Rabu, 22 Desember 2010

Hari Ibu

Setelah tiba di rumah pukul 6 sore dengan badan remuk redam karena terkena hujan deras di pagi hari saat ke kantor, menjaga enam kelas, dan kembali ke Denpasar dalam keadaan hujan pula, terjebak macet hingga hampir satu jam setengah di perjalanan. Akhirnya tiba di rumah pukul 6 sore, hari Rabu, 22 Desember 2010.

Kantorku di Nusa Dua. STPNDB. Berlari dari satu gedung ke gedung lain. Padma blok A, lalu ke blok B, dari lantai satu ke lantai tiga. Kemudian ke gedung Genitri lantai 3. Mengawas ujian akhir semester di tengah hujan, dengan ruang yang berbeda-beda dan lokasi berjauhan. Ah, Benar-benar sungguh lelah.

Namun akhirnya setelah tersiram hujan deras berkali sepanjang jalan, akhirnya bisa merasakan mandi setibanya di rumah, dan terkapar di tempat tidur, di ranjang susun, bersama anakku, Adi, yang juga tertidur lelah sejak tiba kehujanan pukul empat sore. Hmmm, kurebahkan badan di sisi anakku. Si bungsu belum tiba bersama bapaknya, karena mereka masuk sore hari.

Terjaga 30 menit kemudian, kudapati si bungsu sedang makan bersama simbok. Suami sedang asyik dengan buku bacaannya, si sulung Adi, sudah habis mandi dan bersembahyang. Selesai bersembahyang, putra sulungku mengangsurkan setangkai mawar terbungkus plastik, dan sebuah kotak berwarna merah. Mereka mencium tanganku dan mengucapkan, "Selamat hari ibu, maafkan kesalahan kami"....

Wah wah.... rasa haru melanda ku, anak-anak sungguh begitu peduli. Hmmm, seumur-umur tidak pernah kurayakan hari peringatan apapun, kuanggap tiap hari adalah hari biasa, sama dengan hari lainnya... atau, sama istimewanya dengan hari yang sungguh istimewa. Namun ternyata, mereka melakukan ini. Hmmm, sungguh ber bangga hati. Tuhan, semoga anak-anakku menjadi anak yang surbhakti, keluargaku mendapatkan anugerah yang sungguh indah dan dalam perlindungan Mu selalu..... Swaha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar