Kamis, 23 September 2010

Hari Raya Saraswati, Saniscara Umanis Wuku Watugunung, Sabtu 25 September 2010


I Ketut Wiana dalam http://www.balipost.co.id/mediadetail.php?module=detailberitaminggu&kid=%0A25&id=31354 menjelaskan bahwa Salah satu tujuan pemujaan Tuhan sebagai Dewi Saraswati yaitu Dewi-nya ilmu pengetahuan adalah untuk mencegah agar jangan manusia mabuk oleh karena kemampuannya menguasai ilmu pengetahuan tersebut. Kekawin Nitisastra II.5 menyatakan sebagai berikut: Norana mitra mangeluwihaning wara guna maruhur. Artinya tidak ada sahabat yang melebihi bersahabatan dengan ilmu pengetahuan yang luhur. Saraswati adalah nama dewi, Sakti Dewa Brahma (dalam konteks mitologi, sakti diartikan istri).


Sakti sesungguhnya berarti kekuatan yang terwujud dari kemampuan menguasai ilmu serta menerapkannya sampai ilmu itu berguna untuk meningkatkan kualitas hidup.

Banyak orang yang lupa diri akan kekuasaan dan tingginya tingkat ilmu pengetahuan, merasa paling hebat dengan segala harta dan kondisi fisik yang dimiliki, dan melupakan konsep Padi, pepatah "Eda ngaden i rage duweg", semakin berisi justru semakin merendah, mencoba menggali dan menganalisis jati diri. Kesaktian yang diperoleh karena pengetahuan dan pengalaman seharusnya juga dapat membuat diri kita menjadi semakin dewasa dan bijak dalam menyikapi berbagai kejadian di muka bumi.

Sakti dalam Wrehasati Tattwa 14 dinyatakan sebagai : Sakti ngarania sangsarwa jnyana sarwa karta. Maksudnya: Sakti namanya adalah mereka yang memiliki banyak ilmu dan banyak karya berdasarkan ilmu yang dimiliki. Dengan demikian Dewa Brahma adalah sinar suci Tuhan dalam wujud nyata spiritual Tuhan dalam menciptakan ilmu pengetahuan. Sedangkan Dewi Saraswati adalah aspek Tuhan dalam mewujudkan ilmu itu menjadi nyata di bumi ini sehingga dapat didaya gunakan oleh manusia untuk dijadikan pegangan dalam menjalani dan mengembangkani hidupnya di bumi ini agar menjadi semakin baik dan benar untuk mencapai kehidupan yang bahagia di jalan Tuhan.

Dewasa ini pada kenyataannya banyak sekali kejadian yang muncul karena penyalahgunaan iptek dan motivasi mencari dan menggunakan ilmu masih banyak tidak dilandasi sebagai wujud bhakti pada Tuhan dengan wujud kasih pada dalam lingkungan dan melakukan pengabdian (punia) pada sesama umat manusia. Itulah tujuan utama dari perayaan Saraswati. Bhakti pada Tuhan tanpa wujud asih dan punia akan menimbulkan beragama hanya formalitas saja. Beragama yang hanya formalistis saja akan menjadi beban hidup yang memberatkan.

Hari Raya Saraswati adalah hari raya untuk mengingatkan umat Hindu memuja Tuhan sebagai sumber dan pencipta ilmu pengetahuan. Pemujaan Tuhan sebagai pencipta ilmu pengetahuan untuk memotivasi umat agar senantiasa mencari ilmu untuk memelihara dan mengembangkan ilmu pengetahuan tersebut, dengan niat suci dan tujuan yang suci. Berpikir yang baik, berkata yang baik, dan berlaku yang baik......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar