Senin, 20 Desember 2010

The Show Must Go On, Meski Basah Kuyup, Hiks...

Senin, 20 Desember 2010. Hmmm. Hujan deras sepanjang malam, bercampur angin puting beliung, membuat air naik meninggi di halaman dan got. dan pagi ini, walau masih hujan deras, kuputuskan untuk segera berangkat ke kantor naik motor astrea 800 ku.

Pukul sembilan nanti akan ada seleksi CPNS bagi kandidat pegawai di Kementerian Kebudayaan dan Kepariwisataan yang dilaksanakan di kampus STPNDB. Dan aku selalu Psikolog, ditugaskan bersama dengan ibu Dra. Ni Luh Ketut Sri Sulistyawati, M.Si. menghandle wawancara bagi 34 kandidat. Tak ingin terlambat walau terjebak hujan deras dan bakal terjadi kemacetan antrian kendaraan di jalan raya.

Aku meluncur menyusuri jalan raya Gunung Soputan, menyalip berpuluh kendaraan yang terhadang karena lampu merah sebelum berbelok ke jalan Iman Bonjol. Tepat berhenti di deretan paling depan sebelum lampu merah, motorku mendadak mati. Ah ha... Swaha atas kebesaran Tuhan, kusedang diuji. Hujan lebat, dan.. motor mati tepat di deretan paling depan dari lampu lalu lintas. Wah wah... kudorong motor ke pinggir, dan mencari pedagang bensin. Sejak kemarin tiba dari kampung Buleleng, belum sempat beli bensin bagi motorku. Atau.. mungkin pula businya basah terkena air hujan yang turun deras. Berjalan 50 meter, kutemui pedagang bensin. Setelah 2 liter bensin terisi, kucoba hidupkan motor kembali. Akhirnya kembali bisa melaju menuju kampus tercinta. Celana panjang yang kukenakan sudah basah kuyup. Ah, toh nanti akan diganti dengan rok berwarna biru tua sebagai uniform resmi kantorku.

Setiba di STPNDB, bergegas aku berganti uniform. Pukul sembilan, kami dari Tim penguji, baik STPNDB, Balar, BP3NST, mengadakan pertemuan di Genitri. Kami memastikan pihak-pihak yang akan bertindak selaku user / pengguna dari para kandidat in inantinya, dari para pakar, psikolog, dan dari pusat / Kementerian. Rapat pembahasan rencana persiapan selesai pk. 09.50. Wawancara oleh para psikolog baru akan dilakukan setelah para pakar menyelesaikan pekerjaan wawancara mereka.

Hmmm, masih cukup waktu untuk berlari ke Gedung Padma. Hari ini ada jadwal ujian bagi Mata Kuliahku di gedung Padma blok B, ruang PB 101, bagi mahasiswa program studi Manajemen Konvensi dan Perhelatan. Bergegas ku langkah kaki menuju Gedung Rektorat, memasuki ruang akademik, mengambil berkas ujian dalam amplop besar berwarna cokelat. Tatapan mata para pegawai yang bertugas disana, mulai dari Pak Made Sulitra, Pak Anak Agung Sukerta, Pak Wayan Jata, membuat ku tidak tega hanya mengambil berkasku saja. Ada bebeapa dosen yang tidak bisa bertugas karena ikut sebagai pe wawancara CPNS. Maka kuambil satu berkas lagi, untuk ujian di ruang PB 102. Hmmm, pengawasnya ibu Ika. Setibanya di gedung Padma, yang berjarak lumayan jauh dari gedung Rektorat, kumasuki ruang PB 101, kuedar daftar hadir dan berita acara, lembar jawaban, dan lembar soal. Mata Ujiannya adalah Psikologi pelayanan yang kuajarkan bagi mahasiswa tersebut. Keluar, pindah ruang, ke PB 102, kembali ku edarkan daftar hadir dan berita acara, lembar jawaban dan lembar soal. Kali ini bagi mata kuliah Psikologi Pelayanan yang diajarkan oleh ibu Sulis. Begitu keluar ruang, kudapati pak Made Sulitra menghampiri, meminta bantuan untuk menghandle kembali satu kelas tambahan. Ah haha... kembali berlari menaiki anak tangga, lantai tiga, di blok A Gedung Padma, ruang PA 301. Hmmm, nafasku mau putus begitu kembali menuruni anak tangga menuju lantai satu. Kumasuki ruang PB 102, terduduk di kursi. Pak Jata tiba, dan katakan, kelas Diploma IV Program Studi Administrasi Perhotelan kelas A, semester 7 di ruang PA 301 tersebut sudah dihandle oleh ibu Septiviari yang juga berjaga di sebelahnya, kelasku yang di PB 101 dan 102 akan sekaligus di handle oleh pak Agung Wiryanata. Dan sekarang aku boleh melenggang untuk mewawancarai para kandidat CPNS.

Hmmm, ditengah hujan yang masih setia menemani, aku kembali beranjak menuju gedung Rektorat. Mewawancari ke 34 para kandidat tersebut. Ah haha, ternyata dunia sungguh kecil... Kutemui salah satu diantara para kandidat tersebut adalah Giri Prayoga, sahabat dari salah satu milist yang kuikuti, dan tidak pernah kutemui. Ehm... sungguh, dunia ini kecil ternyata. Kirain pak Giri kecil. Ternyata besar. hahaha... Smoga sukses Pak...

1 komentar:

  1. Ibu..saya salah satu orang yang Ibu wawancara saat itu . Alhamdulillah sekarang bergabung di STP. Tapi ibu kelihatan tenang sekali saat itu, nggak kelihatan ngos-ngosannya.
    Wah Ibu ternyata hobi menulis ya (pantesan sering bawa kamera, ternyata untuk di blog)!!! saya juga ada blog Buk...cuman jarang2 nulisnya.
    Next time kita sharing2 ya Buk!!

    BalasHapus