacy rendah. Selain itu menurut Hacket di tahun 1985 dan Reyes tahun 1984 (Pajares, 2002:10) self efficacy juga dapat membuat seseorang lebih mudah dan lebih merasa mampu untuk mengerjakan soal-soal matematika yang dihadapinya, bahkan soal matematika yang lebih rumit atau spesifik sekalipun.

Self-efficacy affects every area of human endeavor. By determining the beliefs a person holds regarding his or her power to affect situations, it strongly influences both the power a person actually has to face challenges competently and the choices a person is most likely to make. These effects are particularly apparent, and compelling, with regard to behaviors affecting health. Judge et al. (2002) argued the concepts of locus of control, neuroticism, self-efficacy and self-esteem measured the same, single factor and demonstrated them to be related concepts. Understanding how to foster the development of self-efficacy is important for policymakers, educators, and others in leadership positions, and to anyone seeking to build a happier, more productive life.

Self-efficacy mempengaruhi setiap bidang usaha manusia. Dengan menentukan keyakinan yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan wewenang dan tugas yang diberikan dalam suatu situasi, Hal ini akan sangat mempengaruhi, baik kesungguhan dan ketekunan seseorang dalam menghadapi tantangan dan pilihan yang bakal diambil orang tersebut. Efek ini sangat jelas, dan menarik, berkaitan dengan perilaku yang mempengaruhi kondisi kesehatan seseorang pula.



Intinya sih..... Semakin tinggi tingkat kepercayaan diri seseorang, semakin tinggi keyakinan dalam menghadapi beragam permasalahan, baik itu situasi belajar, kerja, keluarga dan persahabatan, akan semakin positif pula perilaku seseorang, dan, otomatis, akan mempengaruhi kondisi kesehatan orang tersebut. Smakin ragu-ragu dan minder, ya, prestasi belajar dan bekerja juga akan rendah, dan, berdampak pada kesehatan, muncul beragam penyakit yang sesungguhnya tidak perlu dan bisa diatasi segera.

Judge dan para sohibnya (2002) mengemukakan konsep locus of control, neurotisisme, self-efficacy dan metode pengukuran self-esteem, faktor penentu tunggal, dan memperlihatkan beragam konsep yang saling berkaitan satu sama lain. Menurut si Om Judge ini, dengan memahami bagaimana upaya tepat untuk mendorong pengembangan self-efficacy adalah penting bagi para pembuat kebijakan, pendidik, para pimpinan, dan orang lain yang ingin membangun kehidupan bahagia agar smakin banyak orang mampu dan mau belajar serta bekerja lebih produktif.



Hmmm, iya nih..... Kecenderungan yang ada saat ini sih, terlalu banyak konflik yang tidak perlu. Banyak orang pada ribut, demo, gontok-gontokan, berperilaku anarkis, bahkan, terkadang, untuk hal sepele yang geje banget deh. Dan jadinya, muncul dah, penyakit seperti sesak nafas, jantung berdebar-debar, tiap jumpa orang maunya berantem melulu, main pukul dan berkata kasar, menghujat dan mengeluh terus, galau melulu bawaannya, lupa bahwa kita bisa belajar meningkatkan prestasi diri dalam menghadapi permasalahan.

Sama seperti yang dikatakan My Boss, Dr. Nyoman Madiun, M.Sc. kala acara Ramah Tamah Keluarga Besar Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali tadi pagi, Jum'at 28 Desember 2012, di ruang bawah gedung MICE.... "Hanya orang mati yang gak punya masalah. Jadi, bersyukur bahwa kita punya masalah, karena itu berarti kita dianggap mampu menghadapi masalah, dan, berusaha sepenuh perjuangan untuk mencari solusi dari permasalahan yang kita hadapi".

Jadi..... mari deh, tingkatkan Self Efficacy dalam diri, keyakinan bahwa kita mau dan mampu menghadapi apa pun itu yang ada dalam beragam sisi kehidupan, suka duka lara dan pati. Mau dan mampu menghadapi.... sedang masalah hasil akhirnya, biarkan deh, mengalir bagai air yang bakal mengisi tiap sisi ruang kehidupan, yang penting kita berusaha dulu dah. Cemungudh cemungudh cemungudh.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar