Selasa, 15 Mei 2012

Hari Kelima Mertuaku Berpulang

Hari Kelima Mertuaku Berpulang

Rabu, 9 Mei 2012. Pukul 5 pagi, aku bersama anakku sudah berada di jalan raya. Kami meninggalkan rumah dan menembus dingin udara pagi hari, menuju jalan Sidakarya, Sesetan. Mengambil boks berisi 15 kg dry ice, yang kemudian dipangku oleh anakku, dan kembali melaju ke jalan Antasura.

Kami memberi makan ke dua ekor anjing yang super gemuk, mengecek aliran listrik dan mengunci rapat rumah, lalu bersiap menuju ke Singaraja.

Berikutnya adalah sebuah rally perjalanan menuju Sepang. Berkali kehujanan di rentang jalan, kami selalu kenakan jas hujan. Jalan terjal dan berliku tak pelak lagi membuat kami harus ekstra berkonsentrasi, dan anakku terpaksa turun berkali dari motor. Namun sungguh, ini lah sebuah wujud nyata perjuangan sebuah karya di jalan Dharma, sebuah Local Genius Wisdom, yang mengajarkan pada tiap umat untuk selalu eling, menghargai satu sama lain, belajar sabar, dan terus berusaha untuk menjadi smakin bijak dan dewasa, dari hari ke hari.

Tiba di Asah Badung, Sepang, Buleleng, 2,5 jam berikutnya, sudah ramai orang berdatangan dan berkumpul di rumah. Maka, tanpa menunggu lama lagi, kami berganti pakaian, mengenakan kain, dan bersiap berbaur.

13371019571951537581

Seluruh anggota keluarga bersiap untuk ngening, sebuah prosesi dimana berbagai simbol upacara dan upakara di bawa ke beji / pancuran, untuk disucikan, sebagai pertanda bersiap untuk prosesi pengabenan.

1337102160605764948

1337102046527470013

Sebagian dari perlengkapan sarana dan prasarana upacara Ngaben.

1337102281346431862

Selanjutnya, sawa / mayat orang yang meninggal akan dimandikan. Seluruh anggota keluarga berdiri di sekeliling tempat dari bambu berupa meja. Berbagai banten yang dibutuhkan demi prosesi ini telah dipersiapkan. Ida Bagus dari Geriya Pangyangan mengawali prosesi dengan berdoa, membaca mantram, kemudian memandikan sawa tersebut, mengenakan kembali perangkat pakaian di tubuh orang yang telah meninggal.

1337102416220754297

Ah.... betapa, setelah meninggal, kita semua sungguh tidak lagi mengetahui apa yg pantas dan tidak bagi diri sendiri. Orang lain yang tentukan, orang lain yang akan mengenang seluruh ingatan akan masa lalu kita, baik buruknya, sedikit banyaknya....

Setelah sawa dimandikan, lalu diletakkan di atas panggung yang terbuat dari bambu, di sampingnya diberi lampu yang terbuat dari kapas, dimasukkan kedalam sebuah telur yang telah diberi minyak dari kelapa. Nyala api tersebut akan dijaga bersama hingga menyala sepanjang malam, dan esok hari menjelang upacara ngben berlangsung.

133710398598785823

Ida Ratu Peranda yang berasal dari Ghriya Pangyangan memimpin kami dalam memanjatkan doa bagi para leluhur dan dewata, sebagai kepanjangan tangan Tuhan, Ida Sang Hyang Widhi Wasa, agar membantu kami melaksanakan rangkaian upacara dengan lancar. Lantunan kidung suci, mantram yang mengalir perlahan, alunan genta, sungguh membuat kami menangis perlahan. Kebersamaan ini menguatkan kami satu sama lain, agar prosesi penyatuan sang Atman dengan Hyang Widhi berjalan sempurna.

1337103875384167517

13371025071709242795

Prosesi ngening menuju beji, pertanda pembersihan diri dan bersiap melalui upacara Pengabenan.

13371026162101546089

13371037381517207482

Di tembok rumah, terpasang Info Dudonan Karya Ngaben yang ditulis oleh iparku :

Rabu, 9 Mei 2012,  Buda
Pukul 8. Mendak banten. Nebus ke Pura Dalem, Mrajapati, Puseh.
Pukul 15. Ngeringkes. Ngening.
Pukul 16. Mendak Ida Ratu Perandha.

Kamis, 10 Mei 2012,
Pukul 00. Nunas tirta penembak.
Pukul 5. Mralina. Ngagah. Ngutang sok ceg-ceg.
Pukul 8 hingga tuntas di malam hari:
            Mlaspas tabla / bade. Mecaru, turun sawa, mepegat, Berangkat ke setra.
            Mecaru di rumah. Ngeseng. Munggah, muspa, nganyut.
            Nebus. Ngangget don bingin. Mebanten sumping keladi.
            Ngajum sekah. Purwa daksina / ngunggahang sekah.
            Ngening.
            Ida Ratu Perandha munggah.
            Muputang sekah, muspa.
            Mekutang Bok.
            Ngaturang pependetan. Mekencang-kencung.
            Mralina ngeseng sekah.
            Nganyut sekah / pengrorasan.
            Nganyut ke pasih, nebus.
            Mamitang ke griya.

Jum'at, 11 Mei 2012
            Nangkilan ke Pura Kahyangan Tiga :

            Pempatan. Puseh. Dalem.
            Lanjut, Ngelinggihang ring jumah sowang-sowang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar