Rabu, 26 Juni 2013

PENSISBA STPNDB 2013 (Jalur Reguler, Hari ke 2, Ujian Wawancara, Rabu, 26 Juni 2013)



Hari Rabu, 26 Juni 2013, adalah pelaksanaan Ujian Wawancara PENSISBA (Penerimaan Calon Mahasiswa Baru) STPNDB 2013. Masih banyak calon mahasiswa peserta tes yang belum mengetahui di ruang mana mereka akan  mengikuti tes. Maka, sebelum pelaksanaan tes, kuluangkan kembali sedikit waktuku  membantu mereka menemukenali dan mengarahkan menuju ke masing-masing ruang.

Mereka belum mengetahui situasi dan kondisi kampus ini. Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali memiliki banyak gedung. Kubayangkan..... para orangtua murid yang berjuang pula menghantar anak-anak mereka, para peserta tes, yang datang dan belum mengenal situasi. Mereka membutuhkan pelayanan prima. Dan, tidak ada ruginya, bila kucoba memberikan bantuan bagi mereka semua.Meski pada semua gedung sudah tertera namanya, juga pada masing-masing ruang, namun mereka masih sangat awam, dan asing untuk situasi di daerah ini.



PA 103, itu berarti, mereka harus menemukan Gedung Padma, blok A, lantai satu, dan ruang 03.
RB 201, itu berarti, mereka harus mencari Gedung Rebab, blok B, lantai dua, ruang 01.
GB 202, itu berarti, mereka harus mencari Gedung Genitri, blok B, lantai dua, ruang 02.
LA 102, itu berarti, mereka harus menemukan Gedung Lontar, blok A, lantai satu, ruang 02.



Para orangtua murid, para sahabat, yang ikut menghantar dan menunggui mereka, sudah tentu mereka juga mengharapkan bantuan, setidaknya, kejelasan informasi yang kami sampaikan bagi mereka semua. Sedikit perhatian, sudah tentu akan besar sekali maknanya bagi mereka semua.






Kami, para penanggungjawab ruang di masing-masing kelas bagi pelaksanaan Ujian Wawancara Pensisba mengambil berkas di ruang pertemuan Serba Guna Gedung Rektorat. Kemudian melanjutkan jejak langkah menuju ke masing-masing kelas.


















Di ruang dimana aku bertugas sebagai Penanggungjawab, terdapat 18 calon mahasiswa. Bergabung bersamaku, ada Pak Ngakan Putu Sudiarta, SE., M.Si., dan Pak Made Artajaya, S.Pd. Ada banyak sekali tipikal calon mahasiswa yang hadir mengikuti wawancara, dan, inilah beberapa yang hadir pada ruang dimana kami bertugas sebagai pewawancara kandidat tersebut.



Evan Pratama. "Saya anak tunggal, tapi saya pekerja keras. Bersama bapak, saya mengendarai mobil dari Surabaya, bergantian. Rencananya kelak, saya akan membuka restoran kecil-kecil an di Bali". Ujarnya menjelaskan tentang profile dirinya. Ibunya adalah seorang alumni STPNDB, dan Evan juga memiliki wawasan pengetahuan yang sangat luas mengenai pariwisata dan perhotelan.Hmmm, dengan bekal tekad dan semangat kuat, aku yakin, remaja pria ini kelak akan dapat mampu meretas impian nya menjadi hal nyata dalam kehidupannya.

I Made Bayu Araya. Si pemuda tampan yang memiliki seorang ibu perempuan Jepang ini memiliki rambut gaya pemuda masa kini, dengan model sedikit berantakan, di tarik ke arah atas. Jam tangan putih besar menghiasi lengan kirinya, lengan baju panjang digulung ke atas sikunya, ikat pinggang hitam besar yang menghiasi celananya, kancing baju yang terbuka hingga memperlihatkan rantai kalung dengan anak kalung nya, "kalung ini saya beli di Australia, persis seperti yang dimiliki oleh pemain band idola saya. Saya bahkan tidak pernah menanggalkan kalung ini meski sedang bersekolah dahulu", ujarnya bangga, Dia menambahkan bahwa gelang-gelang yang dikenakan juga memiliki arti khusus bagi dirinya.....  dan melanjutkan bahwa dia tidak pernah ditegur oleh para guru sekolahnya karena menggunakan asesoris tersebut.

Adalagi seorang pemuda, I Gde Indra Wibawa, seorang lulusan dari SMK Teknik Informatika Global. Dia bersikukuh masuk ke program studi Manajemen Tata Boga, "Saya sangat suka masak, juga suka makan. Lagipula kita harus bisa segala macam bidang dalam kehidupan, maka, meski saya lulusan SMK Teknik Informatika, saya ingin bekerja di bidang Boga. Saya juga menyukai olahraga, dan beberapa kali memenangkan kejuaraan futsal bersama teman-teman"



Berikutnya ada si I Putu Ary Tirta Baskara. Dia berasal dari SMK jurusan Boga, kini juga bersikeras untuk masuk ke jurusan Boga. "Saya selalu ingin mendalami segala macam hal tentang Boga, juga sistem manajemennya yang selalu berkembang mengikuti kemajuan situasi dan kondisi demi meraih keberhasilan saya kelak", Ujarnya mantap dengan tatapan yakin.



Joey Erwanda Wardana, seorang pemuda gagah menjelaskan, "Saya asli dari Bali yang numpang lahir di Timor Leste, Timor Timur. Keluarga kami kabur ke Bali waktu terjadi kerusuhan dahulu. Di depan saya ada orang yang tertembak kepalanya dan jatuh tersungkur meninggal". Dia menjelaskan baru tamat dari jurusan Boga pada salah satu sekolah kejuruan, dan berkeinginan untuk melanjutkan pendidikan di bidang boga, hingga bergerak pada bidang usaha jasa boga pula kelak. Meski orangtuanya pejabat, "Saya tidak pernah membawa-bawa jabatan dan nama orangtua. Saya ingin berhasil berdasar kemampuan dan kemauan saya", ujarnya dengan tatapan pasti.

Beragam gaya para calon mahasiswa pada ujian wawancara hari ini, Rabu, 26 Juni 2013. Mereka datang membawa harapan mereka, impian, niat, kemampuan, keyakinan, semangat dan juga dengan beragam penampilan....... Semoga kalian semua berhasil meraih ini semua, sebuah langkah awal untuk proses panjang dalam kehidupan kalian, menjadi para pejuang tangguh kelak, menjadi para pemuda pemimpin bangsa dan negara, para pakar pariwisata dan perhotelan.....








Tidak ada komentar:

Posting Komentar