Rabu, 29 September 2010

Dari Kerupuk Ke Komputer




Pagi ini, berangkat kerja menuju Kampus STPNDB. Ada dua kelas menanti. Dengan semangat menyusuri jalan Denpasar - Nusa Dua, melalui Imam Bonjol, Sunset Road, Raya By Pass Ngurah Rai, dan... Raya Darmawangsa Kampial.






Kulihat seorang bapak pedagang kerupuk melaju dengan motornya. Ehm... membayangkan makan bersama dengan para sahabat satu ruang, sungguh nikmat jika ada kerupuk. Maka.. kuhentikan sang pedagang kerupuk. Kuangsur uang Rp 50.000 untuk sebungkus besar kerupuk seharga Rp 5.000. Sayang sekali dia tidak punya kembalian. Hanya uang Rp 25.000 yang dimilikinya. Hmm, kasihan juga si Bapak pedagang kerupuk. Ga apa dah, kuambil lagi kerupuknya agar pas dengan jumlah kembalian, dan, kerupuknya tetap laku terjual. Sepertinya ... hari akan menyenangkan dengan berbagi kerupuk dengan teman2 yang ruangnya berdekatan. Baik di ruang MAH, juga ruang MDK. Bagaimana dengan teman di ruang lainnya? Whoaaa, datang saja ke ruang saya, ya? Jika beruntung, masih bisa dapat bagian kerupuk di atas meja.

Tiba di kantor, segera berubah, ganti pakaian kebesaran dengan uniform kerja. Dan mulai selesaikan tugas, burn data yang diminta ibu Ka. Dharma Wanita, prepare kelasku, minta cartridge ke ruang komputer, dan sempatkan mengabadikan beberapa gaya narsis dengan para sahabat. Pagi ini se rombongan teman akan berangkat menuju ke rumah keluarga ibu IGA Wiweka Dhari yang meninggal karena breast cancer. Tapi the show must go on. Harus kuselesaikan tugasku disini sebelum malam nanti melayat pula. Harus ada yang jaga gawang dan lakukan pekerjaan sesuai beban kerja masing-masing. Juga persiapan untuk ujian sidang besok, dan.. memastikan rencana seminar kepariwisataan besok di Genitri. Alangkah indahnya jika tiap orang pahami fungsi dan laksanakan tugas agar selalu harmoni..... Well, berbagi tugas, berbagi tugas.....

2 komentar: