Rabu, 19 Desember 2012

Ibu Miriam Pedagang Nasi Gudeg Pinggir Jalan

Sore hari menjelang malam, Rabu, 19 Desember 2012, setelah seharian bertugas di kampus Sekolah tinggi Pariwisata Nusa Dua, dengan rasa lelah mendera, dua jam perjalanan yang kutembus, ditengah gerimis hujan, dan jalanan macet parah. Semenjak Nusa Dua, jalan by pass dengan kendaraan macet parah di simpang Jimbaran, simpang Kedonganan, simpang Patung Ngurah Rai, simpang Patung Dewa Ruci, dan, jalan masuk ke Jalan Imam Bonjol.



Aku harus mampir ke kantor BNI, perlu menghampiri mesin Anjungan Tunai Mandiri. Di depan kantor bank tersebut, kutemui seorang perempuan separuh baya pedagang nasi gudeg. Kupesan nasi 4 bungkus demi keluargaku tercinta. 



Nasi gudeg, aku jadi teringat kenangan lima tahun di Jogja. Dari tahun 1987 hingga 1993, menempuh pendidikan di fakultas psikologi Universitas Gadjah Mada, di bawah bimbingan ibu dekan, Prof. Dr. Sri Mulyani Martaniah. Bersepeda gayung kemana-mana, berkuncir dua, atau berkepang dua, menembus perjalanan dari Sendowo, Malioboro, Pogung, Kaliurang, hingga ke Borobudur......

Perlahan, bu Miriam, pedagang nasi itu, mengambil nasi, dan mulai menambahkan lauknya, sayur gudeg berwarna coklat tua, karena menggunakan gula aren. Krecek dari kulit sapi, dan sepotong telur, tempe dan tahu bacem, menyiramnya dengan kuah santan. sesendok kecil sambel. Hmmm, membayangkan akan menikmatinya sambil duduk bersama dengan kedua anak dan suami, juga simbok.

"Saya hanya akan berjualan sampai besok. Kami dua hari lagi akan pulang ke Solo untuk merayakan Natal. Tapi tanggal 3 Januari 2013 kami sudah akan kembali ke Bali, dan kembali berjualan tanggal 5 Januari 2013". Ujar ibu Miriam bercerita sejenak tentang dirinya.

Duuuhhh, Ibu Miriam sang pedagang nasi. Dan juga jutaan perempuan lalin, bahkan, puluhan juta orang lain, yang, dengan semangat perjuangan dalam diri mereka, selalu berjuang dalam mengisi kehidupan, tanpa berpangku tangan, tanpa berkeluh kesah, tanpa menghujat dan merengek...... Ajari aku, ajari aku untuk selalu berbagi kasih dengan sesama, berjuang se keras tenaga, namun, tak kan pernah lupa, untuk sejenak berdoa, bersyukur atas segala yang ada, segala berkah, dari Yang Maha Kuasa.....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar