Kamis, 13 Desember 2012

.... karena aku paham, betapa pentingnya data....

Suamiku pernah marah besar bulan lalu karena data2 penelitiannya hilang tanpa bekas karena kesalahanku.

Dia bertugas berkali bulan lalu dengan kelompoknya ke Bima, mengupas mengenai aktivitas kehidupan suku-suku di kepulauan Sumbawa Kecil. Berangkat berkali dengan perjalanan jauh, berkali pesawat delay, perjalanan panjang dengan bis menembus jalan yang tak ramah, daerah tandus dan iklim panas. Berbekal kamera Panasonic sederhana milikku, menghasilkan ratusan gambar.

Mantan pacarku ini, bapak dari kedua anak-anakku, musuh dari setiap debatku, teman selimut tidurku, kakak sekaligus sahabat terbaik, dan juga anak manja...... Hmm, dia bukanlah tipe orang yang senang elektronik, tergila IT, ato tipe narsis. Dia tipe orang rumahan, kutu buku, menikmati kebun mini kami.

Aku punya beberapa kartu memori bagi kamera. Namun saat itu, sedang ada kunjungan kerja tim Kemenparekraf, dan beberapa seminar sekaligus di Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali. Kartu memori yang kubawa telah penuh dengan ribuan foto. Perlu space  untuk pengambilan foto, dan.... Tanpa sengaja, ku klik tombol delete all files di kamera. Dan..... terhapuslah dengan sukses, seluruh hasil penelitian sang bapak, juga ribuan hasil foto-foto narsisku di beragam daerah di Bali ini. Hmmmm, apes nian. Tapi mau bilang apa? Sisi manusiawi tho. Wajar bila terjadi kesalahan.

Kucoba menelusuri informasi orang-orang yang mungkin dapat membantuku menyelamatkan data ini. Namun gatot, alias, gagal total. Si bapak ngambek. Hehehe. Emank Gue Pikirin ???!!! Namun ternyata, justru anakku sendiri, sang calon profesor nan super jenius, pakar IT dan seorang desain grafis.... hohoho, emak yg ge er dan super duper yumer narsis abizzz. Wayan Adi Pratama, masih duduk di bangku kelas 3 SMAN I Denpasar, yang lebih dikenal dengan SMANSA, dengan semboyan, Karmany Eva Dhikaraste Mapalescu Kadacana. Dia donlut beberapa program dari internet, dan... perlahan tapi pasti, satu demi satu, foto-foto yang telah terhapus berhasil dikumpulkannya kembali.

Namun, untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, begitu pepatah yang kuingat..... Setelh berhasil mengumpulkan sebagian besar data ygn hilang terhapus, laptopku yang dipergunakannya kehabisan daya dan tenaga, chargernya sedang kubawa tanpa sengaja di dalam tas ranselku. Hweleh-hweleh. Mau bilang apa lagi..... sisi manusiawi tho. Aku lupa meninggalkan charger laptop, sehingga anakku hanya bisa bekerja dengan daya dan tenaga sisa yang ada saja. Mengulangi dari awal prosesnya? Hmmm, itu butuh seharian lagi.

Tak mengapalah.... toh sudah ribuan foto berhasil terselamatkan. Suami tersenyum, aku terkikik, anak terkapar lelah, dan.... Happy ending, bukan?

Karena aku paham.... seberapa penting sebuah data bagi seseorang, bagi banyak orang, bagi ribuan orang. Mungkin, hanya sebuah foto, namun bisa berceritera, dan berbicara tentang ribuan makna dan nilai-nilai yang ada.

Demikian pula hal nya dengan data yang ada pada hard disk komputer. Ribun data tersimpan di sana. Sedang hard disk tak bisa dibuka, tak bisa terbaca, gak ter detect..... Sudah kucoba untuk membawanya ke Rimo, Electronical Market & Shopping Center di jalan Diponegoro, Denpasar. Para sahabat tempat kuberlangganan juga tidak mampu menuntaskan ini. Namun kudapatkan info dari mereka, Farez Computer mampu membantu memberikan solusi dari permasalahanku.

Kamis, 13 Desember 2012, sepulang dari kantor, kusempatkan menelusuri jalan Jayagiri di daerah Renon. Setelah berputar-putar dan bertanya berkali, akhirnya kutemukan alamat Farez Computer, Sang Penyelamat Data. Jalan Jayagiri XIX B, nomer 2. Well, diskusi panjang dengan si bapak pemilik usaha ini, meyakinkan bahwa dia bisa membantu, namun tidak berjanji, bila situasinya parah sekali, termasuk bila ada bad sector, dan beragam kemungkinan lain. Sungguh, sebuah harga yang relatif mahal demi sebuah usaha penyelamatan data...... namun, karena aku paham makna dan nilai sebuah upaya, dan makna juga nilai dari data-data yang ada.... maka, "Lanjut !!! " kataku padanya, "Selamatkan data yang ada dan bisa bapak lakukan, lakukan yang terbaik demi saya".

Dia juga mengajariku untuk membantu mem back up upaya penyelamatan data dengan menyimpan data di beberapa sarana, seperti flash disk, cd, external hard disk, beberapa laptop dan CPU sekaligus, dan juga, Googledrive.com. Hmmm, mungkin, yg lebih akan membantu, jika bapak mau jadi asisten pribadi saya, pak. Hohoho. Kagak kuat bayar di ongkos, ateuh.... Resiko emank, bila berkaitan dengan data, bukannya date-date. Hehehe, istilah bagi, macam-macam, dalam bahasa Bali.

Kini? yang bisa dilakukan hanya menanti hasil kerjanya. semoga dia berhasil. Semoga Tuhan membantu usaha kami, dan juga niat tulus ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar