Rabu, 06 Oktober 2010

Piodalan di Pura Perum ku.

Duh, Hyang Ratu Bethara.... Tityang haturkan suksema agung, sampun mligbagang indik ngaryanin upakara piodalan ring Pura Padmasana sane jagi rawuh (Saniscara Kliwon Beteng Landep). Sareng ida dane semeton istri, banten ayaban tumpeng solas, dumogi Ida Sang Hyang Widhi Wasa mapaica pemargi antar.

Demikian bisik hatiku, saat selesai seluruh aktivitas hari ini. Dan kuakhiri di Pura Perumahan kami.


Pagi hari, aku berangkat ke Nusa Dua, selesaikan laporan kegiatan, bimbingan skripsi, mengajar di kelas, hingga berakhir pk 7 malam, pulang kantor, mencuci baju, mandi dan makan, berbincang sejenak dengan anak-anak. Kemudian berangkat ke pura Padmasana, untuk berkumpul bersama ibu-ibu lain di Perumahan kami ini, menyelesaikan memotong janur, merangkainya menjadi perlengkapan sarana dan prasarana banten untuk upacara odalan yang diadakan setiap 6 bulan sekali, bertepatan dengan hari raya Tumpek Landep, dan kali ini jatuh pada hari Sabtu tanggal 9 Oktober 2010.

http://baliphotoagency.blogspot.com/2010/10/memukur.html menjelaskan bahwa

Tumpek Landep day, the day devoted to Sanghyang Pasupati (God as the lord of all metal implements ) wheen blessing ceremony is given to heirl room, weapon and the other metal tools (including cars ) for mogical power and profer function. Throughout Bali.

Bersamaan dengan hal tersebut, Pura-pura yang juga merayakan hari jadi (Piodalan) di antaranya adalah Pura Ida Ratu Pande, Pura Besakih complex – Rendang district, Pura Dalem, Gegelang – Manggis district. Ceremony start at 10.00 am.

Apit Yeh - Manggis district, ceremony accompanied by sacred Barong dance performed at 06.00 pm.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar