Sabtu, 15 Juni 2013

Tumpek Kandang, Nara sumber: Guru Taksu Narayana

TUMPEK KANDANG, MENURUT DESA-KALA-PATRA/TATWA.

Hari ini, tanggal. 15 Juni 2013, adalah Hari Sabtu,..menurut Kalender Masehi,....dan menurut Kalender Bali, adalah SANISCARA-KLIWON UYE.,dimana Umat HINDU-BALI, merayakan Upacara yang dinamakan TUMPEK-KANDANG.

Untuk mengetahui dan memahami, Apa dan Bagaimana Tumpek Kandang itu, maka perlu membahasnya melalui dasar, Menawa Dharma Sastra, yaitu : IKSA-SAKTI-DESA-KALA-PATRA/TATWA.

Untuk mengatahui IKSA-nya dan Sakti-nya, terlebih dahulu, mesti beranjak dari TATWA/PATRA-nya......Oleh karena Upacara Tumpek Kandang ini, merupakan Upacara Agama Hindu-Bali, maka untuk menelisik -nya, mesti melalui SASTRA-nya di BALI, yaitu ada pada "Lontar SUNDARIGAMA".....berbunyi : 

" Saniscara-Kliwon Uye, TUMPEK-KANDANG, ngaran" Pakerti ring sarwa sato, mina, paksi, manuk, mwang pasu.......Widi-widanania : suci daksina,peras, penek-ajuman, sodaan putih-kuning,canang burat-wangi, panyeneng-pasucian.......Astawakena : ring sanggar, pengarcanane ring "SANGHYANG RARE ANGON"

Kalingannya Ikang WANG, wenang nunas ring Sanghyang Rare Angon. apan tatwaning manusa, ikang paksi, sato, mina , ring ranganta,minaka Wewalungan raganta ika,.Sanghyang Rare Angon,sarira utama.
ARTINYA :.." Saniscara - Kliwon wuku Uye, Tumpek-Kandang, namanya....Pelaksanaan Upacar terhadap semua jenis Binatang, Ikan, Burung, Ayam, Binatang-liar.....Sarana-Upacara/Banten,nya suci daksina,peras, penek-ajuman, sodaan putih-kuning,canang burat-wangi, panyeneng-pasucian.....Yang di-PUJA, adalah "Sanghyang Rare Angon" (saktinya Ida Hyang Widhi),.beliaulah yang memelihara/mengendalikan semua jenis Binatang........

Untuk Manusia.......Puja dan mohon kehadapan beliau Sanghyang Rare Angon, agar sifat-sifat Binatang yang ada pada diri manusia, juga di kendalikan/dihilangkan, karena , beliau sebgai Sarira-Utama.

Makna dari Tatwa itu, adalah, memohon kepada beliau Sanghyang Rare Angon, agar binatang piaraan itu, tidak kena Penyakit, dan berguna sesuai dengan Gunanya.......dan memohon pula, agar sifat-sifat Binatang, yang ada pada diri manusia, terkendalikan/dimusnahkan.............begitulah makna, tujuan, perayaan Tumpek-Kandang, menurut Tatwanya.

Dari segi "DESA"....yang berati TEMPAT...adalah di Bali dan Nusantara, .oleh karena itu, Tata-Upacara, dan tata-pelaksanaannya mesti mengikuti Adat-Budaya setempat, yaitu Bali- Nusantara.

Unsur KALA, yang berarti WAKTU-nya Tumpek-Kandang itu, tertata melalui Kalender Bali, dengan sisitim Pawukon-nya, dilaksanakan tepat pada Hari-Sabtu-Kliwon, wuku Uye, setiap 210 hari, atau OTON, ( 6 bulan Bali).

Demikianlah makna dan tujuan dari pelaksanaan hari Tumpek-Kandang,secara khusus, dan kalau dikembangkan, maka melalui Tumpek Kandang ini, merupakan Usaha secara "NISKALA", untuk menjadikan Binatang itu, sehat, gemuk, serta berguna sesuai dengan keperluannya,....Ayam agar tidak kena Gerubug-siap, Babi agar gemuk, sapi agar kuat untuk membajak ( tidak-galak), Anjing agar tidak kena rabies, dan sebagainya, dan dengan demikian, maka USAHA Peternakan bisa menjadi Berkembang dan Berhasil.........Begitupula bagi diri Manusia, melalui Tumpek Kandang ini, saat untuk mohon Kekuatan pada Sanghyang Rare Angon, agar dijauuhkan dari sifat-sifat Binatang,, seperti Loba-Rakus-Arogan, dan mau menang sendiri, .....sehingga tercapailah tujuan Agama, ...yaitu Shanti-Jagathita....... Keto-kone.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar