Sabtu, 30 Oktober 2010

Sekeluarga


Kamis, 28 Oktober 2010. Di pagi hari, kuselesaikan beberapa bimbingan skripsi dan persiapan mahasiswa bimbinganku yang akan ujian sidang esok harinya. Siang hari, ada dua kelas yang harus kuisi di STPNDB, dengan mata kuliah Psikologi Pelayanan. Setelah kuliah berakhir pk 14.30, masih ada beberapa mahasiswa yang minta waktu ku untuk berdiskusi mengenai banyak hal. Hmmm, mereka sungguh para remaja yang sedang resah dan gelisah menghadapi gejolak jiwa remaja, mencari jati diri, masih perlu perhatian dan bimbingan banyak pihak. Sebenarnya yang mereka butuhkan hanya perhatian dan pengarahan. Mereka sudah tahu solusi yang terbaik bagi mereka sendiri. Ah, semoga tiap orang mendapatkan tiang pegangan dan pedoman dalam hidup mereka, sehingga tidak terjatuh ke dalam lembah kenistaan. Berakhir pukul empat dari kantor, aku bergegas pulang.

Ada dua voucher yang kumiliki. Mahasiswaku, DIV ADH Smt3 C mengadakan bazaar di Warung Mina Renon. Mereka berusaha mengumpulkan dana bagi progam2 yang berkaitan dengan proses belajar mengajar di sekolah yang mungkin membutuhkan biaya. Kubayangkan, jika anak-anakku dan teman-teman sekolahnya membutuhkan banyak biaya bagi program-program yang berkaitan dengan proses belajar mengajar mereka, tentu mereka juga mengharapkan perhatian dan bantuan dari banyak pihak. Mengadakan kegiatan yang berkaitan dengan pengumpulan dana ini, termasuk salah satu solusinya. Juga, memperlihatkan sisi kepedulian dan perhatian dari kami sebagai pembimbing dan dosen mereka. Dan, aku ingin mengunjunginya bersama suami dan anak-anak. Sudah lumayan lama kami tidak bepergian secara utuh sekeluarga, walau hanya untuk lingkungan sekitar Denpasar.

Pukul tujuh malam, namun anak2 masih bermalas mandi, si bapak masih asyik dengan bacaannya, bahan studi banding bagi disertasinya mengenai Revolusi Hijau. Aarrggh, memang harus bersabar menghadapi berbagai situasi dan kondisi jika tidak ingin terserang stres lalu jadi bete... Namun demi kebersamaan dan keutuhan sekeluarga, ga apa dah, memperbesar toleransi kesabaran.

Akhirnya, pukul 8 malam kami tiba di Warung Mina dengan mengendarai dua sepeda motor. Kujumpai Gusti Ngurah Kartika dan teman-teman kelasnya. Ada pula rekan-rekan dosen lain, Pak Dewa Sujatha beserta istri, anak2 dan cucu. Bu Sukerti dan keluarganya sudah tiba kemarin malam. Pertunjukan sulap dan band yang ada sungguh sangat menarik perhatian anak-anakku. Mereka menikmati pertunjukan sambil minum hidangan soda gembira,. Hanya Yudha, si bungsu, yang menikmati hidangan makan, karena kami sesungguhnya sudah makan malam di rumah. Namun kebersamaan ini sungguh menyejukkan jiwa.

Astungkara, Tuhan. Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Terima kasih sudah mengijinkan kami untuk masih bisa menikmati berkumpul bersama. Semoga masih selalu bisa berkumpul, walau tumbuh dan berkembang semakin dewasa, menjalani kehidupan masing-masing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar