Kamis, 24 Mei 2012

Dari Satu Sekolah ke Sekolah Lain : Karena Setiap Orang Punya Masalah, Urusan, dan Impiannya Sendiri.....

Putra bungsuku sakit. Panas, demam, batuk pilek, juga muntah-muntah. Semenjak hari Selasa dan Rabu, 22 - 23 Mei 2012, dia terbaring lemah. Padahal murid Sekolah Dasar sedang mengikuti Ulangan Akhir Semester Bersama Nasional minggu ini.

13378692601467644433

Hmmm, tak mungkin kubiarkan dia masuk sekolah, dan tidak berkonsentrasi terhadap ujian tersebut, juga menghindari dari kemungkinan menularkan penyakit pada teman lain di sekolah. Maka,kuhubungi guru wali kelasnya, dan memohon ijin agar putraku bisa mengikuti ujian susulan. Aku harus tetap bekerja, maka si bungsu kubiarkan di tangan terbaik, bapaknya sendiri. Sungguh bersyukur, suami tercinta begitu perhatian pada anak-anak. Dan, aku bisa berkonsentrasi pada kerja, Uji Interview bagi calon mahasiswa STPNDB di hari Selasa, 22 Mei, dan Monitoring mahasiswa di dua hotel sesuai janji dengan pihak manajemen hotel, yakni Swiss Bell Hotel Bay View, juga Nikko Hotel, Resort & Spa, pada hari Rabu, 23 Mei 2012.

1337871644984869031

Kamis, 24 Mei 2012. Putra sulungku berangkat sekolah pagi hari. Berbarengan pula, aku berangkat bersama si bungsu ke sekolahnya, SDN 13 Padang Sambian Kelod, di jalan Gunung Soputan Denpasar Barat. Dia menempuh ujian susulan di ruang kantor guru. Sambil duduk di pinggir tembok pagar sekolah, kudoakan Yudha sukses melampaui hari-hari ujian susulannya ini. Pukul 10.30, dia tuntas mengerjakan tugas, dan Bu Guru Wali Kelas IV B memutuskan Yudha melanjutkan sisa ujian nya keesokan hari lagi. Kami pamit pulang mendahului teman-teman sekolahnya.

1337871673496302340

Tuntaskan urusanku hari ini? Hmmm, belum. Setelah Yudha makan siang, dia kutinggal bersama Ayu yang menjaganya di rumah. Aku lanjut menuju sekolahku, kampus Pascasarjana Program Studi Kajian Budaya, di jalan Nias, Sanglah. Harus kukumpulkan bukti kuitansi bank, bukti pengembalian dana beasiswa untuk semester genap, kujumpai beberapa staf akademik di lantai dua gedung Prof. Bagus. Sempat berdiskusi bersama IB Wira yang Ujian Seminar Hasil Penelitian bagi Disertasinya siang itu, sebelum kembali pamit bergerak. Kali ini menuju Smansa.

SMAN I Denpasar yang terletak di jalan Angsoka, Kreneng, dengan semboyan : Karmani Eva Dhikaraste Mapalescu Kadacana ini sedang ramai dengan kegiatan dan proses belajar mengajar. Aku tiba pukul 13.30. Well, Adi, sang putra sulung, seringkali lupa, dan membiarkan uang sekolah yang harusnya dibayar tetap berada di dalam tas hingga berhari-hari. Maka, kuputuskan untuk membayarnya langsung hari ini. Pun juga, adalah hal bagus bila sesekali orang tua murid datang mengunjungi sekolah anaknya, memantau secara langsung perkembangan mereka, tidak hanya dengan mendengar, yang "katanya... katanya...". Sempat pula kutemui anakku di ruang akademik sekolahnya.

Hmmm, sungguh.... urusan ini, dari satu sekolah ke sekolah lain, terkadang terkesan simpel, sederhana.... namun bila tidak kita perlakukan dengan teliti, bisa membuat rencana yang telah tersusun rapi bakal kacau balau. Dan, aku tak mau anak-anakku terabaikan karena kesibukan ku. Mereka juga adalah skala prioritas utama dalam kehidupanku. Mereka adalah segalanya bagiku......

Dari Smansa, aku bergerak menuju Primagama. Si sulung dahulu mengikuti program bimbingan belajar disini tatkala di bangku Sekolah Dasar. Dan kini, aku juga ingin berikan yg terbaik menurutku bagi putra bungsu. Semoga dia bisa dapatkan yang terbaik pula. Maka, serangkaian diskusi dan upaya mengumpulkan informasi kulakukan disini, sebelum akhirnya memutuskan jadwal kegiatan yang bakal kutawarkan pada si bungsu.

Sebenarnya ada beberapa kegiatan lain yang harus kulakukan. Namun untuk kali ini sudah cukup. Aku kembali ke rumah. Istirahat sejenak, sebelum kemudian menanti, muridku ingin bimbingan skripsi di rumah.
Pukul 5 sore, Putu Ivan Krisnandha, muridku tiba. Dia berasal dari Diploma IV Program Studi Bisnis Hospitaliti semester 8. Dia sudah bekerja, dan lumayan repot mengatur jadwal bimbingan skripsi dan kuliah, juga jadwal kerja nya di Brasco. Well, ini adalah bimbingan skripsi yang ke sekian kali. Kami juga sering berdiskusi via email dan short messaging service via mobile phone. Sungguh, sebuah kemajuan bagi keberadaan teknologi dalam membantu mempermudah dunia bagai borderless world untuk saling berinteraksi. 

Dia sungguh tipikal pemuda masa kini yang multitasking, tidak suka berdiam diri, berwirausaha semenjak muda, membuktikan kemampuan diri menuntaskan berbagai beban di pundak, juga selalu mencari peluang mewujudkan kreativitas dalam dirinya. Terjatuh dan terpuruk setelah ditipu oleh rekanan bisnis hingga ratusan juta rupiah, nyaris gila dan dikirim ke rumah sakit jiwa, namun kembali bangkit meraih impian untuk tamat pendidikan tepat 4 tahun, dan bercita melanjutkan ke jenjang pendidikan master pariwisata. Hmmm, semoga kesuksesan menjadi milikmu selalu, anakku.

Memandangnya, bagai memandang anak kandungku sendiri...... Kuharap, setiap anak, bahkan setiap jiwa di muka bumi ini, tidak gampang berputus asa, menyerah kalah, meski terpuruk dan dihina. Tersungkur berkali, maka, bangkit kembali, berkali dan berkali......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar