Jumat, 31 Desember 2010

Acara Ramah Tamah di STPNDB


Sudah hampir 17 tahun bekerja di STPNDB. Ku berharap mendapatkan teve sebagai salah satu jenis hadiah yang disediakan lembaga dalam acara Ramah Tamah di setiap akhir tahun. Hmmm, ingin menguji keberuntungan ku. Berangkat di pagi hari, Jum’at, 31 Desember 2010 menuju Nusa Dua, kemudian berkumpul bersama seluruh rekan kerja, sesama dosen, para pejabat dan pejibit, pegawai, anggota Dharma Wanita, beserta anak yang mereka ajak serta.


Senyum cerah ceria terpampang di wajah setiap dari mereka. Kami saling menyapa dan bersalam-salaman, mengucapkan permohonan maaf atas segala salah yang mungkin tercipta, dan harap agar situasi dan kondisi semakin baik dari hari ke hari, dengan meningkatkan kualitas berdasar segala potensi yang dimiliki, terutama dari dalam diri sendiri.


Kami bergerak mendekati Gedung Genitri untuk berkumpul bersama, semenjak pukul 07.30 pagi. Kulihat ada para panita acara Ramah Tamah, sedang menggunting sebagian ujung lembar undangan sebagai tanda peserta untuk diundi. Kue dibagikan dalam kantong plastik. Kudapatkan sepotong kue bolu, risoles, lemper, dan jaje bikang, juga sebotol teh manis.


Namun ternyata, tak kudapatkan teve layer datar. Yang kudapatkan adalah panci Teflon beserta tutupnya. Hmmmm, ternyata Tuhan hadir dan bekerja dengan cara yang sungguh tidak kita duga. Bersyukur banget dapat hadiah akhir tahun ini. Aku perlu panci baru untuk masak, menyediakan makanan bagi anggota keluarga. Jauh lebih penting panci daripada teve. Toh keluargaku masih memiliki satu teve untuk dipakai nonton bersama sambil berpelukan, dari pada dua teve, atau tiga teve, ato teve di masing-masing kamar, dan akibatnya ga bisa nonton bareng keluarga lagi. Hmmm…. Bukankah, berkumpul bersama, selalu merupakan keindahan ? Bisa saling bertukar informasi dan membahas berbagai peristiwa dan persoalan bersama-sama….


Acara diawali dengan doa bersama atas segala yang telah boleh kami lalui selama tahun2 berlalu, dan harapan bagi tahun-tahun yang akan datang. Lalu, ketua STPNDB mengawali dengan memperlihatkan kepiawaian beliau bermain organ. Hmmm, siapa bilang, kesibukan harus membunuh hobi dan kemahiran? Beliau seorang doktor tamatan Program Studi Kajian Budaya Universitas Udayana 2008. Di sela berbagai kesibukan menjalani hari-hari dengan menjadi ketua STPNDB, memberikan kuliah bagi para mahasiswa, membimbing dan menguji, masih meluangkan waktu memberikan hiburan bagi seluruh dosen dan pegawai, menghibur diri menyalurkan hobi, dan memperlihatkan kebisaan beliau, sungguh memacu semangat untuk mengikuti jejak langkah beliau. Hmmm, akhirnya, ibu ketua Dharma Wanita, yang juga istri ketua STPNDB, ikut menyumbangkan suara, dengan menyanyi bersama korps Dharma Wanita. Juga Pak Mattius Oka Wirawan, Bapak Dewa Gede Putera, Pak M. Nur Afrilliandi Nasution, dan Ibu Sekarti.


Dan…. Bagaimana dengan diriku sendiri? Eh hehe…. Sebenarnya, ingin seeeeh, menyumbangkan satu ato dua lagu.. Tapi kasihan teman-teman lain, yang bakal minder jika mendengar suaraku yg begitu merdunya, hingga mungkin saja merasa malu. Hahaha….


Kami kemudian menikmati makan bersama dengan nasi bungkus tanpa sendok atau garpu. Semangat kebersamaan tercipta dengan duduk bersama, makan dengan menggunakan jari jemari tangan, baik di dalam ruang pertemuan di gedung Genitri tersebut. Ada pula yang duduk di anak tangga, lesehan di teras. Pukul 12.00 seluruh rangkaian acara Ramah Tamah berakhir.


Hmmm….

Tuhanku,

MencintaiMu…

Sungguh aku kekurangan ruang dan waktuku

Takkan cukup sisa di kalbu dan di sisi hatiku

Karena,

Sungguh indahnya kebersamaan yang tercipta

Dan akan selalu ada…..

Kita adalah sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar