Minggu, 18 Agustus 2013

Bagaimana Cinderela membuat gaun pestanya? Nee dia caranya.......







Hari Jum'at, sehari menjelang Saraswati, 9 Agustus 2013. Kuambil sepotong kain putih berenda. Sudah setahun usianya, semenjak kubeli dari ibu Dayu seharga Rp 275.000.  Ini sudah termasuk mahal, biasanya hanya kupilih yang berharga jauh lebih murah. Bukankah, lebih baik menekankan pada prinsip fungsi busana dalam berpakaian. Sejauh pantas dan nyaman dikenakan saja.... Hmmm, aku ingin membuat sebuah kebaya putih untuk kugunakan pada saat hari raya Saraswati keesokan hari di kampus kami, Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali.







Aku punya beberapa bahan kain untuk dijahit menjadi kebaya. Well, semenjak usia 13 tahun dan duduk di bangku SMP, aku bisa membuat pola pakaian, memotong kain, dan menjahitnya menjadi kebaya, baju, atau celana. Tidak sia-sia ibuku mengikutsertakan kami dalamberagam kursus, termasuk menjahit.






Aku punya sebuah mesin jahit bermerek Singer pembelian suami terkasih sebagai hadiah saat kelahiran sulung, 17 tahun lalu, namun suami ku meletakkan beragam benda di atas mesin jahit tersebut, sehingga susah bagiku untuk bekerja. Maka, kuambil jarum jahit dan benang putih, yang kugunakan untuk menjahit kain yang sudah kupotong tersebut. Jahit dengan tangan ???? Why not.... Bukankah banyak haute couture, busana kelas dunia, yang juga dihasilkan dari jahitan tangan sendiri..... dan, kali ini, adalah adi busana karya buah tanganku sendiri. Ehm.....







Dari pukul 10 pagi, semenjak ku potong kain putih berenda tersebut..... dan menjahitnya perlahan dengan jelujur tangan, bolak balik hingga tak kuperlukan mengobrasnya..... akhirnya, pukul 5 sore hari, jadilah adi busana yang kuinginkan menurut seleraku.














Ah ha...... tidak jelek menurutku. Terima kasih Tuhan..... memberiku kesempatan memiliki hasil karya sendiri. Membuktikan daya kreasi dan inovasi yang kumiliki. Hidup perlu terapkan multi talenta, berkarya selalu dalam beragam bidang kehidupan selagi kita bisa. Jadi guru yang penjahit, jadi dokter yang fotografer, jadi murid yang bisa bongkar pasang mesin, jadi perawat yang pemimpin....







Dan....... akhirnya, sang putri Cinderela, bergaya di hari raya Saraswati, di kampus tercinta, Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali, Sabtu, 10 Agustus 2013, dengan busana adi karya hasil jahitan tangan sendiri.... Tinggal berganti kain dengan celana panjang, lalu mengenakan jaket dan helmet. Ngebut di jalan raya naik motor tua tercinta..











Tidak ada komentar:

Posting Komentar